Chapter 9 - Welcome to Canberra City

376 14 0
                                    

SISIL 'POV

Beberapa jam setelah kami terus berkuda, sampailah kami di atas bukit, disana terlihat kota canberra yang cukup megah, kota itu dikelilingi oleh tembok yang besar, hanya ada 4 gerbang utama, yaitu gerbang utara, selatan, barat dan timur, lalu kami melanjutkan perjalanan kami sampai ke gerbang selatan, gerbang itu dijaga oleh 2 penjaga gerbang kota canberra, setelah kami sampai, kami menuntun kuda kami

"hei penjaga gerbang! bolehkah kami masuk?" tanyaku dengan lantang namun, kedua penjaga itu sedikit bingung mendengar ucapanku, tiba-tiba arthur menginjak kakiku

"AWW!! hei apa maksudmu melakukan itu?" arthur hanya mendiamkanku, lalu dia menunduk hormat kepada kedua penjaga itu

"salam penjaga gerbang, namaku adalah Pangeran Arthur dari kerajaan Merilia" kemudian arthur menatapku untuk memberikanku kode untuk ikut memperkenalkan diri

"oh..uh.. salam penjaga gerbang, namaku adalah Putri Sisilia dari kerajaan Bachfar" penjaga itu pun saling menatap satu sama lain, masih meragukanku dan arthur

"bagaimana kami bisa percaya jika kalian Bangsawan kerajaan?" tanya salah satu penjaga

"eh? ini memang kami" jawabku

"HAHAHAHA!! Maksudmu apakah ada seorang putri yang memakai baju perang, dan seorang pangeran yang memakai baju rakyat biasa?" aku pun mulai kesal mendengar ucapan mereka

"APA!!?? HEI JAGA MULUTMU!!"

"lebih baik kalian pergi saja, jangan kesini! kota canberra itu terlalu megah buat kalian, kalian tidak akan bertahan lama di kota ini"

aku pun sudah tidak bisa menahan amarahku, lalu aku mendekati salah satu penjaga itu dengan tatapan marah, dan menarik kerahnya, arthur mencoba menenangkanku, namun aku membantahnya

"sisil jangan!"

"DENGAR!! JIKA KAU TIDAK MENGIJINKAN KAMI MASUK, MAKA TAMATLAH SUDAH KOTA KEBANGGAANMU INI!! TETSU BARU SAJA MENYERANG KERAJAAN BACHFAR, DAN TIDAK LAMA LAGI TETSU AKAN MENYERANG KOTA INI!!! DAN KAU TIDAK MENGETAHUI APA-APA KARENA KAU BUKAN SIAPA-SIAPA MELAINKAN PENJAGA GERBANG YANG BODOH YANG TIDAK MENGENAL BANGSAWAN!!!"

ARTHUR 'POV

aku melihat sisil membentak penjaga gerbang itu, sehingga membuat penjaga gerbang itu sedikit ketakutan, lalu ia melepaskan genggaman tangannya pada kerah baju penjaga gerbang itu dan mendorongnya pelan

"cepat ijinkan kami masuk!!"

"ba-baiklah tuan putri! hei cepat buka gerbangnya!!" kata penjaga itu kepada penjaga gerbang yang lain, lalu setelah gerbang itu terbuka, aku dan sisil segera menuntun kuda kami untuk masuk kota canberra

"selamat datang di kota canberra yang mulia, maaf atas kesalah pahaman kami"

ketika kami melangkah masuk ke kota canberra, kota itu cukup ramai dan ramah, banyak orang-orang yang sedang menjual dan membeli sesuatu, anak-anak yang bermain dan berlarian, suasananya cukup damai dan tentram

"wow... sudah lama aku tidak menemui rakyat biasa" kata sisil menikmati suasana itu

"memang kau benar-benar tak pernah mengunjungi rakyatmu ya?"

"jarang... sih"

kami pun berjalan-jalan mengitari kota canberra sambil menuntun kuda kami, lalu kami melihat kandang kuda yang khusus untuk para pendatang baru, dan kami memakirkan kuda kami disana, lalu kami berjalan menuju ke tengah kota 

"hahahhah ayo arthur!! cepatlah!!"

kata sisil dengan semangat dan menarikku ke penjual kue, penjual buah, penjuah makanan, sepertinya dia senang dengan suasana di kota ini, banyak sekali makanan yang dibelinya

I am QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang