seek. 4

2.5K 740 215
                                        

Kita Sayang Bos (7)

woojin : guise
woojin : gue kasian sama deputi kita tercinta. kayanya hidupnya udah basi banget. makanan basah aja basinya lama, masa bos kita ngomong sama orang cakep langsung mengkerut gitu?

hyungseob : emang kenapa ay?

woojin : aduh kamu tau yang namanya sewoon kan? tadi, setelah tiga hari jaehwan kolaps, kita berdua ketemu lagi sama dia dikantin lagi duduk sama donghan

youngmin : wkwkwk anjay. terus gimana tuh????

woojin : jaehwan sama gue nyamperin sewoon, dan si bos nyapa "hai"
woojin : dan apa??????

haknyeon : jangan dipotong potong gitu monyet

woojin : WATIRRRRRR MEN! DICUEKIN!!!

haknyeon : ngakak selautan

woojin : ya dia nyapanya emang pelan sih gue aja hampir gak kedengeran
woojin : intinya sih, sama yang mau, dia gak mau. sama yang dia mau, malah dia gak bisa ngomong
woojin : kita harus melakukan sesuatu guise

hyungesob : kamu itu kaya lambe turah, ngompor-ngomporin banget

woojin : hehehe abisan aku kasian sama si bos ay

guanlin : melakukan sesuatu terhadap apa? terhadap sewoon? atau terhadap ceteknya kelaki-lakian deputi kita?

woojin : ada yang deket sama sewoon gak?
woojin : mohon perhatiannya, ini sungguh urgent! kalo deputi kita sampe kalah sama deputi onoh, mau taro dimana harga diri kita sob////////???

guanlin : MERDEKA!!!!!!

euiwoong : harga diri kita? gak mahal-mahal amat

woojin : ada gak nih yang deket sama sewoon?

hyungseob : ay, dia kan baru disini. mana punya kenalan coba

haknyeon : yowes, pelet wae lah. kelar!

euiwoong : pelet gundulmu

jaehwan : WAHAI MANUSIA! LAIN KALI KALO NGOMONGIN ORANG, PASTIIN ORANGNYA GAK ADA DI GRUP YA
jaehwan : WOOJIN! DIMANA LO!

"mampus! bos murka!"

▪▪▪

setelah satu minggu sejak peristiwa memalukan yang terjadi di kantin, jaehwan mengumpulkan semua kelaki-lakiannya yang ada dalam dirinya. yang dimana, jaehwan akan mengajak sewoon untuk makan siang bersama.

jaehwan naik ke lantai 7 dan masuk kedalam ruangan yang sewoon tempati. dia melihat sewoon dari jauh dan berjalan mendekat.

"sewoon," jaehwan berdiri disamping meja kerjanya.

"oh, hai, mas," pria itu tersenyum padanya. hanya saja, jaehwan belum bisa membedakan ini senyum topeng atau senyum yang benar-benar tulus.

"gimana? lancar kerjanya?"

"lumayan. gak jauh beda sama bank sebelumnya,"

"bagus kalau begitu," kata jaehwan sambil manggut-manggut. "woon, makan siang yuk. dibawah,"

"bo.... leh,"

"biasa makan siang jam berapa?"

"11.30,"

"ok, 11.30 ya, woon. dibawah?"

"ok, mas,"

"..."

"a... ada lagi, mas?"

"gak sih itu aja," jaehwan mulai salah tingkah. satu hal yang tidak pernah boleh terjadi saat mendekati seseorang; dead air. "saya permisi dulu,"

sewoon hanya memperhatikan punggung jaehwan dengan diam. sejenak otaknya berfikir, nama itu seperti tidak aneh dalam benaknya.

▪▪▪

pukul 11.30, jaehwan turun ke lantai basement 1, tempat kantin gedung berada. dia mencari sewoon di deretan meja. jaehwan lihat kalau sewoon sudah duduk menunggunya. dia pun melambaikan tangan dan sewoon membalasnya.

jaehwan sudah membayangkan, dia dan sewoon berjalan di sebuah taman pada hari yang cerah, bergandengan tangan. lancar ya, ujarnya dalam hati.

setelahnya, jaehwan mengambil nampan berisi masakan padang menuju meja sewoon. tapi ternyata, disana sudah ada donghan.

lebih parahnya lagi, donghan tengah membuat sewoon tertawa.

"eh, donghan?" sapa jaehwan.

donghan langsung mengalihkan pandangannya. "bro,"

"tadi aku sms donghan, ngajak makan bareng. gak apa-apa kan, mas jaehwan?"

"oh. ya, gak apa-apa," jawab jaehwan yang justru memperlihatkan kalau memang ada apa-apa.

kenyataan bahwa sewoon yang mengajak donghan mengubah segala posisi jaehwan terhadap sewoon. mungkin itu artinya sewoon tidak terlalu nyaman berdua dengannya. mungkin itu artinya sewoon lebih menyukai donghan dibandingkan dirinya. kedua kemungkinan tersebut menunjukkan posisi jaehwan yang lemah.

"oh gitu ceritanya, han. lucu banget,"

pandangan jaehwan tertuju pada sewoon yang masih saja tertawa sambil menatap donghan.

jaehwan menjadi bingung. dia tahu betul kenapa perhatian selalu tertuju pada donghan. itu rejeki donghan. tapi, kenapa dirinya terasa tidak menarik?

apakah terlalu serius?

apakah terlalu boring?

apa....

nafsu makan jaehwan mendadak hilang. lamunannya buyar oleh sewoon.

"sorry, aku udah harus cabut. makasih ya obrolannya. seneng kalo bisa kaya gini tiap hari,"

jaehwan dan donghan mengiyakan dengan sigap. didetik berikutnya, donghan menyusul pergi dan meninggalkan jaehwan sendiri.

usai menyelesaikan santapannya, jaehwan pun segera pergi menuju musola. dia baru sadar kalau dia belum pernah menginginkan untuk memiliki seseorang seperti dia menginginkan sewoon.

dan jaehwan begitu berharap, dia akan berhasil.

tiba-tiba, ponsel jaehwan bergetar. disana ada pesan dari sang ibu.

mamah : jae, gimana kerja hari ini? lancar?

dengan semangat, jaehwan langsung membalas pesan tersebut.

jaehwan : alhamdulillah mah. lancar.

mamah : semoga selancar cari jodoh ya jae

jaehwan : aamiin mah aamiin

jaehwan paham, pasti menjurusnya akan kesini.

seek; howons ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang