Chapter 17 - Enaly in Canberra

284 15 5
                                    

ENALY 'POV

Dalam wujud serigalaku, aku berlari menembus hutan belantara, mengikuti jejak bau sang ratu bintang, lalu sampailah aku di dekat kota canberra

"Aku yakin pasti ia pernah pergi ke kota itu" kataku yang kemudian bersembunyi dibalik semak-semak untuk mendekat ke gerbang kota, lalu kulihat 2 orang penjaga gerbang, aku pun mengubah wujudku menjadi manusia, kupakai jubahku dan berjalan menuju ke gerbang itu, namun ketika aku hendak masuk, kedua penjaga itu menghadangku

"permisi nona, sepertinya anda bukan warga dari kota canberra" kata salah seorang penjaga dari mereka, sejenak aku pun terdiam

"nona? apakah kau baik-baik saja?" tanya penjaga yang lain, aku pun mengangguk perlahan

"oh.... tak apa, aku berasal dari negeri yang jauh, aku berkunjung ke kota canberra untuk menemui saudara jauhku" penjaga itupun saling menatap satu sama lain, lalu salah seorang dari mereka pun mengangguk

"baiklah nona, kau diizinkan untuk masuk ke kota, selamat datang di canberra" dengan wajah datar aku pun memasuku kota itu

alangkah bahagianya warga disini, ada banyak anak kecil bermain dan berlarian ke manapun mereka suka, orang-orang saling menyapa dan memberi salam

"(aku tak menyangka, mereka masih menikmati hari-hari terakhir mereka sebelum tetsu menyerang kota ini)" gumamku, kemudian ada seorang anak kecil yang menarik-narik jubahku dari belakang

"permisi nona, apakah kau mau apel?" kata anak kecil itu dengan sebuah apel merah ditangannya, aku pun menggeleng dan kemudian meninggalkan anak itu, namun ia semakin menarik jubahku

"tunggu nona, apel ini gratis" aku pun mengambil apel dari tangan anak itu, sekejap apel itu pun membusuk di tanganku

"maaf nak, aku tidak pernah makan makanan segar, karena makanan segar tidak pernah menyukaiku, makanan segar selalu membusuk jika kusentuh" aku pun membuang apel itu ke tanah dan segera pergi meninggalkan anak itu, anak itu hanya terpaku diam setelah melihat apa yg terjadi

"(anak yang malang, dia tidak tau apa-apa)" aku pun melanjutkan perjalananku

namun tak lama kemudian aku mencium bau aroma yang tidak asing disekitarku, sepertinya ada seorang penyihir disekitarku

akupun mencari sumber bau tersebut, sehingga sampailah aku di sebuah perpustakaan kota yang besar, aku pun memasuki perpustakaan itu

di dalam perpustakaan itu sangatlah sunyi dan hening, hanya ada sedikit beberapa orang yang datang dan membaca beberapa buku di perpustakaan ini, aku pun mencari-cari sumber dari bau penyihir tersebut, akupun menemukan sebuah buku merah besar yang bertuliskan "bibliotecario bruja"

"Hanya Amos, satu-satunya pustakawan penyihir di dunia" aku pun menoleh ke belakang, dan berdirilah seorang penyihir yang kukenal, Amos

AMOS 'POV

Tunggu, bukankah itu Enaly? salah satu dari ketiga putri kembar ratu Elisa

aku pun berjalan mendekatinya, dan berhenti di tepat dibelakangnya, ia pun menoleh kebelakang dan menatapku, aku pun memberi hormat kepada

"Selamat datang putri Enaly" sambutku, ia pun mengabaikan salamku dengan wajah datarnya

"aku sudah mencium baumu dari jauh, kau tau mengapa?" tanyanya

"Karena kau adalah siluman serigala, dan kau memiliki indra penciuman yang kuat" bisikku, agar orang2 di perpustakaan ini tak mendengar ucapanku

"ya.... dan apakah kau sudah mendengar berita tentang Ratu Bintang yang akan menggagalkan rencana ibuku?" katanya sembari melipat tangan di dadanya, aku pun mulai merasa cemas, karena Keluarga ratu Elisa sudah mengetahui ramalan itu, akupun hanya terdiam tanpa mengucapkan kata-kata

"dan aku sedang memburu ratu bintang itu, dia adalah seorang putri dari kerajaan Elfrada, aku mencium bahwa dia pernah datang ke kota ini" mendengar ucapannya, aku pun semakin panik, dan aku berusaha untuk tetap tenang

"Apakah baru-baru ini kau melihatnya?"

"eh.... um, tidak tuan putri" kataku dengan gugup, ia pun meletakan tangannya di perutku dengan kuku-kukunya

"Benarkah? jika kau berbohong, aku tidak akan segan-segan merobek isi perutmu" tatapannya pun semakin tajam, ia pun mengendus-endus sekitar tubuhku

"Bau ini, aku tahu!! aku sudah bertemu dengan ratu bintang sebelumnya"

Sial, apa yang harus aku katakan kepadanya, aku harus memiliki cara agar ia tidak mengetahui rahasia ini

"ah... em... mungkin kau salah, i-ini adalah bau ramuanku tuan putri" aku pun menjentikkan jariku, lalu

BOOM!!

terdengar seperti ledakan kecil di bawah tanah,

ia pun menghirup udara disekitarnya

"hmmmhh.... bau ini memang mirip dengan bau Ratu Bintang"

"lihat? ini adalah bau ramuan yang baru kubuat dan sepertinya ramuanku sudah jadi, permisi tuan putri, aku harus segera bergegas pergi" dengan cepat aku pun pergi meninggalkannya

"Hey Amos!" sahutnya, aku pun berhenti

"ada lagi tuan putri?"

"jika kau bertemu dengannya, segera beritahu aku"

"baiklah tuan Putri"

lalu ia pun pergi meninggalkan perpustakaan kota, dan akupun menghela nafasku

"Fiuh.... akhirnya ia pergi juga, semoga saja, ratu bintang berhasil menyelesaikan tugasnya untuk menemui ratu luciana dan mengambil busur perenial"

************************************************************************

hai apa kabar? duh maaf ya aku udh lama gak update cerita ini, dan cerita ini masih jauh banget sama endingnya, jadi kalian sabar aja ya hehe ^_^

~ Love Writer

I am QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang