Part 7

287 28 1
                                    

Shizune memasukkan keripik kentang rasa barbekiu itu ke dalam mulutnya. Genma di sampingnya sibuk menekan stik controller sambil mengumpat kesal beberapa kali. Ruangan yang mereka tempati kini berubah menjadi kapal sampah.

Ceklek.

Pintu terbuka.

Kakashi melotot melihat kamarnya berubah dalam waktu tiga puluh menit. Ia menatap horor dua sejoli yang duduk di kasurnya, biang kerok kekacauan ini.

"Aish... Kalian ini. Berhenti membuat kekacauan di kamarku. Cepat bersihkan sekarang!"

"Kau mengantar Airin sampai di rumahnya bukan?" tanya Shizune, modus mengalihkan pembicaraan.

"Tadi kau tidak melakukan sesuatu yang aneh 'kan?" timpal Genma.

Kakashi tertawa miris. Ia meraih satu bantal dekat pintu dan melemparkannya pada Genma. "Aku tidak peduli. Kalau tempat ini masih berantakan saat aku kembali akan kupasang jaring listrik di jendelaku."

BAM!

"Dia kenapa?" tanya Shizune.

"Mungkin PMS." Jawab Genma asal yang berhasil mendapat jitakan dari Shizune.

***

Kakashi memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie-nya. Ia menghirup nafas pelan dan menghembuskannya. Metode pernafasan itu selalu berhasil jika dia sedang emosi. Biasanya.

Kakashi menatap danau yang memantulkan cahaya kerlap-kerlip dari gedung pencakar langit. Ia mengacak rambutnya pelan. Kakinya menendang salah satu kerikil masuk ke dalam danau.

"Kau bisa keluar sekarang. Jangan pikir aku tidak tahu kau mengikutiku dari tadi." Ujar Kakashi dingin.

Semak di sampingnya bergerak. Kemudian, keluarlah seorang pemuda berkacamata yang memiliki rambut yang sama dengan Kakashi. Ia melempar senyum sinis favoritnya.

"Lama tidak bertemu, Kak. Bagaimana kabarmu dan gadis itu sekarang?"

"Penjilat. Kau tidak akan menyentuhnya selama aku masih ada."

Kabuto bertepuk tangan.

"Jadi, kau akan melanggar janjimu? Ingat saat terakhir kali kau berkata demikian apa yang terjadi pada gadis itu?"

Rahang Kakashi mengeras.

"Kau pikir kau bisa melindunginya. Nyatanya, dia kecelakaan dan melupakan semuanya. Semua itu karenamu, Hatake Kakashi."

"Diam kau bedebah!"

"Kenapa? Kau tidak mau mengakuinya? Sama seperti kehadiranku? Kau tidak akan pernah mengakuinya 'kan?"

"Sebaiknya kau jaga mulutmu jika kau ingin pulang dengan mulus."

Kabuto tertawa puas. Tawanya menggema bagai petir di telinga Kakashi. Sangat mengganggu.

"Airin Hazami. Seleramu benar-benar tinggi ya? Apa yang sudah kalian lakukan? Apa mungkin kalian sudah ber one night stand?"

"Berhenti menghinanya! Dia bukanlah jalang yang kau temui setiap malam di club."

"Karena itulah aku tertarik padanya. Dia sedikit menantang untuk didapatkan. Kemudian dibuang."

Kakashi Fanfiction : Loving AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang