Epilog

476 28 3
                                    

"Kau berangkat tengah malam?" Genma bertanya pada Kakashi yang menyerahkan koper padanya. Pria itu membuka kacamata hitamnya lalu menyelipkannya di bajunya.

"Hm. Penerbangan paling cepat hanya itu."

Genma terkekeh. "Baguslah. Setidaknya kau tidak akan membuat calon Nyonya Hatake kita menunggu lebih lama."

Kakashi memukul pria itu. "Sudah dapat yang kuminta?"

Genma meringis kemudian merogoh sakunya. Ia menyodorkan sebuah kotak beludru kecil berwarna biru.

"Permata ruby. Sulit sekali mendapatkannya."

Kakashi mengambil kotak itu dan menjejalkannya ke dalam sakunya. Kemudian merangkul Genma dan memyeret pria itu. Ia berbisik.

"Kalau dia tidak suka, kau tidak boleh menikah dengan Shizune."

Genma melotot. "Yang benar saja?! Apa hubungannya?!"

"Aku lebih suka menyebutnya konsekuensi."

"Aish... kau menyebalkan."

***

"Airin-sensei, kau pulang lebih awal hari ini?"

Airin tersenyum pada kepala perawat di IGD itu. Ia mengangguk.

"Aku ada acara hari ini."

"Kencan?"

"Maybe."

Perawat itu mengangguk. "Semoga lancar."

"Terima kasih."

Airin berjalan menuju mobilnya dan masuk ke jok pengemudi. Ia membenarkan kaca spionnya dan menatap penampilannya.

"Kurasa aku harus mampir ke salon."

Ia pun melajukan Porsche putih itu meninggalkan Rumah Sakit. Sambil bersenandung ia melajukan mobil buatan Jerman tersebut dengan lincah, menyalib kendaraan lain di jalan raya. Ia menggesek layar ponselnya yang tertempel di dekat AC.

"Airin, dimana kau sekarang?"

"Dalam perjalanan. Aku sedang mengemudi. Nanti kuhubungi lagi."

"Oke."

Airin membanting stir dan memarkirkan mobilnya di depan sebuah toko alat make up. Ia menyambar tasnya dan masuk ke dalam toko tersebut.

Seorang SPG menyambutnya ramah.

"Aku ingin terlihat menarik hari ini. Tapi tidak jauh dari kesan natural."

"Kulit Anda sangat bagus. Anda bisa menggunakan eye shadow dan liptint untuk mempertegas mata dan bibir Anda."

"Terkadang kulitku bisa sangat kering."

"Hal itu sering terjadi. Mari ikut saya."

***

Airin berhenti tepat di depan rumah Genma. Ia turun dari mobilnya dan melangkah masuk. Alisnya mengernyit melihat secarik kertas yang tertempel di depan pintu.

Buka pintu dan melangkah 10 kali.

Ia mendengus pelan. Namun tetap melaksanakannya.

Kakashi Fanfiction : Loving AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang