16. SKORS

2.4K 205 1
                                    


Grace membuka pintu kamar yang terletak di sebelah kamarnya. Remang-remang cahaya matahari masuk melalui sela-sela tirai yang tertutup rapat. Pemilik kamar masih bersembunyi di balik selimut.

Grace berjalan ke arah jendela lalu menyibak tirai selebar-lebarnya, dan membuka jendela. Hawa segar khas musim semi memenuhi ruangan yang tadinya pengap. Manusia di balik selimut itu bergerak pelan. Kepalanya menyembul di balik selimut. Matanya memejam saat di terpa cahaya.

"Ahhh, Grace... tutup, donk. Silau, nih!" kepala Rani kembali masuk ke selimut.

"Bah, mau kapannya kau bangun, heh? Tidor aja teros!" suara Grace yang menggelegar memenuhi seisi ruangan.

"Sudah empat hari kau cuma makan, tidur, makan, tidur, macem bayi baru lahir!"

"Pelanin suramu kenapa sih, Grace? Teriak-teriak mulu kalo ngomong!"

"Mau kayak mana lagi, sudah begini dari lahir!" grace menarik paksa selimut Rani. Dia menurut ketika Grace mendorong badannya masuk kamar mandi.

Grace tidak tahan melihat temannya yang terus-terusan mengurung diri. Pertengkaran Rani dan Andy di Indonesia yang melibatkan Jin, membuat Rani harus menerima skors dari kantornya. Rani dinilai lalai dan membahayakan keselamatan artis yang sedang di bawah perlindungannya.

"Mending kau ikut aku jalan-jalan, Ran!"

"Nggak ngajak Putra sama Widya juga?" Rani melihat rumah ini semakin sepi.

"Widya lagi ujian dia." Kata Grace.

"Putra?"

"Coba kau tengok di kamarnya!" Grace tersenyum aneh.

"Put!" Rani yang memang tidak biasa mengetuk pintu itu langsung membuka kamar temannya. Seketika Rani memekik terkejut, Putra tengah berciuman dengan seorang gadis Korea. Gadis itu duduk di tepi meja dan tangan Putra melingkarkan kedua tangannya di pinggang gadis itu. Saat itu Putra sudah shirtless dan pakaian gadis itu sudah berantakan. Rani menutup kembali pintu kamar Putra setelah meminta maaf, tentunya pada gadis itu, bukan pada Putra. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia mencubit pinggang Grace keras. Kenapa dia mau saja menuruti perintah temannya ini.

"Putraaaa... Ternyata kamu doyan perempuan juga?" Rani berteriak keras sebelum keluar rumah, lalu tertawa bersama Grace. Mereka sempat mendengar suara Putra berteriak menyuruh mereka segera pergi dan tidak mengganggunya.

...

Rani's PoV

Aku duduk berhadapan dengan Grace. Meja di antara kami sudah penuh dengan makanan. Kami pesan sebanyak-banyaknya untuk menghibur diri. Makanan adalah obat mujarab untuk mengobati galau, try it!

"Masih baik aku nggak dipecat, Grace." Aku mengunyah beberapa buah tteokbokki sekaligus. Grace mendengar ceritaku dengan baik, dia hanya diam sambil terus makan.

Aku masih ingat sehari setelah kembali dari Indonesia, Hoboem sunbae-nim memanggilku ke ruangan CEO Bang. Aku sudah tahu hal apa yang akan dibicarakan. Sama seperti yang terjadi dengan Taehyung beberapa bulan lalu. Tapi kali ini berbeda, karena Jin sampai jatuh dan terluka lebih parah karenaku.

Selama satu minggu aku tidak diperbolehkan bekerja. Bahkan menginjak rumput di halaman agensi saja tidak boleh. Dan selama satu bulan aku dibebastugaskan dari segala kegiatan BTS. Bebas tugas selama sebulan terdengar menyenangkan, itu bahasa halusnya. Kasarnya, aku hampir dipecat. Wings Tour belum berakhir dan aku tidak bisa mengikuti mereka konser. Selama sebulan aku hanya diperbolehkan bekerja sebagai editor video untuk Bon Voyage S2.

Manager of Bangtan (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang