Kim Tae Hyung's PoV
Aku sama sekali tak pernah merasa keberatan jika fans ku mengambil fotoku, ketika di bandara atau di jalan. Asalkan tidak di tempat yang seharusnya menjadi privasi saja. Pernah suatu ketika aku berada di sebuah acara musik, aku hendak ke toilet yang letaknya lumayan jauh dari ruang ganti BTS. Aku ke toilet sendiri karena au berpikir hanya sebentar saja. Selesai dengan urusanku di toilet aku berniat merapikan pakaianku di luar bilik tetapi masih di dalam toilet. Tiba-tiba dua orang gadis masuk ke toilet dan memaksaku berfoto dengan mereka. Di toilet laki-laki.
Seperti sebelumnya ketika akan keluar negeri, para fans dan fansite master berkumpul di bandara. Mereka bersiap mengantar kami dengan dukungan hangat mereka. Aku selalu memanfaatkan momen ini dengan menggunakan pakaian terbaikku saat ke bandara. Aku ingin terlihat selalu stunning out di lensa kamera mereka.
Begitu juga ketika kita sampai ke bandara, fans yang mengetahui kedatangan kami langsung memenuhi bandara. Hari ini aku mengenakan busana yang membuatku terlihat elegan. Dan tampan. Aku mengenakan kemeja oversized keluaran brand terkenal, yang pasti fans ku sudah tahu apa itu, bawahan riped jeans hitam, tidak lupa aku menjinjing hand bag ku bergambar ular merah. Setelah keluar dari bagian imigrasi, aku terlalu menikmati setiap jepretan kamera sehingga tertinggal dari member lainnya. Tidak jauh, sih, tapi aku harus mempercepat langkahku untuk mengejar mereka. Mereka mulai berlari karena para fans juga sudah mulai mengejar mereka sambil berlari. Jarakku dengan hyung-hyung ku semakin lebar. Aku mulai panik, apakah aku bisa mengejar mereka tanpa diketahui fans juga.
Aku kurang waspada sehingga tidak menyadari ada segerombolan gadis abg mendekat. Mereka berjalan cepat menutup akses jalanku. Mereka semua memegang ponselnya dan mengarahkan kepadaku. Mereka berusaha mengambil fotoku dari jarak yang sangat dekat. Aku bahkan bisa mencium bau parfum mereka semua. Aku memutar badan untuk mengecoh tapi sialnya dibelakangku ada dinding. Aku tetap berusaha tersenyum kepada mereka, dan meminta mereka memberikanku jalan, tentunya dengan Bahasa Korea yang tidak mereka pahami.
"Ahh siapapun tolong aku, kumohon beri aku sedikit ruang..." aku tidak berhenti di tempat, aku tetap berjalan ke arah member BTS lain berlari. Hanya saja mereka tetap mengelilingiku dan membuatku kesulitan berjalan. Sebenarnya bisa saja aku mendorong paksa kemudian berlari cepat, tapi aku tidak mungkin melakukannya. Bagaimanapun juga aku tetap harus bersikap sopan ke fans.
Seseorang menyeruak dari belakang ku mencengkeram pundakku, menarikku ke arahnya. Dia membuatku menempel padanya, aku kesulitan melihat siapa dia, karena sunglasses ku melorot. Secara gesit dia berjalan mendampingiku, sebelah tangan kirinya berada di depan badanku menciptakan ruang yang cukup untuk jarakku dengan gadis-gadis di sekitarku. Berada di sampingnya, aku tidak lagi kesulitan berjalan. Aku leluasa membetulkan letak kacamataku. Bisa aku lihat jelas kita berjalan semakin dekat dengan mobil yang akan kami tumpangi.
Sebuah tangan dengan ponsel mengarah ke depan wajahku, aku terkejut sehingga refleks berhenti.
"Back off, please!" tangan tadi ditampis oleh orang di sebelahku. Rani? Ahh ternyata manajerku ini orang yang membantuku berjalan di sisiku. Seketika rasa aman menyelimutiku, tangan kiriku berpegangan pada ujung tas ranselnya. Dia menangkis tangan tersebut karena sudah melewati teritori yang dia buat dengan tangan kirinya yang ada di depan badanku.
Masih saja ada beberapa tangan yang mencoba menyentuhku dari depan maupun belakang, tangannya yang tadi ia letakkan di belakang punggungku selalu bisa menangkisnya. Rani lebih pendek dariku, tapi ia sigap dan kuat. Dia bisa membelah kerumunan untuk membuat jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager of Bangtan (✔)
FanficRani, gadis asli Indonesia yang datang ke Korea untuk melanjutkan studi arsitekturnya, dan secara beruntung menjadi manajer dari BTS. Pekerjaan yang menjadikannya kaya mendadak itu menuntutnya harus selalu bersikap profesional, dia harus bisa memba...