seek. 7

2.2K 712 120
                                    

satu bulan kemudian...

jaehwan pun akhirnya dapat kembali ke jakarta setelah satu bulan dia memberikan usaha terbaiknya di makassar. dia sengaja memadatkan pekerjaannya supaya bisa cepat-cepat pulang dan kembali memperjuangkan sewoon.

memang sih, dalam satu bulan inipun, jaehwan selalu menghubungi sewoon. jaehwan tidak mau, sewoon melupakannya dengan donghan yang selalu ada bersamanya.

▪▪▪

sebelas sales divisi micro finance cabang pusat kompak untuk datang sepuluh menit lebih awal dari jadwal weekly meeting mereka dengan jaehwan. mereka sering begitu karena sengaja ingin bergosip lebih dulu.

woojin membuka forum gosip.

"jadi ya teman-teman... hari ini kita mendapat kabar bahwa... donghan sudah menyatakan cintanya kepada sewoon..."

"FAK?"

"jadi yang menang taruhan ini siapa? gue kan, jin?" tanya haknyeon mendadak heboh.

"iya, nyeon. elo, sanggyun, sama guanlin di jawa,"

"sampeyan kirim via transfer ajalah uangnya," ujar suara guanlin dari speaker.

"siap, lin!"

"bayar lu semua!" bentak haknyeon galak. kalau udah begini, haknyeon mendadak jadi rentenir.

sebelas sales dalam ruangan itu membuka dompet mereka dan menyerahkan uang dua puluh ribuan. mereka semua tahu, kegagalan memabayar taruhan pada haknyeon akan berakhir dengan adu panco.

(aduh percikan masa lalu)

sanggyun berlari kecil memasuki ruangan yang sama. lebih tepatnya menggelinding.

"sorry, sorry,"

"gak apa-apa, sanggyun. ai em fain," kata hyungseob karena baru saja dia ketabrak badan besar sanggyun.

"maaf ya, tadi saya makan bubur ayam dulu,"

semua hanya menggangguk.

"gyun, donghan udah nyatain perasaannya ke sewoon minggu kemarin," ujar woojin kemudian.

"mana uang saya?"

semua orang menunjuk haknyeon. dengan muka sangat malas, haknyeon membagi uang setoran menjadi dua dan memberikan setengahnya pada sanggyun.

▪▪▪

jaehwan memasuki ruang meeting.

"selamat pagi semua,"

"HEEEEEEEEEY," jawab semua orang. "welcome back!"

"gimana makassar?"

kemudian, jaehwan langsung duduk diatas kursinya.

"saya ada banyak cerita untuk kalian satu bulan ini. tapi yang paling utama, apa aja nih update dari kalian satu bulan terakhir? woojin?"

"BI rate mau naik lagi. klien di tanah abang mulai telat bayar. pedagang ikan pada gak mau ambil pinjaman karena cuaca laut jawa lagi gak stabil. donghan nyatain perasaannya ke sewoon kemarin, dan pasokan wortel ke bogor surut karena gagal panen,"

semua terdiam menatap jaehwan.

"oh, ya?"

masih sama. semua hanya terdiam menatapnya dan mengangguk.

"wortel gagal panen?"

keadaan semakin hening.

"kalo... tentang sewoon... tadi apa?"

▪▪▪

ruangan menjadi ramai dengan tawa dan komentar terhadap reaksi jaehwan setelah tau kabar tentang donghan dan sewoon. bahkan ada yang mengusulkan untuk menyiapkan golok dan pacul untuk mengajak donghan ke tempat sepi. ya, tau lah apa yang akan mereka lakukan.

usulan pun tidak ada yang berguna. tapi, usulan paling logis datang dari hyungseob.

"udahlah, pak. nyatain aja sekarang, pak! bapak kurang apa sih?"

"kurang, berani. benar?"

"sanggyun, you're not helping," jaehwan tersenyum kecut.

semua tahu, yang buruk dalam hal asmara tidak hanya jaehwan. sanggyun pun begitu.

"udeeeeeh. gini aja, pak! bilang aja ke dia, hau ar yu!"

"seob, i love you, kali, seob,"

"gak! hau ar yu!"

"lulus SMP gak sih, lo?!"

haknyeon dan hyungseob malah berdebat sendiri.

"sudah, sudah. terimakasih atas perhatian kalian. saya terharu. setidaknya kalian gak berlebihan,"

"maksudnya, pak?"

"bisa aja kan kalian jadiin hal-hal kaya gini sebagai bahan taruhan. itu akan sangat menyebalkan sekali,"

haknyeon dan sanggyun langsung melipatkan uang kedalam saku masing-masing. sales lain yang mendengar pun juga ikutan pura-pura tidak tahu apa-apa.

"anyway, semua fokus ke meeting ya.

lupakan sewoon,"

kata jaehwan kemudian.

"hyungseob, kamu harus les bahasa inggris.

ayo, dimulai meetingnya,"

hyungseob langsung merespon. "mai englis is fain!"

"LESSSSSS!!" bentak satu ruangan.

"pak, sebelum ada janur kuning, hajar aja. asli. beneran,"

jaehwan hanya tertawa sambil menggelengkan kepala.

"woojin, status report,"

woojin melakukan apa yang diminta atasannya. sementara itu, jaehwan memasang muka serius. namun, jauh dalam benaknya, dia terbawa dalam sebuah lamunan. dia berada dalam sebuah pasar basah. bagian penjaja daging dipotong.

HATINYA! HATINYA!

JEROAN DIJUAL MURAH!

HATINYA, BU! MASIH SEGAR! HATI JOMBLO, BU.

LIHAT INI BANYAK BEKAS LUKANYA.

HIDUPNYA BERAT NIH, BU!

▪▪▪

Kenapa aku jadiin woojin lebih bawel dibanding hyungseob?
jinja yorobun tentu kalian tau gimana masa lalu woojin kan?

kayanya dulu dia mantan anak lenong.

seek; howons ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang