Chapter 13 - Perbincangan Dengan Arthur

307 13 0
                                    

Arthur 'POV

nah... Amos menghancurkan momment ini, dengan mengatakan bahwa sisil adalah kekasihku, yaps... ketahuan, aku pun menarik lengan sisil untuk keluar dari perpustakaan

"Graxias amos" kataku, amos pun melambaikan tangannya kepada kami, setelah kita keluar dari gerbang perpustakaan, sisil pun melepaskannya lengannya dari genggamanku

"apa maksudnya ini??!!" katanya dengan aksen yang sedikit kesal, Oo... sepertinya dia marah lagi

"mungkin amos salah sangka, baiklah ayo kita kembali ke penginapan" aku pun mengubah topik pembicaraan kami, tetapi sisil menatapku dengan tatapan anehnya

"oh really? kau mau kembali ke penginapan atau kau mengubah topik pembicaraanku?"

"hei jika ingin berdebat jangan disini, oh iya... kau mau kuceritakan sesuatu?" muncul ide di benakku agar sisil tidak terus berdebat denganku

"apa??" dia pun mulai penasaran dengan pertanyaanku

"rahasia, aku akan menceritakannya setelah kita sampai di penginapan, dan yang sampai disana terakhir adalah telur busuk" aku pun berlari mendahului sisil, sambil menjulurkan lidahku

"wekk... telur busuk"

"hei... kau curang!" ia pun berlari mengejarku

kami pun berlarian di sepanjang pasar menuju ke arah penginapan kami, lalu aku pun melewati warung dango, aroma dango tercium di hidungku, karena aku tidak bisa menahannya, jadi kuputuskan untuk membeli dango itu, sisil pun masih terlihat dari jauh mengejarku, dengan cepat aku membeli dan membayar dango itu, namun sisil sudah mendahuluiku, alhasil yang sampai di penginapan terlebih dahulu adalah sisil, setelah aku sampi, nafasku sediki terengah-engah, sisil menatapku sombong dan menjulurkan lidahnya

"wekk... sekarang siapa yang telur busuk?"

"baiklah... fine, aku!" kataku sambil tersenyum kepadanya, melihat senyumanku sisil pun membuang pandanganya

"nah.. lain kali jangan remehkan aku arthur" aku pun mengangguk kecil

"baiklah yang mulia, ayo masuk... ke penginapan" kami pun masuk ke penginapan kami, lalu kami menuju ke kamarku dan duduk di bangku yang terletak di teras atas

"baiklah... kau mau cerita apa arthur?"

"Mmm... bagaimana jika kita menceritakan tentang kehidupan kita masing-masing, kau tau? ehm... tentang keluarga kita, makanan favorit kita, warna kesukaan kita?" mendengar jawabanku sisil pun sedikit bingung dengan ucapanku

"eh, maksudnya?"

"ya... bercerita tentang diri kita masing-masing, Mm.. makanan favoritmu apa?"

"Gezz... aku tidak terlalu suka makan, Kue coklat barangkali, kalau kau?"

"Banyak, sandwich, cookies, hamburger, taco, lasagna, buah-buahan, daging, ikan"

"wow.. apakah kau selalu makan sebanyak itu?"

"sebenarnya, aku ingin sekali bisa makan itu semua saat jam makan, tapi..."

"tapi kenapa?" mendengar pertanyaannya, aku pun segera bangkit dari tempat dudukku, kedua tanganku kumasukan ke dalam saku celanaku

"Seorang bangsawan di kerajaanku harus membatasi pola makan mereka, terutama seorang pangeran, mereka harus menjaga bentuk tubuh mereka, termasuk aku dan kakakku harmes"

SISIL 'POV

Pantas saja, waktu ia mengganti pakaiannya yang basah, tubuhnya kekar sekali. pipiku pun memerah, dan aku pun segera membuang pandanganku kearah yang lain

I am QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang