7. SHE IS...

3.4K 281 7
                                    





Rani's PoV

Aku pulang lebih dulu dibandingkan staff lainnya. Bahkan semua member BTS masih berada di restoran. Aku sudah menghabiskan beberapa mangkok nasi dan berbagi tiga piring daging sapi dengan Seokjin. Aku tidak mau berlama-lama disana, aku takut pada orang mabuk, iya ini lah alasanku selalu pulang lebih dulu dibanding teman lainnya. Mabuk di Korea sudah merupakan hal biasa, soju juga merupakan minuman tradisional yang dijual legal. Tetap saja aku tidak mau minum, dan aku memang tidak boleh minum minuman keras.

Aku sampai di rumah kontrakanku menjelang tengah malam. Grace teman satu kontrakanku menyambutku di depan pintu. Sepulang dari Jepang dua hari lalu aku belum bertemu dengannya sama sekali di rumah. Aku tahu dia khawatir denganku. Aku sudah akan menebak apa yang dia katakan untuk menghiburku yang patah hati. Tapi ternyata aku salah,

"Sebenernya girang kali aku tau kau putus sama dia, gak suka kali awak liat dia. Macam tukang parkir aja hidupmu diatur-aturnya!" logat batak Grace yang tidak terkikis budaya Korea membuatku tertawa.

"Iya, Ran, aku juga nggak suka sama dia. Beruntung kamu belum sampai nikah sama dia." Putra, satu-satunya penghuni laki-laki di kontrakan ini juga menimpali.

"Kalian bukan orang pertama yang bilang kayak gitu, tapi tetep aja tiga tahun lebih pacaran pasti ada lah kecewa dikit. Walaupun sebenernya aku juga seneng putus dari dia,"

"Kalian tahu kan dulu awal tahun kita kuliah disini, berapa kali aku coba mutusin dia, tapi dia keukeuh nggak mau putus." Iya memang benar, dulu aku sempat beberapa kali mencoba memutuskan Andy, tapi selalu gagal.

"You deserv better, Ran!" Widya yang dari tadi diam juga memberikan senyuman ke arahku.

...

Author's PoV

Memasuki akhir tahun adalah saat-saat mendebarkan untuk pelaku panggung hiburan di Korea. Mulai Bulan November akan banyak acara penghargaan digelar oleh stasiun TV. Saat-saat beginilah para fans dari berbagai fandom biasa saling melempar statement buruk tentang grup idol atau fandom lain untuk saling menjatuhkan. Kalau sudah begini, bagian IT agensi menjadi super sibuk, menelusuri akun-akun penyebar rumor palsu yang mengganggu dan melakukan penyerangan secara verbal.

Kang Woo Shik adalah salah satu staff IT di BigHit, dia sedang rajin-rajinnya memantau berbagai macam akun twiter dan SNS lain yang ada hubungannya dengan BTS. Matanya seolah menempel pada layar monitor dia tidak bergeser 1cm pun dari duduknya.

"Wooshik-a!" seseorang menunjukkan layar hpnya pada Wooshik.

"Lagi? Akun ini lagi? Aku yakin sudah melakukan report, tapi kenapa dia masih berkeliaran!" Wooshik mengacak rambutnya sendiri dengan gemas.

"Yaaiishh, kenapa sih dengan orang-orang ini?" dia mengeluh lagi saat menemukan beberapa twit yang sama buruknya.

...

Rani's PoV

Hari ini adalah malam penghargaan Melon Music Awards. Aku sudah selesai membantu Daewi oenni menyiapkan kostum BTS. Aku mengedarkan pandanganku saat keluar dari ruang ganti BTS. Aku mencari seseorang.

"Hai!" Seseorang menepuk bahuku dari belakang.

"Hwaaa..." aku berhambur memeluk gadis di depanku, dia membalas pelukanku dengan ceria.

"Kau sudah lama menungguku, Rani-ya?"

"Tidak, aku baru saja keluar dari ruang ganti. Hee Ji-ya kau semakin cantik saja, ah aku merindukanmu!" aku melepaskan pelukanku.

"Me too, aku benar-benar sibuk saat ini EXO sedang dalam rangkaian EXO's EXO'rDIUM, kalau tidak ada acara award begini kita tidak akan bertemu, Rani-ya." Hee Ji adalah teman dekatku saat di kampus. Dia juga seorang makeup artist EXO.

Aku berkawan baik dengan Hee Ji yang merupakan staff dari grup idol yang "katanya" selalu manjadi rival grup idol ku. Bagiku persaingan di dunia hiburan itu wajar, toh EXO atau BTS bersaing secara sehat. Bahkan aku sering melihat Taehyung dan Baekhyun saling bercanda saat bertemu di sebuah acara. Yang selama ini memperburuk suasana dengan menebar isu-isu tidak sepantasnya adalah antifans dan fans yang terlalu fanatik. Karena aku yakin yang benar-benar seorang Exo-L atau ARMY, pasti menjaga nama baik fandom yang selalu mencerminkan idolanya.

Sejauh ini aku banyak memiliki teman Exo-L dan hubungan kami baik-baik saja. Widya dan Grace, teman kontrakanku juga seorang Exo-L, bahkan mereka fans berat EXO, tapi kami tetap berteman baik. Seharusnya, ARMY dan Exo-L bisa seperti hubunganku dengan Hee Ji atau aku dan kedua teman kontrakanku. Akan sangat menyenangkan jika melihat army bomb dan lightstick EXO berayun bersamaan saat ada acara musik.

Aku duduk berdampingan dengan Hee Ji di barisan penonton saat acara MMA dimulai. Kita bertukar lightstick. Dia membawa army bomb ku, dan aku membawa LS EXO miliknya. Ini sudah menjadi kebiasaan kami saat menonton acara bersama seperti sekarang ini.

"Rani-ya, aku dengar BTS akan segera comeback." Hee Ji memulai pembicaraan setelah beberapa menit acara dibuka. Aku mengangguk.

"Iya, sekitar Bulan Februari tahun depan."

"Sebentar lagi pasti kau sibuk, ah, kita sama-sama sibuk, bagaimana dengan kuliahmu?" Hee Ji mengatakan kalimatnya tanpa ekspresi apapun.

"Hyaa! Ahhh, kenapa kau harus mengingatkan ku dengan kuliah, aisshh, padahal aku sedang bersemangat menonton acara ini," aku mendengus kesal sambil menundukkan kepala. Hee Ji malah tertawa melihat tingkahku.

"Kau perusak mood, Hee Ji-ssi!" aku mengangkat lightstick ditanganku saat EXO terlihat di layar. Bahkan aku ikut berteriak heboh saat Xiumin tersenyum ke kamera.

"Bukan itu maksudku, Rani... kau, maksudku, kita harus cepat-cepat menyelesaikannya, sebelum kita semakin sibuk dengan jadwal lain. Kau, sudah berapa kali membolos?" Hee Ji memutar tubuhnya sampai benar-benar menghadap ke arahku. Aku mengakui bahwa Hee Ji selalu sibuk dengan jadwal EXO tapi dia rajin masuk kuliah. Dia juga mahasiswi yang pintar di jurusannya. Aku dan Hee Ji memang berbeda fakultas, aku Fakultas Teknik dan Hee Ji di Fakultas Film. Di fakultasnya, siapa yang tidak kenal Hee Ji, selain cantik dia juga sangat berbakat dengan makeup. Pantas kalau dulu banyak agensi yang menawarkan pekerjaan padanya, dan dia memilih SM Entertainment.

"Hemh, itu sebenarnya, aku sudah hampir menyelesaikan tugas akhirku..." kalimatku menggantung,

"Kau, jangan sampai goyah apalagi kehilangan fokusmu hanya karena putus dari pacarmu itu!" aku melebarkan mataku tidak percaya, tahu dari mana dia?

"Grace yang menceritakan padaku, kau putus dari Andy. Sebenarnya saat itu juga aku berniat menelpon mu, tapi aku masih belum sempat." Hee Ji mengusap punggungku pelan. Dia mencoba menenangkan aku yang sebenarnya tidak kenapa-napa. Gadis ini lebih muda tiga tahun dari aku, tapi dia sangat dewasa dan selalu bisa membuat orang di sekitarnya ikut tenang.

"Aku tidak memikirkannya lagi, Hee Ji-ya." Aku tersenyum saat menagatakan itu, karena memang aku tidak memikirnya lagi. Selanjutnya aku dan Hee Ji menikmati acara penghargaan ini dengan ceria seperti fans lainnya. Hee Ji ikut memekik kaget ketika BTS disebut untuk menerima penghargaan Album of The Year. Dia memelukku dan mengucapkan selamat saat dia melihat Jungkook tersenyum di atas panggung.

"Aku tidak akan mungkin bisa memeluk Jungkook, tapi aku bisa memelukmu, hahaha... Tapi aku tetap berharap bisa memeluk maknae BTS itu!" mata Hee Ji tidak lepas dari Jungkook di atas panggung. Hee Ji adalah fans Jungkook.

Hal yang sama aku lakukan saat EXO juga memenangkan nominasi Artist of The Year, hanya saja aku tidak memeluk Hee Ji. Aku mengayunkan LS EXO lebih semangat saat melihat Xiumin di atas panggung.

"Hee Ji-ssi!" seorang wanita muda menyapa Hee Ji saat kami akan kembali ke backstage.

"Oh,Eunsoo?" aku berdiri mematung saat wanita di depanku ini mengulurkan tangannyahendak menyalamiku.    

Manager of Bangtan (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang