Setelah dari mencoba baju pengantin dan melihat tempat pernikahanku dan Jungkook. Aku dan rombongan kembali ke rumah untuk makan malam juga istirahat.
"Ahh...lelahnya"keluhku. "Besok itu lebih lelah. Dan mulai besok kau harus melayani Jungkook sebagai istri. Dan mulai besok juga akan ada suara desahan indah milik Shinhye"ujar Yoongi. "Kau benar hyung, aku sudah tak sabar"jawab Jungkook.
"Aiss...kau itu sudah pernah melakukannya diluar hubungan suami istri lagi. Dasar bocah byuntae"ledek Yoona. "Ahh...sudahlah aku sangat lelah. Aku mau tidur dulu ya, bye"ujarku.
"Noona, kookie ikut"ujar Jungkook sambil mengejarku. Tapi, dengan cekatan Yoongi menarik kerah baju Jungkook. "Biarkan calonmu beristirahat dahulu"ucap Yoongi. "Geundae hyung..."ujar Jungkook. "Tidak ada penolakan"jawab Yoona.
Segera aku masuk ke kamar dan membaringkan tubuhku di atas ranjang king size ku. Ku buka nakas kecil di sebelah ranjangku, ku ambil bingkai foto orang tuaku juga Chanyeol. "Annyeong, kalian apa kabar?? Aku sangat merindukan kalian. Eomma, appa, chanie oppa, aku akan menikah besok aku. Minta doa restu kalian ya. Agar pernikahanku dapat bertahan abadi seperti kalian eomma appa. Channie oppa calon suamiku masih muda hhhh dan selisih 7 tahun denganku. Tapi dia mampu merubah hidupku"ujarku panjang lebar.
Lalu, mencium foto tersebut dan langsung mengembalikannya ke dalam nakas. Segera aku tidur. Tanpa aku sadari, berdirilah tiga orang di sudut ruanganku. Memakai pakaian serba putih.
"Kau sudah besar nak. Appa bangga kepadamu"ujar salah satunya. "Eomma menyetujui kalau kau menikah dengan orang yang kau cintai"ujar yeoja yang ada di tegah. "Aku senang kau kembali tersenyum. Berbahagialah my bunny"ujar pria yang lebih muda. Perlahan lahan cahaya mereka meredup meninggalkan kamar yang bercahaya minim.
Skip time At Morning
Cahaya matahari mulai masuk ke dalam kamarku. "Eunghh.."ujarku sambil bangun tidur. Ku lirik jam diding di kamarku. Ternyata jam sudah menunjukan pukul 06:35.
Tokk...tokk...tokk...ketukan suara pintu terdengar di gendang telingaku. "Masuk lah tak aku kunci"jawabku. "Eoh...eonni cepatlah mandi ini gaunmu dan perias nya juga sudah datang"ucap Yoona.
"Baiklah Yoona"ujarku sambil masuk ke kamar mandi. Tak lama aku mandi, segera ku suruh Yoona dan pegawai butik masuk ke dalam kamar mandi untuk membantuku memakai gaun pengantin.
Selesai memakai gaun pengantin, wajah ku segera dirias secantik mungkin. Tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis mereka meriasku. Aku bisa melihat raut wajah Yoona yang sangat senang.
"Wahh...seorang Park Shinhye ternyata akan menikah hari ini dengan pemuda tampan"puji Yoona. "Kau bisa saja Yoona. Kau juga sangat beruntung mendapatkan Yoongi. Karna apa?? Karna Yoongi adalah pria yang penuh dengan kemisteriusan dan juga penyayang"balasku.
"Kau bisa saja noona. Mendapatkan hati seorang Min Yoongi sangat susah. Aku masih ingat betul saat dia mabuk dulu. Dia suka menyebut nama mu. Dan berteriak 'Saranghae Shinhye noona, neomu saranghae"ujarnya sambil menirukan gaya Yoongi.
Semua yang ada di ruangan itu tertawa melihat tingkah Yoona. "Kemana Jungkook??"tanyaku. "Mempelai pria sudah pergi dahulu noona"ujar Bibi Sung. "Yaa bibi Sung, lihatlah aku. Apa aku cantik??"tanyaku pada bibi Sung. "Kau sangat cantik noona"jawabnya sambil tersenyum. "Aku akan menikah Bibi Sung"ujarku terharu. Ya bibi Sung sudah ku anggap sebagai eomma ku sendiri.
"Aigooo...Shinhye kecilku akan menikah hari ini"ujar Bibi Sung. "Kau harus janji Shinhye, kau akan menjadi istri yang penyayang, penurut, setia seperti nyonya Park"ujarnya. "Pasti bibi Sung"jawabku mantap sambil memeluknya. "Jja Shinhye kita berangkat"ujar bibi Sung. Lalu, aku bangkit dari kursiku dan keluar menuju mobil.
Di dalam mobil tak henti aku tersenyum dan memegang tangan bibi Sung. Setelah, tiba di tempat pernikahan. Aku masih harus berada di dalam ruangan sampai Yoongi menjemputku.
