Chapter 15 - Sebuah Mimpi Buruk

303 11 2
                                    

SISIL 'POV

udara dingin menusuk tulangku, aku berlari menembus kegelapan, sendiri, tersesat dan tidak memiliki arah tujuan, dimanakah ada cahaya?

"SISILIA!!!! SANG RATU BINTANG" seseorang memanggilku di tengah-tengah kegelapan yang mencekam itu

"TUNJUKKAN DIRIMU!!!" teriakku dengan gagah

kemudian, sesosok laki-laki dengan jubah hitam menampakkan dirinya kepadaku, walaupun keadaan disini sangat gelap, tetapi aku tetap bisa melihat sosok laki-laki itu, matanya terpoles eye liner tebal, bibirnya pun juga hitam, ia memegang sebuah tongkat besar, ada beberapa batu permata tertempel di tongkat itu, dan ia memakai sebuah mahkota perak dengan berlian hitam di atas kepalanya, lalu laki-laki itu tersenyum kepadaku

"salam yang mulia!" sapanya, aku pun maju beberapa langkah untuk mendekatinya, sepertinya laki-laki itu tidak asing bagiku

"k-kau siapa?" tanyaku kepadanya, ia pun tersenyum aneh kepadaku

"(tunggu!! senyuman aneh itu mengingatkanku pada seseorang, ehmm.....)"

"kau sama sekali tak mengenalku yang mulia?" katanya yang kemudian semakin mendekatiku

"Arthur? apakah itu kau?" mendengar perkataanku, laki-laki itu pun tertawa jahat

"HAHHAHAHA!!!!! butuh berapa lama kau harus berpikir jika ini diriku yang mulia" aku pun mulai merasa aneh padanya

"(apa yang terjadi padanya?)" pikirku dalam hati, namun sekejap Arthur menatapku dengan tajam

"kau mau tau apa yang terjadi denganku? disini posisi kita sama yang mulia, aku Arthur William sang Raja Kegelapan, akan memusnahkan cahaya dari dunia!! hahahahhaha!!!!"

Tingkah lakunya semakin aneh, dan perkataannya membuatku semakin bingung, mengapa ia bisa membaca pikiranku?

"Kamu ngomong apa sih!!?? Dasar aneh!!" aku pun bergegas pergi meninggalkannya, tetapi dengan cepat ia menghadang jalanku dan berdiri tepat di hadapanku

"Sssshhh.... Ratu bintang" ia menyentuh pipiku dengan lembut, sehingga membuat pipiku memerah, lalu dengan cepat aku menepiskan tangannya dari wajahku dan segera memukul wajahnya, namun ia menahan tanganku dengan cengkraman yang kuat

"(SHIT!! mengapa ia menjadi kuat sekali!!??)" Arthur menatap wajahku dengan senyuman jahatnya, lalu menarikku mendekat kepadanya hingga wajahku hanya berjarak beberapa senti darinya

"kau tau apa yang membuatku kuat? kaulah yang membuatku menjadi seperti ini sisil...." kemudian salah satu tangannya memenggang punggungku, dan salah satunya memegang pipiku, wajahnya semakin mendekat

"aku akan memberimu sebuah hadiah kecil sebagai balas budiku kepadamu" perlahan ia menutup matanya, apa yang akan dia lakukan? apakah ia hendak menciumku? aku pun segera mendorongnya, tetapi dekapannya sangat kuat, semakin kuat aku mendorongnya semakin kuat ia mendekapku

"ARTHUR!!! lepaskan aku!!!!" perintahku

"kau tak bisa pergi dariku sisil" ia menarik wajahku dengan paksa agar bisa menciumnya, tetapi kutahan

"HENTIKAN ARTHUR!!!" ia pun segera mencium bibirku dengan paksaan, walaupun ciuman itu paksaan tetapi ia menikmatinya dengan lembut, hatiku berdegup kencang, walaupun begitu aku tak menutup mataku maupun membalas ciumannya, setelah ia menyadari bahwa aku hanya terdiam, ia pun melepaskan bibirku dan membuka matanya

I am QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang