Chapter Five : Begin (2)

68 2 0
                                    


Simulasi masih berlanjut, kini Ble Avra dan Mov Avra terus menyerang Kokkini Avra. Prasini Avra dan Roz Avra tidak tinggal diam. Shani, Gracia, Kinal, Ikha, dan Nabilah sudah menjadi satu dengan aura mereka. Sedikit lagi akal sehat mereka akan hilang dan bisa saling bunuh...


Melody yang sadar itu masih menunggu saat yang tepat,


GREEBB!


Hentakan sulur Roz Avra berhasil mengikat lutut Mov Avra, Dia menarik dengan kuat sulur itu hingga Mov Avra kehilangan keseimbangan dan jatuh membentur tanah. Ble Avra menarik anak panah dan melepaskannya kearah sulur Roz Avra, tetapi arahnya meleset karena benturan yang disebabkan Kokkini Avra. Prasini Avra menghentak sulurnya dan...


GREEBB!


Dia berhasil mengikat kaki Ble Avra dan menguncinya sehingga Ble Avra tidak dapat bergerak kemanapun...


"MATI KAU!!!" Teriak Kokkini Avra mengangkat lightsabernya tinggi-tinggi bersiap menghantam Ble Avra yang terkapar di depannya...


Viny mulai mengeluarkan Kitrini Avra berusaha mendekat, sementara diam-diam Gaby sudah berubah menjadi Matzenta Avra sambil membidik kepala Kokkini Avra dengan panahnya,


Tiba-tiba seluruh tempat simulasi di penuhi asap emas, perlahan aura mereka memudar satu demi satu, mereka berlima tersengal seperti kehabisan nafas dan terjatuh. Melody mengacungkan tangannya kearah mereka berlima dengan menyemburkan asap emas penetral aura...


"Simulasi telah selesai..." Bisik Melody.

"Untung Melody menghentikannya, kalo tidak Shani akan mati..." Bisik Viny terengah,


"Maafkan aku, Shani..."


Bisik Kinal terengah menatap Shani yang tergeletak lalu berdiri dan meninggalkan mereka semua...


"Kinal..." Ikha berusaha menyusul Kinal tapi di cegah Nabilah,


"Biarkan dia..." Bisiknya tenang.


Shani terduduk sambil merunduk, "Ini yang aku takutin dari awal..."


"Kamu sengaja ya?" Veranda menatap Melody,


"Apa maksudmu?" Tanya Melody berbalik menatap Veranda,


"Kamu sengaja mengadu domba mereka semua kan?

...Apanya yang simulasi? Tadi itu nyaris Menghilangkan nyawa orang lain!"


Veranda sedikit naik menatap Melody.


Melody hanya tersenyum, "Kalo aku berniat adu domba, untuk apa aku hentikan semuanya?"


PANDORA : ONE HOPEWhere stories live. Discover now