"Sudah siap tuan putri??"tanya Yoongi. "Yoongi-ah"ucapku haru. "Izinkan aku memelukmu dan mengecup keningmu sebagai adik mu. Sebagai ayah baptis mu"ujarnya. "Nde kau boleh memeluk dan mencium keningku"jawabku.
Chuuu....dia mengecup keningku lama dan setelah itu dia memelukku erat. "Aku akan merindukan my baby bearku"ujarnya. "Mee too, my hunny"jawabku. "Ready"ulangnya lagi. Dan aku mengangguk mantap.
Ku kaitan lenganku pada lengan kokohnya. Berjalan perlahan menuju altar. Disana sudah ada pendeta dan juga Jungkook. Dia sangat semakin menawan dan juga tampan. Ku lirik sedikit Yoongi dan dia hanya tersenyum. Setelah berada di depan altar, Yoongi memberikan tanganku pada Jungkook. "Aku serahkan Park Shinhye padamu. Jangan pernah membuatnya menangis. Bahagiakan dia selalu"nasehat Yoongi pada Jungkook. "Pasti hyung"jawabnya mantap.
Sekarang posisiku berhadapan dengan Jungkook. Pastur mulai menyiapkan susunan upacara pernikahan. "Semua tamu undang harap berdiri"ujar pastur yang sudah berumur tersebut. "Baiklah Apa kalian berdua sudah siap??"tanyanya padaku dan Jungkook. "Nde kami siap"jawab kami serempak.
"Jeon Jungkook. Apa kah kau bersedia menjadi pendamping Park Shinhye se umur hidup? Meski dalam keadaan kaya atau miskin, susah atau senang, sakit atau sehat?"tanya pastur pada Jungkook. Ku lihat dia menarik nafas panjang lalu menjawab "Nae Jeon Jungkook. Menerima Park Shinhye menjadi pendamping hidupku dalam keadaan susah atau senang, kaya atau miskin, sehat atau sakit"jawabnya mantap.
Kini giliranku, "Park Shinhye, Apa kau bersedia menjadi pendamping Jeon Jungkook. Meski dalam keadaan susah atau senang, kaya atau miskin,sehat atau sakit?"tanyanya padaku. Aku menarik nafas perlahan dan mulai menjawab "Nae Park Shinhye, menerima Jeon Jungkook sebagai pasangan hidupku. Dalam susah maupun senang, kaya atau miskin, sehat ataupun sakit".
"Dengan ini di hadapan Tuhan. Kami telah menyatukan kalian sebagai pasangan suami istri. Mempelai pria bisa membuka penutup wajah pengantin wanita dan boleh menciumnya"ujar pastur tersebut. Perlahan tapi pasti penutup wajahku mulai terangkat. Bertemulah kedua manik mataku dengan manik matanya.
Ditariknya daguku dan Chu....dia menciumku di depan semua orang. Prokk.....prokkk...prokkk..... terdengar riuhan tepuk tangan di gendang telingaku. Aku sangat bahagia sekali dengan apa yang kurasakan saat ini. Ku lepas kan pautan kami. Dan memandang satu sama lain.
"Apa kau bahagia??"tanya Jungkook. "Aku sangat bahagia yeobo"jawabku. "Mari kita bangun keluarga kecil kita"ujarnya. "Tentu Kookie ah"jawabku sambill memeluknya erat.
"Sebuah pertemuan yang tak sengaja telah menyatukan kita menjadi sepasang suami istri. Mencairkan hatimu adalah tantangan terbesarku. Tapi, itu dulu sebelum kau menjadi milikku. Aku Jeon Jungkook akan berjanji selalu membahagiakanmu apa pun yang terjadi selalu mencintaimu sampai maut pun tak dapat memisahkan kita. Karna kita akan bertemu kembali di surga nanti"
Jeon Jungkook"Pertemuan yang sangat konyol, berubah menjadi rasa cinta. Kau berhasil mencairkan hatiku. Dengan tidak sopan namamu telah menghapus namanya dari hatiku. Aku sangat mencintaimu walau maut memisahkan kita. Akan ku jalankan tugas ku sebagai seorang istri yang sempurna"
Jeon ShinhyeBelum end kok masih ada satu chapter lagi^^
Mian updatenya terlalu lama
Ya begitulah persiapan sekoalah menjadi alasanku
Tetep vote sama coment ya
Ntar ff kedua ku rilis loh entah kapan tapi^^
Ok ya sudah ya ^^
Gomapta chinggudeul yang berbahagia^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I ??
FanfictionBisakah aku menjadi seperti dulu, ketika sebelum musibah itu terjadi ?? (Park Shin Hye) Bisakah aku mengisi hatimu yang kosong (Jeon Jungkook) Bisakah aku mengantikan posisinya (Kim Taehyung) Aku akan melindungimu sekuat tenagaku (Min Yoongi)