Part 2

556 44 0
                                    

Shizune menatap Genma tak percaya. Gadis itu masih berusaha mencerna apa yang coba disampaikan Genma.

"Kau bilang apa?"

"Kita harus menyatukan mereka lagi."

"Apa? Kau gila? Kau tidak dengar ucapan Kakashi?! Kau pikir dia mau melakukannya dengan sukarela?"

Genma menghela nafas. "Dengar, aku tahu alasan Kakashi ingin menjauh dari Airin. Dan awalnya kupikir itu pilihan terbaik. Tapi ternyata tidak."

"Maksudmu?"

"Mereka berdua akan terluka dan hancur perlahan-lahan. Kau tahu sejak insiden itu Kakashi benar-benar berubah menjadi orang lain. Dan Airin, kita tidak bisa terus menyembunyikan ini. Dia benar-benar akan hancur jika tahu kebenarannya."

Shizune memijit pangkal hidungnya frustasi. "Shizune, aku butuh bantuanmu. Aku tidak bisa melakukannya sendiri."

Shizune mengangkat tangannya. "Cukup. Kalau ini berakhir menyakiti Airin maka aku benar-benar akan memisahkannya dengan Kakashi. Hanya satu kesempatan."

"Itu sudah cukup."

"Jadi, apa rencanamu?"

***

Airin merasa resah sendiri. Ini sudah setengah jam dan Shizune masih belum kembali.

Shizune, kau dimana?? Tolong aku.

Dan sepertinya, doa Airin di dengar. Shizune dan Genma berjalan ke meja mereka. Mereka memasang senyum seolah tidak terjadi apa-apa. Masa bodoh dengan itu. Airin merasakan aura tidak mengenakkan dari seseorang yang berada di sampingnya itu. Membuatnya ketakutan sendiri di tempatnya.

"Kakashi."

Genma memberi kode pada Kakashi untuk segera meninggalkan tempatnya. Pemuda itu langsung berdiri.

"Kami pergi dulu. Sampai jumpa."ujar Genma.

Airin menghembuskan nafas lega. Ia lalu menatap horor Shizune.

"Kau darimana saja?! Aku hampir mati ketakutan karenamu!"sembur Airin.

Shizune tersenyum masam. "Maaf, Ibuku banyak bicara. Ayo pulang. Sudah selesai 'kan?"

Airin beranjak dari tempatnya dan meraih paper bag-nya.

"Lain kali aku harus berpikir dua kali sebelum menyetujui ajakanmu."ujar Airin masih agak kesal.

"Maaf, ini benar-benar tidak terduga."

"Alasan!"

***

Airin memasuki kamarnya dan langsung merebahkan dirinya di atas kasur. Teringat percakapan singkatnya dengan Kakashi tadi.

Flashback

Airin memutuskan tidak melanjutkan makannya karena merasa tidak sopan jika makan sendiri. Sesekali ia melirik kearah Kakashi yang sibuk dengan ponselnya.

"Kenapa tidak makan?"

Pertanyaan itu sukses menghantam kepala Airin. Gadis itu menoleh terkejut. Merasa risih di tatap seperti itu, Kakashi mendengus.

Kakashi Fanfiction : Loving AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang