Dentingan gelas-gelas soju mengisi ruangan besar ini. Aroma alkohol menyengat sudah tercium dari pertama kali botol hijau itu dibuka. Kemarin BTS baru saja kembali dari Wings Tour di Thailand, dan sekarang beberapa staff sedang berkumpul di rumah Rani untuk merayakan kelulusan gadis itu. Rani belum wisuda, tapi dia sudah dinyatakan lulus dari sidang tugas akhirnya.
Di meja persegi itu duduk Wooshik staff IT BigHit, Rachel MUA dari BTS, Di Ahn sebagai hair director BTS, Dae Wi oenni stylist senior BTS, Hee Ji MUA dari Exo dia ada di sini karena dia teman baik dari Rani, ada juga Grace, dan dua orang member BTS yang tidak menikmati masa liburnya yang hanya lima hari itu dengan baik. Ada Jin dan Jungkook. Hee Ji memekik senang ketika tiba-tiba Jungkook datang tanpa diundang.
Seperti biasa Jungkook menyesap susu coklat yang diberikan Rani. Sedangkan Rani sibuk mengisi penuh mulutnya dengan daging panggang yang mengepulkan asap beraroma lezat. Kebiasaan kalau mereka sudah minum-minum pasti melupakan makanan lainnya. Bagi Rani ini adalah kesempatan emas, dia bisa memasukkan tiga hingga empat potong daging sekaligus ke dalam mulutnya. Dia tidak minum sama sekali.
"Hei, JK, kau tidak pulang ke rumah?" Rani memberikan beberapa potong daging ke mangkok Jungkook menggunakan capit stainless.
"Tidak, Noona, besok Jin hyung mau mengajakku ke rumahnya."
"Berapa hari kalian di sana? Berhati-hatilah dengan kegiatan kalian. Minggu depan kalian masih ada konser di Indonesia." Rani menyendokkan sesuap nasi ke mulutnya, dia tidak bisa menggunakan sumpit. Dia bisa bertahan makan dengan sumpit selama lima menit, setelah itu dia akan mengeluh jarinya keriting kalau makan dengan sumpit. Itu lah kenapa dia selalu membawa sendok garpu di tasnya. Gadis itu sudah empat tahun hidup di Korea tapi masih belum lancar berbicara bahasa Korea, dan tidak bisa makan menggunakan sumpit.
Jungkook hanya mengangguk menanggapi pesan manajernya itu. Diam-diam Jungkook melihat seseorang yang duduk tepat di hadapannya. Gadis itu teman dari Rani, dia seorang makeup artist dari Exo. Beberapa kali Jungkook tersipu dan membuang muka ketika mereka saling bertemu pandang. Tidak heran dia bisa menjadi seorang makeup artist, dia saja sangat cantik.
Menurut cerita Rani, Hee Ji berusia setahun lebih tua dari Jungkook, dia bisa seangkatan dengan Rani karena dia dua kali mengikuti akselerasi saat sekolah, dan Rani harus mengikuti program persamaan materi selama satu tahun. Itulah kenapa mereka bisa seangkatan. Ternyata gadis yang memiliki rambut hitam panjang itu juga cerdas. Jungkook menyukai noona-noona, apalagi kalau noonanya seperti Hee Ji.
Seokjin bangkit dari duduknya, dia menuju toilet dengan agak terhuyung, sepertinya dia mulai mabuk. Melihat Jin pergi dari meja, Wooshik merapatkan badannya ke tengah meja.
"Hei, hei, apa kalian masih ingat rumor yang ditujukan untuk Jin belakangan ini?" Wooshik mulai bercerita sambil berbisik. Semua mata langsung tertuju padanya.
"Itu, tentang rumor Jin melakukan pelecehan pada temannya saat dia masih di sekolah." Tentu semua staff masih ingat kejadian itu, mereka mengangguk mengerti, kecuali Grace, Hee Ji, dan Jungkook. Rumor tentang pelecehan yang dilakukan Jin saat dia masih sekolah itu mulai menyebar sejak acara-acara penghargaan di gelar di Korea. Staff IT yang dimiliki BigHit di bawah kepemimpinan Wooshik memang dapat diandalkan, mereka menyembunyikan segala rumor buruk tentang BTS sehingga tidak dapat diketahui oleh member BTS. Tentunya Jungkook kaget mendengar itu, dia tidak tahu apa-apa.
"Aku sudah mendapatkan alamat IPnya. Dan semuanya berakhir di satu alamat yang sama." Wooshik merogoh saku celananya mengeluarkan hp.
"Semuanya? Berarti ada lebih dari satu akun twiter?" Dae Wi oenni meneguk cepat soju di gelasnya hingga habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager of Bangtan (✔)
FanfictionRani, gadis asli Indonesia yang datang ke Korea untuk melanjutkan studi arsitekturnya, dan secara beruntung menjadi manajer dari BTS. Pekerjaan yang menjadikannya kaya mendadak itu menuntutnya harus selalu bersikap profesional, dia harus bisa memba...