Chapter 2 - Billy Rochefort

703 24 0
                                    

SISIL' POV

Setelah aku melangkah keluar dari ruang makan istana, aku segera pergi menuju kamarku, lalu aku mengambil busur dan beberapa anak panah yg terletak di atas lemariku, kemudian aku segera keluar dari istana dan menuju ke arena pelatihan pasukan kerajaan, ketika orang-orang yg sedang berlatih panahan melihatku melintas, mereka segera menundukkan kepalanya, untuk memberikan rasa hormat bagiku

"selamat datang kembali tuan putri...."

"ah.. sudah kubilang, jangan perlakukan aku seperti itu, aku hanya manusia biasa sama seperti kalian, sekarang kembalilah berlatih" jawabku sedikit tegas

"baiklah tuan putri..." kemudian mereka kembali berlatih, sementara mereka berlatih, aku hanya duduk dan menunggu kedatangan sahabatku Billy Rochefort

BILLY' POV

Kupacu kudaku agar ia berlari seperti angin, lalu ku persiapkan panahku. ketika ku lewati sasaran segera kutembakkan anak panah ke arah sasaran itu

"Sasaran pertama berhasil..."

kemudian ku arahkan lagi panahku ke arah sasaran selanjutnya, dan kutembakan anak panahku ke sasaran itu, tetapi anak panah itu tak menancap tempat pada titik sasaran tengah

"ouh... sayang sekali, sepertinya meleset. cepatlah fergas (nama kuda) !! hiyah!!"

lalu setelah aku menemukan sasaran ketiga, aku segera mengarahkan anak panah itu, lalu segera kutembakan melalui busurku, anak panah itu pun menancap tepat pada sasaran titik tengah

"yeah!! tepat pada sasaran!!"

aku pun terus berkuda menuju tempat pelatihan pasukan kerajaan, setelah aku sampai di tempat itu, aku melihat sosok yang tak asing bagiku, tentu saja... disana terlihat sahabatku tuan putri sisilia sedang duduk mengasah anak panahnya, aku pun segera berlari kecil ke arahnya

"hai sil... mengapa kau tidak segera memulai latihanmu?" kataku menyapanya, sisilia segera menatapku dan tersenyum tipis kepadaku

"aku sedang menunggumu, jadi... berapa skor mu panahanmu hari ini?"

"ehm.... sebenarnya aku bisa mengenai tepat 3 sasaran, tetapi karena debu mengenai mataku, jadi um.... penglihatanku kurang jelas, dan secara tidak sengaja anak panahku meleset deh... hehe"

"huft... masih saja kau ini punya alasan..."

"hehehe maaf, so.... apa rencana kegiatan kita pada hari ini tuan putri?"

"ayo kita lomba panahan!!"

"ha? eh...... tadi aku sudah bermain panahan"

"tapi kan, kau masih meleset satu"

ketika aku mendengar ucapannya, aku pun segera merangkul pundaknya

"hei.... jangan remehkan aku sil...."

"kalau kau ingin membuktikan ucapanmu, ayo kita lomba panahan!" ajaknya yang kemudian meraih tangan yang ku rangkulkan pada bahunya, dan melesat ke arena panahan, segera kusiapkan busur dan anak panahku, sisilia pun juga menyiapkan miliknya.

"eh sil, kamu aja yg duluan!"

"baiklah!"

sisilia segera menempatkan dirinya di posisi yang tepat, dan siap memanah ke arah targetnya, lalu ia menembakkan anak panahnya ke arah targetnya, anak panahnya pun menancap tepat pada posisi tengah, sisilia tersenyum kepadaku

"hahaha! lihatlah itu!!" sedikit ledekannya untukku, tetapi aku hanya tersenyum

kemudian sisilia, menyiapkan dirinya di posisi pada target kedua, lalu menembakkan anak panahnya, dan tepat pada sasaran lagi

"baiklah... kita lihat yang terakhir" katanya kembali

hal yang sama pun terjadi, anak panahnya menancap pada posisi yg tepat, ketiga anak panahnya sisilia menancap dengan sempurna pada targetnya, beberapa orang yg melihat aksinya, kagum kepadanya

"apakah kau melihatnya billy? semuanya tepat pada sasaran"

"baiklah sekarang giliranku!!"

aku segera bangkit berdiri dan memanah pada target dengan cepat tanpa memposisikan diriku, anak panahku menancap tepat pada sasaran sejajar dengan anak panah milik sisilia, lalu aku langsung berjalan menuju target yg kedua dan kutembakan anak panahku kembali dan menancap tepat pada sasaran lagi, anak panahku tetap sejajar dengan milik sisilia, lalu aku menuju pada target yg ketiga

"lihatlah ini tuan putri...." sisilia, hanya tersenyum sambil melipat tangan di dadanya

pada target yg ketiga ini aku mulai meposisikan diriku, aku berkonsetrasi penuh, lalu kutembakkan anak panahku pada target tengah yang disitu juga ada anak panah milik sisilia, anak panahku melesat dengan cepat dan menembus anak panahnya sisilia hingga terbelah menjadi dua.

sedikit dari aksiku, semua orang yg melihat sangat kagum, aku tersenyum pada sisilia, yang masih diam mematung melihat aksiku, tatapannya kosong, aku pun segera berjalan kearahnya, dan melambaikan tanganku di depan matanya

"hei.... hei.... jangan melamun!"

—————————————————————————————————————————————————————————————————————-

nah.. sampai disini dulu, bsok aku update lagi nih... oke? i love you all!!

I am QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang