dua belas

610 100 53
                                    

Ini adalah tahun ketiga Jimin kuliah di salah satu Universitas di Seoul. Jimin berada di kampus yang berbeda dengan Mina jadi biasanya kalau ia tidak ada kelas ia akan menyempatkan diri menjemput Mina.

Ngomong ngomong, Jimin sudah mengetahui kalau Seulgi sekarang kuliah di Amerika. ia mengetahui nya dari Joy. tapi anehnya, Jimin biasa saja saat Joy berkata bahwa kini Seulgi berkuliah disana.

Apa karena memang sudah tidak ada sedikitpun perasaan untuk Seulgi?

Jimin merasa dirinya sudah terlalu cinta pada Mina.

bahkan melibihi cintanya ke Seulgi dulu.

Mina. Mina. Mina.

hanya nama itu yang ada di hati Jimin beberapa tahun belakangan. bahkan Jimin sudah merencanakan akan bertunangan dengan Mina bulan depan.

"Seenggaknya biar terikat dulu" begitulah yang Jimin katakan tempo hari.

Orangtua kedua belah pihak pun sudah menyetujui hal tersebut.

Sekarang Jimin sedang berada dirumah Mina, tadi setelah ia menjemput Mina, Mina minta ditemani sampai orangtua nya pulang karena Mina hanya sendiri dirumah.

Posisi Jimin sekarang sedang bersandar di sofa ruang tamu Mina dan ia memeluk Mina yang berada di depannya.

bahkan dulu ia tidak pernah sedekat ini dengan Seulgi, paling paling hanya memeluk biasa saja.

"Jimin oppa" panggil Mina.

"Apa sayang?" tanya Jimin menggoda Mina.

Mina hanya tersipu malu dengan kata kata Jimin.

"Apasih sayang sayang ish" jawab Mina yang kesal karena dibuat malu oleh Jimin dan Jimin yang melihat tingkah menggemaskan Mina hanya bisa mencubit pipi Mina.

deja vu.

flashback

"Jim" Seulgi memanggil Jimin yang sedang asik memandang wajahnya.

"Apa sayang" Jimin menjawab sambil sedikit menggoda Seulgi

"Apasih sayang sayang ish" Seulgi menggerutu dengan pipi yang memerah yang dibalas dengan Jimin yang mencubit pipi chubby nya dengan gemas.

kejadian yang sama, ditempat yang berbeda dan dengan satu orang yang berbeda.

"Kamu pulang agak malem gapapa? nanti Joy marah lagi kalau kamu terlalu sering ngabisin waktu sama aku" tanya Mina, karena ia pernah melihat Joy memarahi Jimin karena seakan-akan Jimin lupa dengan adiknya dan lebih sering menghabiskan waktu dengan Mina. dan Mina merasa tidak enak dengan Joy yang sepertinya juga kurang menyukai dirinya.

"Gak papa kok, gak usah dipikirin ya" jawab Jimin sembari mengelus elus rambut Mina.

Tidak lama kemudian, kedua orangtua Mina sudah sampai jadi Jimin memutuskan untuk pulang kerumahnya.

--------

Saat Jimin sudah sampai dirumahnya, ia melihat Joy yang sedang menonton TV.

"Aduh enak ya pacaran sampai lupa kalau adiknya sendirian dirumah malam malam" ucap Joy tanpa melihat kearah Jimin.

Orangtua mereka sedang berkunjung kerumah nenek mereka di Busan.

"Maaf, tadi Mina minta aku temenin sampai orangtua nya pulang" jawab Jimin menanggapi Joy.

"Oppa, apa Mina lebih penting dari aku? bukan cuma Mina yang sendirian di rumahnya, aku juga oppa. kenapa oppa lebih mikirin pacar oppa dibanding aku yang berstatus sebagai adik kandung oppa?" Joy berkata dengan nada yang agak tinggi, satu atau dua kali masih ia maafkan, tapi sudah lebih dari lima kali Jimin seperti ini.

letting go [seulmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang