WHAT!! MARRIAGE!! Chapther 2

984 84 2
                                    

CHAPTHER 2
Author : MA0229
Tittle : WHAT!! MARRIAGE!!
MainCast : Huang Renjun >< Choi Yoo Jin
Gnere : Romance, Comedy (gagal), Marriage Life
Lenght : Chapther’s

Dissclaimer : Hargai karya Author Raeder’s. Cerita ini hanya Fiksi jangan di sangkut pautkan dengan kehidupan aslinya,Author hanya meminjam namanya saja, Don’t Copy and Sider’s.

JANGAN JADI SILENT RAEDER. AWAS TYPO BERTEBARAN. AND HAPPY READING.


“Renjun!!”

“Yoo Jin!!”

“MWO!!”

“Kaenapa kau ada di sini” Yoo Jin menunjuk Renjun, Appa dan Eomma Yoo Jin saling pandang sebentar.

“Jadi kalian sudah saling mengenal” ucap Eomma Renjun membuat Yoo Jin mengangguk.

“Dia itu kerb.. mpptt.. apa..mppttt yang kau lakukan” Renjun membekap mulut Yoo Jin dan tersenyum pada semua anggota keluarga.

“Dia tetangga kelasku eomma, appa” ucap Renjun tersenyum manis, Yoo Jin tersenyum sinis saat mendengar ucapan Renjun.

“Appa kita boleh berbicara bukan??” ucap Yoo Jin pada Appa-nya. Tn. Choi mengangguk, Yoo Jin langsung menarik tangan Renjun menuju blakon restauran ini.

“Kenapa semua ini bisa terjadi?? Apa kau sengaja menyuruh orang tuamu?? Huh!! Aku tidak mau menikah dengan namja sepertimu!!” Yoo Jin marah-marah pada Renjun.

Renjun hanya menatap Yoo Jin malas, apa boleh buat ini sudah terjadi.

“Kau diamlah!! Memangnya aku mau menikah dengan yeoja sepertimu!! Kau bukan tipe idealku”

“YAA!! Memangnya kau Tipe idealku!! Kau itu Cuma namja yang suka usil!! Tidak seperti Taeyong oppa, dia tampan tidak sepertimu!!”

“Dasar Tikus”

“Kerbau!!”

“HUH!!”

“Apa kalian sudah selesai bicara??” Eomma Renjun menyusul anaknya dan calon menantunya, Yoo Jin tersenyum manis.

“Sudah, ajuma” Yoo Jin berujar dengan sopan.

“Jangan panggil aku ajuma, kau kan akan menjadi menantuku. Jadi kau harus memanggilku Eomma juga.”

“Nde, ajum.. ehh.. eomma”

“Kajja kita kembali, kalian akan bertunangan saat ini juga. Dan besok kalian akan menikah.”

“MWO!!”

Renjun dan Yoo Jin berteriak kaget, katanya ini hanya makan malam biasa. Kenapa pertunangannya dilaksanakan sekarang?? Yoo Jin hampir pingsan mendengar itu semua.

“Renjun-aa pakaikan cincin ini pada Yoo Jin” ucap Appa Renjun. Dengan berat hati Renjun memakaikan cincin pertunangannya pada Yoo Jin.

“Yoo Jin-aa pakaikan cincin ini pada Renjun” dengan cepat Yoo Jin menarik tangan Renjun dan memasukkan cincin itu di jari manis Renjun.

“Besok kalian akan menikah, jadi persiapkan diri kalian”

“Kenapa harus besok??”

“Itu sudah menjadi perjanjian, nak”

“Kenapa terburu-buru??”

“JANGAN MEMBANTAH!!” Appa Renjun berteriak, Yoo Jin juga tidak mau menikah dengan Renjun. Masa-masa remajanya akan di rengut oleh pernikahan bisnis ini.

Hari ini adalah pernikahan Renjun dan Yoo Jin, di gereja ini hanya terdapat keluarga Renjun dan Yoo Jin, tanpa ada tamu undangan. Yoo Jin menangis di balik kain transparan yang menutupi kepalanya. Kenapa ini harus terjadi padanya?? Pikir Yoo Jin.
Perlahan-lahan Yoo Jin berjalan ke arah Renjun yang ada di hadapannya. Airmata Yoo Jin makin deras.

“Jagalah putriku sebaik mungin” ucap Appa Yoo Jin menyerahkan tangan Yoo Jin pada Renjun. Renjun mengangguk.

“Huang Renjun apa kau bersedia menerima Choi Yoo Jin dalam keadaan suka maupun duka”

“Nde saya bersedia”

“Choi Yoo Jin apa kau bersedia menerima Hwang Renjun dalam keadaan suka maupun duka”

“Nde say-ya bersdia”

“Baiklah, sekarang pernikahan ini sah”

“Gomawo sudah mau menuruti kemauan appa. Ini akan menjadi yang terakhir, appa tidak akan menyruh apapun lagi.” Ucap Tn. Choi menangis sambil memeluk Yoo Jin.

“Sekarang kalian akan tinggal di apartement baru kalian” ucap Tn. Hwang. Renjun hanya mengangguk menuruti perintah appanya.

“Kajja kita pergi” ucap Renjun pada Yoo Jin. Yoo Jin hanya mengangguk lalu mengikuti Renjun menuju mobilnya.

Di dalam mobil pun sunyi, tidak ada suara yang membuat gendang telinga mereka pecah, Yoo Jin hanya menatap mobil berlalu lalang sedangkan Renjun fokus menyetir. Keduanya tidak saling berbicara di sepanjang jalan.

“Kita sudah sampai, turunlah” ucap Renjun, Yoo Jin mengangguk lalu keluar dari mobil dan mengambil kopernya di dalam bagasi.

“Huh.. untunglah ada dua kamar” ucap Yoo Jin senang, dia memasuki kamar dengan pintu bercat biru muda, sedangkan Renjun memasuki kamar dengan pintu berwarna cokelat.

“Uhh.. kasurnya empuk” ucap Yoo Jin senang, dan melompat-lompat di atas ranjang.

“Yoo Jin-aa!! Keluarlah sebentar!! Ada yang harus aku bicarakan!!” teriak Renjun dari luar kamar, Yoo Jin turun dari ranjangnya dan berganti baju dahulu.

“Wae??” ucap Yoo Jin ketus.

“Kesini” Renjun menyuruh Yoo Jin duduk di ruang tamu.

“Ada apa??”

“Baiklah akan aku mulai!! Ini adalah peraturan yang ada di apartement ini. Dengarkan baik-baik”

Peraturan ke 1 : dilarang membuat gaduh

Peraturan ke 2 : dilarang menyentuh barang-barang milik ku atau milik mu

Peraturan ke 3 : dilarang mengusik urusan pribadi masing-masing

Peraturan ke 4 : dilarang membawa teman atau pacar ke apartement ini

Peraturan ke 5 : dilarang membuat kotor apartement ini

Peraturan ke 6 : dilarang menyukai satu sama lain jika ia, salah satu di antara kita harus di hukum

Peraturan ke 7 : dilarang menyalakan musik dengan keras

Peraturan ke 8 : yang menyiapkan makanan adalah kau!! Choi Yoo Jin.. ahh anni maksudku Hwang Yoo Jin

“Aku tidak setuju dengan peraturan nomer 8. Itu harus di ubah” ucap Yoo Jin protes. Renjun memberi kode agar Yoo Jin diam.

“Shutt.. diamlah. Baiklah itu saja yang bisa saya sampaikan!!”

Note: siapa saja yang melanggar akan ada hukumannya.

“Baiklah apa kau setuju” ucap Renjun, Yoo Jin mengangguk lalu mereka berjabat tangan.

TBC!!

Yang udh baca harap tinggalkan jejak guys.

WHAT!! MARRIAGE!! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang