Kim Seok Jin's PoV
Para member BTS sedang bersiap di ruang ganti kami, tidak terlalu sibuk karena satu jam lalu kita sudah melakukan red carpet, itu artinya kita sudah hampir siap. Aku sedikit terganggu dengan kemeja putih yang aku kenakan. Kemeja putihku terasa sangat sesak dibagian bahu. Aku akan meminta bantuan dari stylist noona, kalau saja tidak ada manajer baru itu yang menghalangi jalanku. Dia sedang membantu Yoongi dengan bajunya, tapi mereka melakukannya di tengah jalan.
"Beri aku jalan, jangan bekerja di tengah jalan!" aku tidak sabaran melihatnya.
"Ah, hyung, kau bisa lewat sana memutar meja!" Yoongi melempar pandangan malas ke arahku.
"Terlalu jauh jika aku memutar, manajer-nim bisakah kau..."
"Kau selalu saja, aahhh, Hyung, kau tidak lihat dia sedang membenarkan bajuku menggunakan jarum, kau tahu? Jarum!"
Aku terus berdebat dengan Yoongi lama.
"Aisshhh... diamlah, kalian membuat pekerjaanku semakin rumit!" aku dan Yoongi sama-sama terkejut mendengar kalimat itu berasal dari si manajer baru ini. Ketika aku hendak membuka mulutku, gadis itu menudingkan telunjuknya ke arahku,
"Shut up, and pass me!" nadanya datar tapi penuh tekanan, ia mundur selangkah memberiku jalan lewat. Aku kesal melihatnya, saat lewat aku sengaja mendorongnya. Bahu kami berbenturan cukup keras, gadis yang tinggi badannya hanya selenganku pasti akan rubuh ketika ditabrak seperti itu. Namun aku salah, justru aku yang terdorong hampir terjungkal kalau saja dia tidak gesit mencengkeram lenganku. Dia, gadis yang kuat.
...
Aku memilih keluar dari ruang ganti daripada harus berlama-lama melihat manajer baru itu. Beberapa kali aku melihat layar hpku, memastikan sebuah pesan atau panggilan masuk. Aku sedang mencari seseorang, seseorang yang katanya sangat merindukanku. Hpku bergetar. Segera aku buka pesan yang masuk.
'Aku di belakangmu!'
Spontan aku menoleh ke belakang dan mendapati seorang gadis tersenyum manis menatapku. Dia menarik tanganku ke sebuah ruangan tidak jauh dari aku berdiri. Ini adalah ruang ganti untuk artis, tapi sedang tidak digunakan siapapun. Aku menutup pintu dan menguncinya, aku tidak ingin ada orang yang melihat kami. Aku merasakan tangan melingkar di pinggangku bahkan sebelum aku membalik badan.
"Kau merindukanku?" aku tersenyum melepaskan pelukannya.
Gadis dihadapanku mengangguk. Aku mengulurkan tangan memeluknya. Gadis yang ada dipelukanku sekarang, benar-benar gadis yang cantik.
"Eunsoo-a..." aku memanggil nama kekasihku dengan lembut. Iya, dia adalah kekasihku. Aku sudah berpacaran dengannya sekitar lima bulan. Dia satu kelas denganku di kampus. Beruntung sekali aku bisa menjadi kekasihnya karena banyak anak kampusku yang mengejar-ngejar Eunsoo, tapi tentu saja dia memilihku. Aku tampan.
Eunsoo menengadah menatapku, "Aku juga!" aku melanjutkan kalimatku sambil mengecup keningnya.
Aku bisa saja bertemu dengannya hampir setiap hari di kampus, tetapi statusku sebagai idol yang membuat kami harus seperti orang tidak saling kenal. Eunsoo adalah makeup artist dari Mamamoo. Makanya dia bisa masuk ke backstage dan bertemu denganku.
"Kalau kau merindukanku, seharusnya kau ajak aku bicara saat di kelas tadi. Kau bisa saja duduk di kursi sebelahku!" dia melepas pelukanku dan mencubit lenganku gemas. Aku tertawa melihatnya.
"Kau tahu, kalau aku duduk di dekatmu, emhh... tidak, hanya melihatmu saja rasanya aku ingin berlari padamu..." aku menggantung kalimatku, mata Eunsoo membulat saat aku mengecup bibirnya seperti sekarang ini. Aku menikmati sensasinya saat bibirku menyentuh permukaan halus bibir Eunsoo. Perlahan aku mulai mengulum bibirnya, rasanya sangat manis, dia memiliki bibir yang kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager of Bangtan (✔)
Fiksi PenggemarRani, gadis asli Indonesia yang datang ke Korea untuk melanjutkan studi arsitekturnya, dan secara beruntung menjadi manajer dari BTS. Pekerjaan yang menjadikannya kaya mendadak itu menuntutnya harus selalu bersikap profesional, dia harus bisa memba...