Chapter Seven : Pandora.

66 1 0
                                    



"Sekarang, maukah kalian ikut ke negeri Pandora?" Tanya Shani menatap mereka satu-satu.


"Negeri Pandora? Apa itu?" Yovie bingung,


"Tidak perlu penjelasan. Kalian harus ikut kami!" Gracia angkat bicara.


Seperti tidak punya pertimbangan lain, mereka terpaksa mengikuti keinginan dua gadis ini, karena nyawa mereka sedang di incar oleh para gadis jahat...


"Baik... Kami ikut kalian..."


Shani langsung menggenggam tangan Yovie dan Richard sementara Gracia menggenggam tangan Fajar dan Revaldi, dalam hitungan detik mereka seperti terlempar ke dimensi lain dan muncul lagi di Negeri Pandora...


"Kampret, ini dimana? Padang rumput, diujungnya ada pantai..." Celetuk Yovie terkesima.


"Eh norak, seharian ini udah berapa kali lu bilang kampret?" Celetuk Revaldi datar,


"Kampret gue di bilang norak, banyak banget gue bilang kampret hari ini. Dasar kampret!" Balas Yovie,


Shani datar menatap Yovie, menyadari itu dia nyengir menatap Shani, Shani mendekatinya...


"Ayo kampret, sekarang ikut aku..."


Dia bergegas meninggalkan Yovie yang jadi bengong menatapnya. Gracia menginsyaratkan Richard, Revaldi, dan Fajar mengikutinya, berhenti di depan Yovie lalu menoleh,


"Kampret..." Bisiknya lalu bergegas,


Mendengar itu Yovie jadi makin bingung, sementara yang lain hanya tertawa-tawa melihat kebingungan Yovie sambil bergegas mengikuti Gracia yang menyusul Shani...


"Apa-apaan manggil gue kampret, untuk cakep luh..."


Yovie kesal menggeleng tapi mengikuti mereka...


"Shan, kamu saja mengantar mereka ke Melody, aku harus berlatih..." Bisik Gracia,

"Baiklah..." Balas Shani mengerti.


Mereka berpisah, Gracia menuju medan latihan dan Shani bersama para cowok berjalan menuju sebuah istana besar, sejauh mata memandang hanya ada gadis, tapi tidak ada pria. Richard bingung, sementara Yovie, Revaldi, dan Fajar hanya cengar-cengir menatap sekitar...


"Gais, kalian ngerasa aneh ga sih?" Bisik Richard,


"Aneh apaan? Ceweknya cakep-cakep ya..." Yovie nyengir,


"Iya daritadi ngeliatin cewek-cewek doang, untung cakep-cakep..." Revaldi menimpali,

PANDORA : ONE HOPEWhere stories live. Discover now