Chapter 18 - Pohon Misterius dan Buah Terlarang

258 20 2
                                    

Sisil 'POV


Setelah kita berkuda cukup jauh, kita pun memasuki hutan belantara, namun hutan ini tidak seperti hutan yang berada di kerajaan Elfrada, karena hutan ini sangat indah, sejenak kami pun menghentikan tunggangan kami

"sudah seberapa jauh kita pergi, soulflame?" tanya Arthur kepadaku

"ehm entahlah... menurutmu kita sudah dimana?" kataku sembari menatap pemandangan indah di sekitar kami

"ah.... lebih baik kita beristirahat sejenak terlebih dahulu, lalu aku akan mengambilkan mapku"

"bagaimana jika kita beristirahat disana!?" kataku sambil menunjuk ke sebuah pohon yang sangat besar dan yang berbuah banyak, arthur pun melihat kearah pohon itu, namun tatapannya menjadi sedikit penasaran dan heran

"sepertinya aku pernah melihat pohon itu di sebuah buku" ia pun mendekati pohon itu dengan kudanya, dan aku pun mengikutinya

"mungkin itu hanya perasaanmu saja, sudahlah ayo kita beristirahat" kami pun segera pergi ke bawah pohon itu, lalu menuruni tunggangan kami dan beristirahat

setelah beberapa saat kemudian, aku berencana untuk berburu makanan yang akan kami santap siang ini, lalu aku pun mengambil busurku serta beberapa anak panahku

"eh? apa yang akan kau lakukan?" tanyanya

"aku akan memburu makan siang kita" jawabku sambil segera bergegas meninggalkannya

"tunggu!! bagaimana jika siang ini kita makan buah saja?" katanya untuk mencoba menghentikanku sambil menunjuk ke arah buah yg bergelantungan di pohon itu

sejenak aku pun menatap buah itu, namun lama-kelamaan aku tergoda untuk mengambil buah itu, buah itu seperti buah apel, bewarna merah dan berbentuk bulat. Tanpa menjawab arthur, aku pun langsung membidik buah yg bergelantungan itu, dan menembaknya dengan anak panahku, beberapa saat kemudian, buah-buah itupun berjatuhan

"wah.. kau hebat sekali ratu Bintang" kata arthur yang langsung mengambil buah itu dan hendak memakannya


Arthur 'POV


"Arthur, jangan memakannya dulu!" kata sisil melarangku, aku tidak jadi memakannya dan segera menjatuhkan buah itu lagi ke tanah

"memangnya kenapa? bukannya buah ini terlihat cukup lezat?" tanyaku penasaran, namun setelah kembali aku menatap buah itu, aku menjadi sedikit curiga

"apakah kau tidak merasa aneh, ketika melihat buah ini?" tanyanya

"hei... aku saja tadi sudah curiga dengan pohon ini, tapi kau bilang bahwa itu hanyalah perasaanku saja, dan lihat! siapa sekarang yang merasa curiga?" aku pun menghela nafas

"hmm.... tadi katamu, kau pernah melihat pohon ini?"

sejenak aku pun kembali berpikir, mengingat-ingat buku-buku yang pernah kubaca, seingatku ada salah satu buku yang menggambarkan pohon ini, namun aku sudah lupa, ingatanku memang payah

"yang aku ingat hanyalah pohon ini terdapat di sebuah buku tua yang pernah aku baca, tapi aku lupa buku itu" jelasku sembari menggaruk-garuk kepalaku

"ya sudah, kalau kau memang lupa, cobalah untuk memakan buah ini" mendengar perkataannya, aku pun segera menggelengkan kepalaku, ayolah bagaimana kalau buah ini beracun atau sebagainya?

"ehm... tidak jadi deh, mengapa tidak kau coba dulu saja??" kataku sembari mengambil buah itu dan memberikannya

"baiklah, aku akan memakannya, dasar manja!" dengan cepat ia pun memakan buah itu, mengunyahnya lalu menelannya

I am QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang