Rani's PoV
Aku menarik kedua tanganku di atas kepalaku tinggi-tinggi. Bunyi gesekan tulang terdengar cukup keras. Badanku yang tadinya pegal sekarang jadi makin pegal, tapi perasaanku jauh lebih baik dari badanku. Siang ini aku baru saja menyelesaikan rapat dengan beberapa klien dari perusahaanku. Dan bisa dibilang mereka semua puas dengan hasil pembangunan yang sudah 90% itu.
Sekarang aku bekerja sebagai junior interior designer di sebuah perusahaan kontraktor besar yang berpusat di Kota Bandung. Lebih tepatnya perusahaan milik pamanku, tapi aku tetap mengikuti tes seleksi masuk saat mendaftar. Inilah cita-citaku dulu, menjadi seorang desainer interior.
Ah, iya, aku sudah berhenti menjadi manajer BTS dua tahun lalu. Tepatnya setelah enam bulan Namjoon mengungkapkan perasaannya padaku. Tentu saja bukan karenanya aku berhenti, tetapi karena kontrak kerjaku sudah habis. Aku memutuskan untuk pulang ke Indonesia tanpa perpanjang kontrak.
"Ran, makan siang di tempat lain, yuk. Kita udah nggak ada kerjaan lagi, nih!" seorang gadis memakai setelan blazers dengan belahan dada rendah menarikku paksa masuk ke lift kantor.
"Mau makan dimana, Grace?" iya, dia Grace, my kontrakan-mate. Kita diterima di perusahaan yang sama. Hanya beda divisi, dia bekerja sebagai sekretaris manajer di Human Resources Development atau HRD.
"Terserah deh, dimana aja. Oh iya, Ran, BTS ngadain konser lagi kan di Indonesia? Nonton nggak?" tanyanya, dia sibuk mematut dirinya di cermin lift. Dia memastikan lipstiknya masih utuh di bibirnya.
"Nggak tau, ya." Sejak pulang ke Indonesia dua tahun lalu, aku tidak pernah sekalipun menghubungi Jin. Aku sengaja menghilangkan jejak, mengganti semua akun sosial mediaku. Dulu aku yakin akan bisa bertemu lagi dengan Jin, tapi belakangan aku kehilangan keyakinannya. Kedua orang tuaku memintaku untuk menikah secepatnya. Satu hal yang masih aku yakini, aku masih sangat mencintai Jin, walaupun itu tidak pernah sekalipun aku ungkapkan langsung, pernah sih, waktu aku dan Andy bertengkar tapi itu menggunakan bahasa Indonesia, Jin tidak akan mengerti.
...
Flashback
Kim Seok Jin mengetuk pagar rumah berwarna coklat itu berkali-kali. Dia gusar. Bunyi pintu terbuka dari dalam, dia langsung lari masuk.
"Rani mana?" tanyanya pada Putra. Putra hanya menudingkan jarinya ke arah tv. Ada Rani, Grace, Widya, dan Hee Ji duduk di sana.
"Kau tidak perpanjang kontrak?" tanyanya saat dia dan Rani sudah berada di dalam kamar Rani. Dia mengajak Rani berbicara berdua di dalam kamar.
Rani mengangguk. Mata jin bertemu dengan dua buah koper besar, dan beberapa kardus yang tertumpuk rapi. Kamar Rani sudah hampir kosong. Gadis ini benar-benar akan pulang. Kaki Jin lemas, dia terduduk di pinggir ranjang.
"Kenapa? Kau tidak pernah cerita apapun padaku." Jin meraih tangan Rani. Gadis ini tidak menolak genggaman Jin, sekarang dia sudah bukan manajer Jin lagi. Dia sudah tidak memiliki beban pekerjaan.
"Jadi begini, ya, rasanya seorang penggemar menggenggam tangan Kim Seok Jin BTS? Pantas saja fans sangat menyukai acara fansign." Rani lagi-lagi tersenyum. Dia tidak ingin melepaskan tangan Jin.
"Kapan kau mau jujur padaku, Rani-ya? Bahkan ketika Namjoon menyatakan perasaannya , kau tidak bercerita padaku!"
"Kau tahu dari mana?" mata Rani membulat. Hanya dia dan Namjoon yang tahu, kalau bukan dari mulut Namjoon mana bisa Jin tahu. Ah, dasar hot brain leader itu!
"Rani-ya, katakan sesuatu yang membuatku tenang!" laki-laki berambut coklat tua itu menatap gadis di depannya.
"Apa yang harus aku katakan, Jin-ssi? Sudah tiga tahun aku bersama kalian. Kuliahku juga sudah selesai. Apalagi yang harus aku lakukan disini?"
"Kenapa kau tidak memperpanjang kontrak?"
"Menjadi manajer kalian? Hahaha... tidak mau! Aku juga punya cita-cita. Aku juga ingin menjadi seseorang seperti kalian. Jadi ketika nanti aku bertemu dengan seorang superior sepertimu, aku bisa dengan bangga memperkenalkan diriku." Rani tertawa.
Sekali tarik, Jin menempatkan Rani dalam pelukannya. Gadis dalam pelukannya tidak menolak seperti biasanya, dia membalas pelukan Jin dengan hangat.
"Aku tidak pernah berani mengungkapkan perasaanku seperti yang Namjoon lakukan, tapi aku harap kau mengerti perasaanku dengan melihat apa yang aku lakukan padamu!" Jin melepas pelukannya, matanya menatap mata Rani lekat. Mata Rani seolah tersenyum pada Jin. Gadis ini punya mata yang indah, berwarna hitam kecoklatan.
Pipi Rani memerah saat merasakan kedua telapak tangan Jin menyentuh kedua pipinya. Jin mendekatkan wajahnya pada Rani. Kedua tangan Rani sudah melingkar di pinggang Jin. Dia mencium kening Rani. Lama. Kecupan itu begitu dalam, lebih dalam dari kata-kata yang seharusnya diungkapkan Jin. Mereka saling menceritakan perasaan masing-masing dalam diam.
"Berjanjilah kalian bertujuh harus saling menjaga satu sama lain, seperti sebelumnya!" gadis ini masih betah berlama-lama di pelukan Jin.
"Sudah tentu, aku mengasuh mereka semua selama delapan tahun ini. Hubungi aku terus selama kau di Indonesia. Apapun yang kau lakukan, ceritakan padaku!" Jin mengeratkan pelukannya. Ini pertama kalinya memeluk Rani, dan dia berjanji ini bukan terakhir kalinya.
Flashback end.
...
"Permisi, Bu Grace. Ada mahasiswa mengirimkan surat magang." Seorang laki-laki yang berdiri di balik meja resepsionis itu menghampiri aku dan Grace yang baru akan keluar kantor.
"Hemh, mana surat magangnya?" Grace membaca sekilas lembaran kertas A4 di tangannya.
"Anaknya mana?" Tanya Grace, dan laki-laki itu menunjuk seorang anak perempuan yang duduk di lobby kantor.
"Andien Kim!" anak itu menoleh begitu namanya dipanggil. Dia berjalan cepat dan membungkuk memberi salam hormat.
"Selamat siang, nama saya..." gadis itu tidak melanjutkan kalimatnya saat melihat aku dan Grace.
"Anyeong, Andien-ssi!" kataku.
E N D
.
.
.
.
.
.
.
NB: Akhirnyaaa... tamat juga ff pertama.
Endingnya gantung? hemh, tunggu sekuelnya, ya!
Akhirnya Rani sama siapa ya? Dia dinikahin sama anak Pak RW di kampungnya...
Hah?? becandaaa... pokoknya tunggu aja sekuelnya.
KAPAN? emh, setelah Author menyelesaikan skripsinya, biar beneran bisa kuliah di K-Arts :D
Sabar, sekarang ini Author masih research-research dulu isu apa yang mau dimasukin ke sekuel nanti. Setelah research, nemu fakta, naaahhh... lanjut deh nulisnya.
Thanks to reader, sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita yang saya dedikasikan untuk khayalan liar saya selama ini.
Beberapa nama di atas kebanyakan adalah orang-orang terdekat Author, terimakasih buat mereka semua, Grace, Dae Wi, Di Ahn, Hee Ji, Widya, Putra juga, kalian yang bikin aku pede nglanjutin ini sampai selesai. Love spread love!!!
And... big thanks to PF as an editor, you're jjang!!!
See yaaaaa....
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager of Bangtan (✔)
FanfictionRani, gadis asli Indonesia yang datang ke Korea untuk melanjutkan studi arsitekturnya, dan secara beruntung menjadi manajer dari BTS. Pekerjaan yang menjadikannya kaya mendadak itu menuntutnya harus selalu bersikap profesional, dia harus bisa memba...