"LEN!!'
"Aduh,duh duh..."Len berlari kencang sekali. Hampir saja ia terbentur dinding."Kau tidak akan kumaafkan!"teriak Miku."Aku tak akan membuatkanmu sarapan!"teriak Rin."Tolong aku!"Len menunduk ketakutan.Len membuat kekacauan hari ini.Entahlah,baru saja kami menyadarkannya.Dia benar benar keterlaluan.
Kejadian sebelumnya...
"Masak,masak..!Hm...oishii!"Rin bersenandung kecil lalu mengaduk perlahan sup Miso yang mulai memanas.
"Rin,apa menu hari ini?"tanya Miku lalu memakai celemek berwarna biru tosca."Hanya sup biasa"Rin memberi Miku wortel yang belum dipotong,"Onegai shimasu?"tanya Miku.Rin menggangguk disambut senyuman dari Miku.
"ABUNAII..!!!!"
Terlihat dari jauh Len berteriak...
Huh?Dia sedang apa?Len bawa apa itu?
B..bo--
BOM LEDAK!?"Len...berhenti...!!"panik Rin melambaikan tangan tanda berhenti pada Len.
"Minggir!Awas!Aku tidak bisa!Mi...minggir kalian..!","Berhenti Len.."ringis Miku."Tunggu!Berhenti Len!"
"Awas!!"BOOM!
"Aduh..."
"Aduh..apa itu?"
"Yare..yare..""Gawat!"
Len berjalan mengendap kearah kamarnya.
Satu detik lagi ia akan menghadapi perang dunia."Grrrrr!!"Miku dan Rin menampakkan wajah terseram mereka."Le..Len..","Kau..."
"Kabur...!!"Len berlari kencang sekali.Hampir saja ia terbentur dinding." Kau tidak akan kumaafkan!"teriak Miku. "Aku tak akan membuatkanmu sarapan!"teriak Rin."Tolong aku!"Len menunduk ketakutan.
....
Hari yang cerah.Luka membuka gorden kamarnya ia menemukan sebuah tulisan di embun embun jendelanya.
Maaf,aku salah paham.Aku minta maaf padamu sekali lagi.Kupikir aku akan jadi yang terhebat.
Kalau mau tau siapa aku temui aku di stasiun.
Lalu aku akan memberitahu kebenarannya.Luka mendesah kecil.Ia terlihat bingung.Dihapusnya tulisan itu dari jendela nya,
"Wakilku di sekolah.."....
"Len,kau dihukum tidak akan mendapatkan makan malam!"Rin berteriak kencang."Kau akan membersihkan semua kekacauan ini kan? Bersihkan!"Miku juga ikutan marah.
"Kejam sekali...um..setidaknya aku ingin mengambil PSP ku.."ucap Len ketakutan."Iie!"ucap Rin dan Miku kompak.Len berdecak kesal,"Aku mau keluar saja!Ja!"Len berlalu pergi lalu mendobrak pintu.
"Mengesalkan!"
"Huh!"....
SepiAku tak menyangka ia pelakunya.Tapi apa itu mungkin?
"Lily.."
Gadis dengan rambut kuning itu..tengah menunggu.
"Aku tau itu kau..jadi kau sudah tau kan?"
Lily berjalan pelan ke pinggir rel kereta.
"Lily..tapi.."
"Aku tau Luka..aku salah menuduhmu..hh.."
Ia tidur di atas rel kereta."Maafkan aku..mungkin lain kali aku akan jadi yang lebih baik.."Lily tersenyum pada Luka."Kita sama Lily...kita yang terbaik.Aku benar kan?"tanya Luka."Ha ha..itu tidak bena--"
"Ya!Kalian sama sama KEREN!"Len datang.Ah dia membuat situasi menjadi cair.
"Lily-senpai!!!"Len berteriak kencang ia menghampiri Lily.Ia penggemar berat Lily."Len kau menginjak kakiku..
Biasakah kakimu itu memojok?"Lily menarik kakinya,"Eeehhhh!!?"
"Nanii?"Len menggaruk lehernya.
"Kakiku tersangkut!"Lily mencoba menarik kakinya berkali kali."Li..Lily-senpai!E..e.eh..Luka -senpai!"teriak Len.