Part 19 : Kebenaran

7.3K 430 2
                                    

Happy Reading....




Damian Pov

Aku bingung melihat Natalie Shoppie ada di saat Elena terjatuh, apa hubungan mereka? Natalie tampak cemas melihatku bukan Elena. "Apa yang kau lakukan kepada Elena?" tanyaku dan gadis itu tak berani menatapku. "Katakan!" tanyaku geram. "Aku tak tahu dia sedang hamil." tukas Natalie "Kau siapanya Elena?" tanyaku penasaran.."Setahu aku dia tak pernah bercerita tentangmu.." ucapku lagi. "Aku temannya, tidak dekat tapi kami berteman."ucapnya gugup membuatku curiga. Aku menatap wajah Natalie, ada kesamaan wajahnya dengan Elena. "Aku akan tanya langsung Elena..." ucapku membuat tubuhnya menegang. "Kenapa?" tanyaku penasaran dan dia menggeleng.


Aku sengaja pura-pura membeli obat untuk Elena agar aku dapat mendengarkan perbincangan mereka. "Kak..." ucap Elena, membuatku penasaran kenapa Elena memanggilnya kakak. "Jangan panggil aku kakak.." ucap Natalie "Aku tak mau semua orang tahu.." ucap Natalie lagi. Elena menangis "Walau aku sekarat pun kakak masih tak mau mengakui bahwa aku adik kandungmu huh?" isak Elena. "Apa kau mau melepaskan Damian?" tanya Natali mengintimidasi Elena. "Aku akan mengakuimu jika kau melepaskannya. " ucap Natalie. "Elena tak membutuhkan kakak sepertimu, aku yakin Elena takkan melepaskanku!" ucapku membuat Natalie terkejut. "Damian?" ucapnya tegang. "Adikmu sakit dan hamil pun kau tak peduli?" tanya Damian. "Aku yakin bayi itu bukan anakmu!" ucap Natalie. "Apa maksudmu? Dia anakku, darah dagingku!" ucapku ketus. "Kau tak mungkin ceroboh untuk meniduri jalangmu!" teriak Natalie. "Dia bukan jalang sepertimu, dia adikmu dan dia wanita yang aku cintai!!" teriakku membuat mata Natalie terbelalak. "Damian cukup!!" isak Elena sambil berusaha bangkit dari tempat tidurnya. Aku segera memeluknya. "Maafkan aku Elena." bisikku lembut. "Kak, lebih baik kakak pergi. Bukannya bagimu aku sudah mati kak? untuk apa kau kesini?" ucap Elena ketus membuat Natalie meradang dan pergi meninggalkan ruanganku dan membanting pintu, Elena hanya bisa menangis di pelukanku. "Jangan bersedih, kasihan bayimu sayang..." bisikku Elena menatapku lalu membalas memelukku dengan erat.


Aku terkejut mendengar laporan dari orang kepercayaanku, perusahaanku tiba tiba goyah karena para pemegang saham ingin melepas saham dan menarik investasinya di perusahaanku. Ada apa sebenarnya? Aku bingung karena aku juga membutuhkan uang yang tak sedikit untuk kesembuhan Elena, aku segera meminta John orang kepercayaanku untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.



Author Pov

Raffael menatap Natalie yang sedang menunggunya di ruangannya. "Ada apa?" tanya Raffa bingung, karena ini pertama kalinya Natalie menemuinya. Mereka saling kenal namun hanya sebatas partner kerja. "Aku punya penawaran yang menarik untukmu." ucap Natalie. "Apa?" tanya Raffa sambil tersenyum miring. "Kau menginginkan Elena bukan? Dan aku Damian!"ucap Natalie sambil tersenyum. "Oh, apa rencanamu?" tanya Raffa yang merasa aneh dengan sikap Natalie. "Kau hancurkan perusahaan Damian, aku jamin Elena bisa kau kuasai dan... Elena sedang mengandung!" ucap Natalie sambil tersenyum licik. "Mengandung?" tanya Raffael terkejut. "Ya, dia hamil anakmu. Apa kau menggunakan pengaman?" tanya Natalie membuat Raffa tertegun. Elena hamil anaknya? guman Raffael tak percaya.



Raffael terus berfikir dan menyelidiki kehamilan Elena, jika di hitung dari saat mereka bercinta, umur kandungannya memang pas. Raffa mendengus kesal, kenapa Damian dan Elena merahasiakan semua ini darinya?

Raffa menemui Elena di mansion Damian yang di sambut dingin oleh Elena. "Ada apa kau kemari?" tanya Elena ketus. "Kenapa kau tak memberitahuku jika kau sedang mengandung anakku?" tanya Raffa tajam membuat Elena terkejut. Tahu dari mana dia tahu jika Elena hamil?

Elena menarik nafas kesal. "Kata siapa?" tanya Elena dingin. "Aku tidak hamil." ucap Elena dingin. "Kau tak bisa membohongiku Elena!" bentak Raffa kesal. "Terserah aku bohong atau tidak. Siapa yang pertama menghianatiku? Kejarlah cinta pertamamu itu Raffa!" teriak Elena kesal. "Aku tak mencintainya tapi aku mencintaimu!" tukas Raffa frustasi. "Apa? Apa kau bilang?" tanya Elena tak percaya. "Kau sudah mencampakanku Raffa lalu sekarang kau bilang cinta padaku? Apa tak salah?" sindir Elena tajam. "Itu suatu kesalahan, itu kebodohanku. Elena, maafkan aku!" pinta Raffa sambil bersimpuh di hadapan Elena. "Aku ayah bayi itu, aku harus bertanggung jawab... Aku tak mungkin tidak mempertanggung jawabkan darah dagingku sendiri.." ucap Raffa. "Aku mencintai Damian, maafkan aku.." ucap Elena sambil meneteskan air matanya. "Bagaimana dengan anak kita?" tanya Raffa. "Kau tetap ayahnya, aku takkan memungkiri tapi untuk kita bersama lagi. Maaf..." ucap Elena sambil menatap Raffael dengan penuh luka. "Aku mohon menikahlah denganku Elena..." isak Raffael. "Maaf..." tolak Elena sambil pergi meninggalkan Raffa sendiri.

Elena menangis sejadi jadinya, di hatinya sudah ada Damian, dia tak mungkin mengecewakan orang yang selalu ada untuknya, orang yang mencintainya dengan tulus.... "Kenapa kau mencariku di saat aku sudah bersama orang lain?"


Tbc

Save My Life (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang