Author's PoV
Dua laki-laki berpakaian rapi berjalan beriringan di trotoar jalan yang sepi. Keduanya membisu menikmati udara dini hari Kota Seoul. Bagi salah satu dari mereka udara dingin ini begitu menyesakkan rongga dadanya. Dia kehilangan rasa percaya dirinya dalam semalam, tidak pernah dia merasa sebodoh ini seumur hidupnya.
"Aku antar pulang, ya?" seseorang lainnya menyela lamunannya.
"Kita cari tempat minum lain yang masih buka!" jawabnya.
"Jin, kau sudah minum banyak. Berhenti menyiksa diri sendiri!" Sandeul, laki-laki itu sudah mulai hilang kesabaran melihat sahabatnya. Tadi malam dia menemukan Jin hampir membuat keributan di pesta ulang tahun, karena Eunsoo sedang berciuman dengan Jackson. Dia baru tahu kalau Eunsoo sudah berpacaran dengan Jin selama lima bulan. Padahal yang Sandeul tahu, Eunsoo adalah kekasih Jackson sejak empat bulan lalu.
"Aku tahu kau sangat kecewa dengan kejadian semalam. Tapi badanmu tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti ini. Pulanglah, aku antar kemanapun kau mau pulang!" Sandeul sudah tidak tahan langsung mendorong tubuh Jin masuk ke dalam mobilnya. Dua jam lagi matahari mulai terlihat dan mereka sudah harus pulang. Bahaya kalau ada pucuk kamera yang mengetahui mereka sedang kelayapan di luar.
...
"Kau berhenti di mana ini?" Jin melihat sebuah rumah besar berpagar coklat, rumah ini tidak jauh dari agensinya.
"Rumah manajermu!" Sandeul melepas sabuk pengamannya.
Jin menghempaskan badannya ke sandaran jok mobil. Kenapa harus berakhir di sini? Aku bahkan tidak akrab dengan manajer wanita itu.
"Mau bagaimana lagi, kau tidak mengingat passcode dorm mu sendiri, semua member BTS pulang ke rumah masing-masing tidak bisa dihubungi, agensimu juga terkunci. Satu-satunya manajer yang mengangkat telponku hanya dia!" Sandeul menarik lengan Jin keluar dari mobilnya.
Jin melangkahkan kakinya keluar dengan malas, dia sama sekali tidak berminat untuk pulang ke rumah orang tuanya, terlalu jauh, dan dia juga enggan ke rumah manajernya ini. Tapi dia tidak ada pilihan lain, pagi buta begini tidak ada yang menjawab telponnya.
Sandeul memiliki jadwal dengan B1A4, dia harus segera pulang. Dia menyuruh Jin memencet bel yang terpasang di dinding pagar. Setidaknya kalau bersama manajernya, Jin akan aman. Tapi pikirannya berubah ketika dia melihat Jin tiba-tiba jatuh, dia tidak sadarkan diri. Hp Sandeul berbunyi, dia segera menerima sambungan telpon dari manajer Jin. Dia melihat sekitarnya dan baru menyadari kalau lampu di rumah itu sudah padam semua, rumah itu kini benar-benar gelap.
...
"Bawa masuk, kamarnya di sebelah sana!" seorang laki-laki kurus dan tinggi membukakan pintu untuk Sandeul yang sedang membopong Jin.
Sandeul merebahkan tubuh Jin di sebuah kamar yang... penuh dengan benda. Kamar ini lebih mirip gudang. Dia tidak mau berpikir panjang, dia segera pamit pada seisi rumah itu secepatnya, dia bisa terlambat bekerja.
"Putraaaa!" Rani berteriak kencang menggedor sebuah pintu kamar.
"Apaan sih?" sebuah kepala muncul di balik pintu. Laki-laki bertubuh kurus itu menyengir menunjukkan barisan giginya.
"Stop mainan barang elektronik di rumah, Put! Kamu mahasiswa seni rupa bukan mahasiswa elektro!" Rani masih teriak-teriak di depan pintu kamar Putra.
"Gara-gara kau nih, Put, bisa mati anak orang!" Grace ikut berteriak dari kamarnya.
"Putraaa,, gue lagi masak nasi nih, listriknya pake mati segala!" teriakan Widya dari dapur tidak kalah nyaring.
Bukan kebetulan Jin tiba-tiba pingsan dan listrik di rumah ini padam. Bel rumah mereka rusak beberapa hari lalu, Putra, yang terobsesi dengan kelistrikan itu berniat memperbaiki bel rumah, tapi malah berujung dengan konslet, dan Jin pingsan tersengat listrik saat menekan belnya. Mereka menyadari kalau Jin tersengat listrik tegangan rendah saat mengecek bel pintu mengeluarkan asap kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager of Bangtan (✔)
FanficRani, gadis asli Indonesia yang datang ke Korea untuk melanjutkan studi arsitekturnya, dan secara beruntung menjadi manajer dari BTS. Pekerjaan yang menjadikannya kaya mendadak itu menuntutnya harus selalu bersikap profesional, dia harus bisa memba...