jaehwan duduk disamping sewoon, diruang tamu rumah ibu kihyun. meski baru saja dikenalkan pada bapak dan ibu sewoon, tangan jaehwan masih tidak ingin melepas genggaman tangan pacar barunya.
"bikin deg-degan ya kamu dari kemarin," tutur jaehwan.
"deg-degan?"
"ya, iyalah. kita jalan sabtu kemarin. setelahnya kamu bersikap biasa-biasa aja. eh, jumatnya kamu sms
mas, nanti kalau udah di jakarta, kita ketemuan ya. pengen ngomong.
dan hari ini kita baru ketemu lagi,"
sewoon hanya tertawa kecil.
"tapi, keluarga bandung sehat-sehat aja kan?"
jaehwan mengangguk. "sebenernya sih gak mau pulang. masih kangen rumah. kasian juga mamah sendirian. si kakang udah mau berangkat lagi besok,"
"terus?"
"ya, setiap akhir minggu, saya akan ke bandung,"
"terus? kita?"
"kita bagaimana?"
"ngg.. gak apa-apa,"
"ok,"
"ih, kamu kok gak sensitif sih, mas?!"
"lho tadi katanya gak apa-apa,"
"ya tanya lagi dong,"
"ok, kenapa sewoon?"
"gak apa-apa,"
jaehwan hanya tersenyum. dalam lima bukan ke depan, percakapan seperti ini mungkin akan membuatnya pusing. tapi saat ini, mereka baru lima menit pacaran. semua ini masih terdengar jenaka.
"kalo kamu mau, dan kalo boleh sama ibu kamu, kamu ikut aja ke bandung. kamu mau?"
sewoon mengangguk cepat.
"oh, by the way... saya gak bercanda lho. kamu bener-bener nyiksa dari kemarin jumat. susah banget konsen dengan sms kamu yang seperti itu,"
"sorry,"
"cuma itu? segitu aja?"
"sorry, sayang,"
"ya, bolehlah,"
▪▪▪
pada akhir pekan berikutnya, setiap jumat malam, jaehwan dan sewoon naik mobil bersama ke bandung dan menginap dirumah ibu kim. ibu kihyun mengizinkan karena dia percaya dengan sahabatnya sendiri.
terkadang, ibu kihyun juga ikut serta dengan jaehwan dan sewoon. sesekali ibu kihyun juga membawakan makanan meski dia tahu kalau ibu kim ini sebenarnya adalah ratu masakan.
pagi hari, pada hari minggu ke-enam mereka berpacaran, jaehwan dan sewoon menginap di bandung tanpa ibu kihyun. jaehwan masih tidur didalam kamar sedangkan sewoon dan ibu kim sudah duduk di kursi dapur.
ibu kim tersenyum melihat seseorang didepannya. parasnya begitu lucu ketika serius. dan bersinar diterpa cahaya pagi yang masuk dari dapur. tidak heran jika anaknya jatuh cinta pada pria seperti ini.
▪▪▪seek▪▪▪
selasa pagi yang teduh dihamparan hijau halaman belakang rumah jaehwan, tersedia meja kayu ringan yang agak panjang. deretan kursi kayu menemani meja itu. meja dan kursi itu berteduh dibawah rindangnya tanaman menjalar yang pernah dia pasang. ibu kim duduk disalah satu kursi, menyaksikan cucunya yang sedang bermain dari dekat. kemewahan yang jarang sang ibu nikmati. daniel duduk rapat disebelahnya, memegang tangan sang ibu diatas meja. kemewahan yang juga jarang si sulung nikmati. seungwoo duduk rapat disebelah mertua, menidurkan kepala dipundaknya, menikmati kemewahan yang sama.
