2.0 (Part 2)

222 42 1
                                    

VOTE DULU


Part ini udah hampir selesai terus ilang gw mau nangis aja rasanya, so hargai ya😩

"Nay, bin, bangun kita udah sampai" ucap tzuyu sambil menepuk pelan pundak hanbin.

"Awas awas, kalo lembek gitu ni anak dua gak akan bangun liat tu tidurnya lelep banget sambil pegangan tangan lagi beneran dah ni curut dua" celoteh jihyo sambil berjalan mendekat.

"Hm hm," jihyo menyetel suaranya dengan batuk buatan, "WOY!!" pekiknya. Membuat semua orang yang mendengarnya terkejut.

"Heh kingkong, jangan mentang mentang ini habitat lo ya jadi bisa teriak teriak" bentak joshua pada jihyo lalu turun dari bus.

Hanbin dan nayeon meregangkan badan mereka karena pegal tidur di perjalanan.

"Engh udah sampai ya?" gumam nayeon lalu menatap ke hanbin, hanbin hanya tersenyum lalu pergi duluan meninggalkan kelompok gadis itu.

Saat ini nayeon, sana, jihyo dan tzuyu tengah mendirikan tenda yang akan mereka tempati berempat untuk dua hari kedepan. Karena sekelas mereka ditempatkan di satu tenda.

"Nay enak tidur berdua sama hanbin? Sambil pegangan tangan lagi lo berdua, ck ck memanglah anak muda jaman sekarang gak ada yang tau tempat, gak bisa bedain tempat umum dan tempat khusus," celoteh jihyo panjang lebar sambil memaku penegak tenda.

"Umum khusus apaan sih lo gak jelas" cibir nayeon.

"Tapi nay yang dibilang jihyo emang benar lo sama hanbin pulas banget, gimanapun juga lo harus jaga jarak sama hanbin nay karena udah ada bobby, ya walaupun bobby belum jadi pacar lo tapi lo juga harus jaga perasaan dia. Coba lo bayangin gimana perasaan bobby kalau dia sampai tau"

Nayeon tak menanggapi ucapan sana, menjaga perasaan bobby memang harus dia lakukan tapi tak harus sampai menjaga jarak dengan hanbin kan?

"Yang, mau dibantuin?" entah sejak kapan june ada disamping sana.

"Telat lo, udah siap baru nanya" sana berjalan meninggalkan june dan june pasti mengejarnya.

Waktu makan malam tiba, semua murid sudah  mengambil makanan yang disediakan oleh panitia dan duduk ditempat yang diinginkan.

Nayeon sedang mengantri untuk mengambil makanan lalu bobby dengan tiba-tiba berjalan disampingnya, "ntar siap makan malam temui aku ya, ada yang mau aku bilang" ucap bobby lalu berjalan duluan.

Nayeon terdiam melihat temannya satu meja dengan bobby, bukan itu yang mengejutkan masalahnya di samping bobby ada hanbin. Pemandangan macam apa ini.

Nayeon pun duduk disebelah hanbin lalu memakan makanannya, dia tak peduli dengan cerita bodoh yang diceritakan june. Mulutnya memang mengunyah makanan namun pikirannya melalang buana.

Selesai makan nayeon curi-curi pandang kearah bobby sambil berusaha membuat kode untuk meninggalkan tempat itu karena ada hal yang ingin dibicarakan, tapi hanbin terus menghalangi nayeon.

(Liat Di mulmed)

Nayeon menatap kesal kearah hanbin yang hanya memasang wajah datar tak merasa bersalah. Nayeon hanya mendengus lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Tiba-tiba hanbin menarik tangan nayeon dan membawanya pergi dari tempat mereka barusan ke tempat yang lebih hening, nayeon selalu begitu dia terkejut dan penasaran namun tak pernah menolak perlakuan hanbin.

"Bin ini gue mau dibawa kemana?" tanya nayeon di sela-sela jalan mereka.

Hanbin berhenti kemudian melepaskan tangan nayeon, namun dia tak berkata apapun yang tentunya membuat nayeon bingung.

"Bin lo kenapa sih? Ngapain bawa gue kesini?"

Hanbin menatap ke arah nayeon, tatapan dingin dan tajam, "gue gak suka lo liatin anak itu"

Nayeon mengerutkan dahinya, "bobby?"

"Siapapun namanya"

"But why? Itu hak gue"

Hanbin mencengkram pundak nayeon, "lo masih gatau juga? Gue sayang sama lo nay, ngeliat lo dekat sama cowok lain itu rasanya sakit" ungkap hanbin.

"Aw," rintih nayeon karena hanbin terlalu kuat.

Hanbin melepaskan cengkramannya, "sorry"

"Lo serius?" tanya nayeon dengan wajah sendu. Terlihat jelas raut kesedihan di wajah hanbin kini.

"Gue serius, dan gue nyesel banget karena gue gak ungkapin perasaan gue sejak dulu. Seharusnya gue bilang semuanya ke elo sebelum perasaan lo ke dia berkembang," ucap hanbin dengan mata berair.

 Seharusnya gue bilang semuanya ke elo sebelum perasaan lo ke dia berkembang," ucap hanbin dengan mata berair

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan nayeon berkecamuk sekarang, apa dia baru saja menyakiti perasaan sahabatnya. Tapi nayeon juga tak mengerti mengapa harus dia, mengapa tak dari dulu, mengapa baru bilang sekarang saat nayeon sudah menempatkan ruang khusus untuk bobby.

Nayeon menarik hanbin ke pelukannya, dia menyandarkan kepala hanbin ke pundaknya sambil tangannya terus mengusap rambut hanbin.

"Maafin gue bin, gue... gue bener-bener minta maaf," ucap nayeon tersendat oleh tangisnya.

Ini bukan pertama kalinya nayeon melihat hanbin menangis, tapi melihat hanbin menangis karenanya membuat nayeon merasa sangat jahat.

Hanbin melepaskan pelukan itu dan menghapus air mata nayeon, "jangan bilang maaf, ini bukan salah lo" ucap hanbin berusaha tersenyum.

"Gue butuh waktu, gue bingung sama perasaan gue,"

Hanbin mengangguk, "kalaupun lo gak bisa balas perasaan gue gak papa, gue udah siapin mental buat itu. Tapi kalau lo ngejauh dari gue, please nay jangan buat gue trauma sama yang namanya cinta"

Nayeon tersenyum, "option kedua gak bakalan terjadi,"

"Jadi ada kemungkinan yang pertama benar, it's okay" hibur hanbin dalam hati.

Tbc

Im Sister's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang