Part 21 : Perpisahan

7.6K 398 8
                                    

Happy Reading....

Author Pov

Elena menatap Damian yang tampak terlihat muram dan sedih. Apa karena dirinya? Elena merasa dirinya menjadi beban buat Damian. Elena membaringkan tubuhnya di atas ranjang sambil mengusap perutnya yang mulai membuncit. Elena bahagia bisa menikmati masa masa hamilnya dengan mudah tanpa mual atau mengidam kecuali mual pada saat kemo.  "Istirahatlah, aku ke apotik dulu." ucap Damian dan Elena hanya mengangguk.

Tak lama pintu ruangan Elena terbuka dan masuklah Natalie. "Elena.." sapa Natalie. "Kakak?" tanya Elena heran dengan kedatangan Natalie. "Bagaimana keadaanmu?" tanya Natalie sambil menatap Elena, menelisik keadaan adiknya yang tampak pucat dan kurus, Natalie menatap perut Elena yang sedikit membuncit lalu tersenyum sinis.

Elena menatap kakaknya. "Tumben kakak kemari?" tanya Elena "Kau tak suka? Lagian aku juga tak suka kesini. Hanya saja aku ingin membuka matamu Elena." ucap Natalie. "Apa?" tanya Elena tak mengerti. "Apa kau tak tahu kalau perusahaan Damian menuju kebangkrutan?" tanya Natalie sambi tersenyum sinis. "Apa? Kakak bohong!" tuding Elena tak percaya. Natalie membuka ponselnya lalu menunjukkan berita ekonomi tentang perusahaan WRIGHT sedang di lilit hutang. Bagaimana bisa? jerit batin Elena.

Elena tertegun. "Kalau aku jadi kau aku akan tahu diri.  Biaya pengobatanmu mahal Elena, sedangkan Damian? Lepaskan dia dan kembalilah pada Raffa." ucap Natalie ketus. "Apa kau mencintai Damian?" tanyaku. "Kau sudah tahu itu!" seru Natalie.

Elena meneteskan air matanya. "Sekali ini saja Elena, biarkan aku bahagia bersama Damian. Jika kau anggap aku kakakmu!" ucap Natalie. "Baiklah..." ucap Elena sedih. "Aku punya rencana, aku mohon lakukan demi aku Elena." ucap Natalie membuat Elena semakin terpojokkan.



Elena Pov

Elena menatap Damian yang memang terlihat lusuh dan banyak pikiran. "Apa ada yang kau sembunyikan?" tanyaku dan Damian tampak terkejut lalu tersenyum palsu. "Aku hanya sedang sedikit ada masalah dengan klienku." ucapnya berbohong. Aku tersenyum miris, aku tahu Damian tak ingin aku cemas. Aku menghela nafas. "Aku tak mau berobat lagi. Aku lelah..." ucapku membuat Damian menatapku tajam. "Kau harus berobat Elena, harus. Demi bayi kita sayang..." bujuk Damian membuat hatiku semakin sakit. Aku sangat mencintai Damian. tapi apa dayaku? Damian sedang kesulitan ekonomi dan kakakku mencintai Damian. "Aku lelah..." gumanku dan Damian  hanya memelukku dengan erat.

Aku sudah menyiapkan minuman yang akan Damian minum, setelah aku meneteskan obat tidur yang diberikan kakakku di minumannya, aku menyimpannya di meja. "Damian, aku ingin jalan jalan, sendiri." ucapku membuat Damian terkejut. "Hanya di sekitar apartemen. Aku ingin berfikir... Dan ini teh manisnya, aku sudah buatkan untukmu." ucapku dan Damian akhirnya menyetujuinya. "Aktifkan ponselnya, kalau ada apa apa hubungi aku." ucapnya dan aku hanya mengangguk.

Aku berjalan menuju lobi, kakakku sudah menungguku. Aku tersenyum pahit, apa yang aku lakukan salah? Aku yakin aku hanya akan menyakiti Damian. Tapi akan lebih egoisnya lagi jika aku menyusahkan Damian dan membuat kakakku patah hati. Aku berjalan menuju taman dengan perasaan hancur. Damian...
Aku sangat mencintaimu...


Damian Pov

Aku termenung, aku memang salah sudah membohongi Elena. Tapi aku tak mau dia stres dan menolak pengobatan. Aku menghela nafas ketika mendengar bel apartemennya berbunyi. Apa Elena melupakan sesuatu? Aku membuka pintu apartemennya dan terkejut. "Natalie?" tanyaku. "Ya, Elen ada?" tanya Natalie. "Dia sedang keluar sebentar, mencari angin. Masuklah, kau tunggu di dalam." ucapku dan dia duduk di sofa tamu. "Mau minum apa?" tanya Damian sambil menyeruput teh manis yang di buat oleh Elena. "Tak usah, aku tak haus." ucap Natalie, entahlah panndanganku sedikit mengabur, aku tiba tiba melihat Elena. "Elena..." gumanku. "Ya ini aku sayang, aku merindukanmu.." ucap Elena membuatku bahagia. Aku langsung menciumnya dan mendorongnya di atas sofa menindih tubuhnya. "Maafkan aku Elena, tetap kemo ya... Aku mencintaimu.." bisikku dan semua menjadi gelap.

Tbc

Save My Life (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang