Part 9

254 25 0
                                    

Seminggu kemudian,

Airin menatap papan mading yang berisi informasi tentang jadwal pelaksanaan ujian akhir. Tentu saja ini masih menjadi momok bagi para kelas 12 karena merupakan penentu masa depan mereka. Airin mengeluarkan ponselnya dan memotret jadwal tersebut. Setelah itu ia berbalik melangkah. Namun, baru selangkah, matanya menangkap Kakashi yang berjalan kearah yang berlawanan. Dengan tas yang disampirkan di bahu kanannya.

"Kakashi!" seru Airin.

Kakashi mengangkat kepalanya dan melihat Airin yang berjalan ke arahnya.

"Sedang apa?" tanya Airin.

"Aku harus mengisi tugas-tugasku. Semua nilaiku kosong selama seminggu." Jawab Kakashi.

Airin mengangguk pelan. "Baiklah, kalau begitu aku akan membantumu. Akan ku copy-kan catatanku seminggu ini."

Kakashi tersenyum. "Terima kasih."

"Hei, hei, ada apa ini? Mana Kakashi yang angkuh dan irit bicara itu, eh?"

"Kau suka aku yang seperti itu?" Kakashi balas bertanya.

Airin menggeleng. "Aku suka Kakashi yang biasanya."

Kakashi mengacak rambut Airin.

"Kau tidak keberatan dengan aku yang selalu berubah-ubah?"

"Siapa yang bisa menolerir sikapmu sebaik aku?"

"Aku mungkin akan berubah lagi. Jadi bersiaplah. Oh, sekarang katakan apa yang kau inginkan? Konsepmu bukan 'pohon pemberi' 'kan?"

Airin tersenyum kecil. "Ketahuan ya?"

Kakashi mendengus geli sambil mendorong dahi Airin dengan telunjuknya. "Jangan kira aku tidak bisa membacamu, Hazami."

"Kau mau traktir aku es krim?"

Kakashi berpikir sejenak. "Setuju."

"Yass!" jerit Airin girang.

Kakashi tersenyum tipis.

***

Disinilah mereka berada. Di sebuah workshop yang cukup lengang. Ditemani beberapa kertas dan laptop. Tak lupa dengan es krim dan iced americano. Kakashi mengusap rambutnya kasar. Berpikir sambil menahan perih sama sekali bukan hal yang baik.

"Jawabannya 50." Ujar Airin. "Kenapa? Kau kesulitan mengerjakannya?"

"Ah, tidak. Tidak apa-apa."

Airin menghela nafas. "Mau bagaimana lagi?"

Ia beringsut mendekati Kakashi dan melihat soal-soal yang dikerjakan Kakashi. Beberapa kali ia memberikan penjelasan dan memberitahukan jawabannya pada Kakashi.

Namun tiba-tiba, suasana manis itu seketika raib ketika terdengar suara kresek yang jatuh. Airin dan Kakashi sama-sama menoleh ke asal suara.

"Genma?"

Genma meringis pelan. "Maaf mengganggu kalian."

Ia memungut kresek itu dan membawanya ke meja Kakashi dan Airin.

"Wah, Genma-san. Kau benar-benar merepotkan dirimu sendiri."

"Tidak apa-apa. Untuk menyambut Kakashi yang akhirnya kembali. Aku benar-benar kesepian kau tidak datang, kawan." Ujar Genma sambil merangkul Kakashi dan memutar kepalan tangannya di puncak kepala Kakashi.

Kakashi Fanfiction : Loving AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang