PANDORA : ONE HOPE

Chapter Two : The Avra

Setelah kejadian itu, Melody mengangkat Veranda menjadi anak didiknya, tidak bergabung dengan bangsa manapun. Kinal sendiri masih ragu dengan pengangkatan tersebut, terlebih Veranda adalah manusia biasa yang mungkin saja suatu saat bisa lemah dan tidak setangguh dirinya dan para prajurit lainnya...

Kini para Prajurit kembali berlatih menggunakan senjata mereka, menghandalkan diri dengan senjata tersebut, di tengah latihan, Kinal berbincang sesaat dengan Ikha,

"Aku masih ragu..." Kinal tiba-tiba berbicara,

"Soal makhluk bumi itu?" Celetuk Ikha.

"Iya, aku ragu kalo dia tidak akan setangguh kita..." Balas Kinal.

"Aku tidak mengerti tujuan Melody menerimanya sebagai anak didik..." Lanjutnya.

"Setau aku Lefko Avra itu langka. Bahkan pemilik Lefko Avra sebelum dia sudah meninggal beberapa ratus tahun yang lalu..." Jelas Ikha.

"Lefko Avra itu masih di bawah aku!" Kinal sedikit kesal.

"Ingat, untuk saat ini kamu emang unggul. Jika waktunya tiba, dia akan sangat kuat melebihi kekuatanmu!" Ikha memperingati.

Kinal hanya terdiam menatap Ikha...

"Ayo lanjut latihan..."

Ikha menyodorkan lightsaber hijaunya. Kinal menarik lightsabernya dan Keluarlah cahaya merah...

"Tenang, aku Kokkini Avra akan menahan jangan sampai itu terjadi..." Kinal menatap Ikha sungguh-sungguh.

"Keras kepala..." Balas Ikha datar.

Kinal memiliki aura merah atau Kokkini Avra, aura ini sangat berbahaya karena temperamental dan susah dikendalikan apabila dalam keadaan terdesak...

Para pelindung negeri Pandora masing-masing memiliki Avra yang berbeda, Kinal Kokkini Avra atau aura merah, Ikha Prasini Avra atau aura hijau, Shania Portokali Avra atau aura oranye, Gaby Matzenta Avra atau aura magenta, Nabilah Roz Avra atau aura merah muda, Viny Kitrini Avra atau aura kuning, Shani Ble Avra atau aura biru, Gracia Mov Avra atau aura ungu, Celine Kyano Avra atau aura biru langit, dan Citra Nkri Avra atau aura abu-abu.

***

Richard, Yovie, Revaldi, dan Fajar sejak beberapa hari yang lalu sibuk mencari Veranda kesana-kemari, tetapi hasilnya nihil, Veranda tidak di temukan dimanapun...

"Apa mungkin dia diculik?" Revaldi menatap teman-temannya bingung.

"Nggak mungkin sih, dia pasti ada disuatu tempat sekarang..." Richard berusaha tenang.

"Jadi gimana? Kita mau cari lagi?" Yovie bingung.