Chapter 5 - Penyerangan Tetsu

455 14 0
                                    

SISIL' POV

Semua para tamu bangsawan pun mulai panik, sedangkan ayah, ibu dan kakakku hanya diam menatap kami, lalu segeralah aku memanggil para penjaga istana

"Penjaga!! tangkap bangsawan bachfar!!" perintahku

tak lama kemudian para penjaga istana segera datang dan menggeromboli ratu Elisa dan ketiga putri kembarnya, ratu elisa hanya tersenyum sambil mengangkat tangannya

"hey... jangan main kasar, apakah metode bermain kasar masih diterapkan di Elfrada?"

aku pun menatapnya kesal

"Aku tau rencanamu!! kau berusaha menyerang kerajaan Elfrada, ehm tidak! bukan hanya Elfrada, tetapi seluruh kerajaan di dunia, dengan pasukan tetsu yang di temukan oleh mata-mata dari kerajaan bachfar, benar?"

mendengar perkataanku pun, ayahku mulai mengatasi masalah ini

"sisilia! cukup!! kau tidak boleh menghakimi orang seperti itu!!" bentak ayahku

"tapi ayah... mereka akan mengirim pasukan tetsu untuk menyerang kerajaan kita"

"pasukan tetsu itu sudah musnah! ayah tidak akan memaafkan sikapmu terhadap bangsawan bachfar, sisilia!!"

"yang mulia, maaf jika saya ikut campur dalam urusan ini, tetapi pasukan tetsu memang sedang dalam perjalanan menuju kemari"

"billy! kau jangan membantah raja!" kata rafael ayahnya

"kau ingin bukti ayah? lihatlah ke atas menara utama, pasukan tetsu sedang dalam perjalanan untuk menyerang kerajaan kita"

"sisil, jaga sikapmu!" celia pun ikut mencairkan suasana

"penjaga, cepat periksa menara utama" perintah ayahku terhadap para penjaga istana

"siap yang mulia"

kemudian penjaga itu pun pergi, tak lama kemudian, penjaga itu pun kembali

"yang mulia, tidak ada tanda apapun"

aku dan billy menatap satu sama lain, merasa tak percaya, dan bingung setelah mendengar apa yang dikatakan penjaga istana kami, mungkinkah ia berkhianat?

"tidak mungkin!!! tadi aku dan billy melihat pasukan tetsu, menuju kemari, dan itu berasal dari kerajaan bachfar ayah!!"

"jangan membantah sisilia! pasukan tetsu itu-"

DUAAAAARRRR!!!! BOM!!! BOM!!!

kata-kata ayahku pun terputus ketika suara gemuruh berbunyi sangat keras dari kejauhan, suara itu bersumber pada pintu gerbang kerjaan Elfrada, para penjaga gerbang pun berhamburan masuk ke dalam istana

"Yang Mulia!!! Kerajaan kita diserang oleh mahkluk-mahkluk besi yang besar!!" kata salah satu penjaga gerbang

"Sudah kuduga, pasti itu tetsu!!" kataku untuk meyakinkan ayahku

"Semuanya, para bangsawan dan para tamu, kalian harus pergi dari kerajaan Elfrada, cepat!! maaf karena kerajaan ini tidak memiliki pertahanan yang kuat" perintah ayahku

mendengar itu, para bangsawan pun mulai berhamburan untuk keluar dari istana, dan menuju kereta kuda kerajaan mereka, tetapi ada beberapa orang yg tidak ikut pergi, mereka justru hanya diam di tempat.

"Billy Rochefort!! perintahkan pasukanmu, untuk bersiap siaga dan berperang melawan mahkluk itu!!" kata rafael memerintahkan anaknya

"baik ayah!!"

"Aku ikut denganmu!!" kata salah seorang bangsawan yg tidak ikut meninggalkan kerajaan, ternyata ia adalah putra mahkota Medlefar, yaitu pangeran thomas

"aku juga!!" sahut pangeran Harmes, putra mahkota kerajaan Merilia

"Kalian bukannya putra mahkota Medlefar dan Merilia!!??" tanya kakakku celia, menurutku sepertinya celia tertarik dengan kedua pangeran itu

"Kami para pangeran bangsawan tidak boleh lari dari pertempuran, dimana ada pertempuran, disitulah kami harus ikut bertempur, walau nyawa adalah taruhannya, itulah yg diajarkan ayah kami" kata Harmes dan Thomas kompak, sepertinya mereka sudah saling mengenal satu sama lain.

"baiklah!! kalian ikut denganku" jawab billy menerima mereka

"(oh... aku melupakan sesuatu, bangsawan bachfar!!)" aku pun menatap sekitar, tetapi keempat orang itu sudah tidak ada di dalam istana

"sial!!! kita kehilangan bangsawan bachfar!! aku akan pergi mencari mereka" aku pun harus segera bergegas meninggalkan istana untuk mencari bangsawan bachfar, tetapi ketika aku ingin pergi, billy mencegahku

"woah...woah...! kau adalah putri, dan kau harus mengevakuasi dirimu bersama ibu dan kakakmu, bangsawan bachfar tidak mudah dikalahkan, kau tadi dengar kan? bahwa mereka abadi, dan jika kau ingin bersikeras pergi, lebih baik jangan"

"billy benar sisilia, pergilah bersama ibu dan kakakmu, kau akan aman bersama mereka" kata ayahku menyetujui usul billy

"lalu apa? mencari gaun dan mengepang rambutku? itu bukan hidupku, hidupku adalah untuk bertempur dan aku harus meraih mimpiku, untuk menjadi kesatria ayah!"

ayahku mulai berpikir sejenak

"baiklah... ayah mengijinkan kau pergi, tetapi kau jangan pergi sendiri, harus ada seseorang yg membantumu untuk mencari bangsawan bachfar"

Pangeran harmes pun mulai berbicara

"ehem... maafkan saya yang mulia dan tuan putri, tetapi jika kau ingin pergi, aku ingin kau mengajak adikku Arthur, untuk bisa menjagamu, dan membantumu mencari bangsawan bachfar"

ia pun memegang pundak adiknya yaitu arthur, aku tak menyadari kau adiknya juga berada di dalam ruangan ini  -_-" aku pun mendekati arthur, sepertinya dia seumuran denganku, sedikit lebih tinggi dariku, rambutnya hitam, wajahnya polos seperti anak kecil, argh... kau pasti bercanda jika aku harus mengajaknya

"hai... na..namaku Arthur" arthur mulai memperkenalkan dirinya, dan memberi jabat tangan, lalu kubalas jabat tangannya, owh men... tangannya lemas sekali, maksudku bagaimana bisa dia membantuku?

"kau pintar bertempur menggunakan senjata apa?" tanyaku

"ehm... eh pedang"

"baiklah!! cepat, jangan membuang waktu disini, mahkluk itu akan menghabisi seluruh kerajaan jika kita hanya diam disini, yang mulia raja mari ikut saya, sedangkan putri celia dan yang mulia ratu, pergilah sejauhnya untuk meninggalkan Elfrada" kata billy yang memutuskan perkataannya, lalu menatapku dan mendekatiku

"dan kau sisil menurutku lebih baik kau mencari mereka ke kota canberra, mungkin disana kau bisa mendapatkan informasi untuk menemukan mereka"

"baiklah billy, terimakasih" aku pun menjabat tangan billy dan memeluknya

"berhati-hatilah sisil"

"kau juga, billy tolong jaga keluargaku" setelah kita selesai berpelukan untuk sementara, billy pun bergegas bersama ayah, harmes dan thomas menuju gerbang kerajaan dan mengumpulkan pasukan Elfrada, ibuku pun juga pergi bersama para penjaga istana, menaiki kereta kuda, disini hanya tinggal aku dan arthur

I am QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang