"Buka dikit,"
"Hah?"
"Buka dikit lagi, biar bisa masuk semua."
"Oh iya,"
"Mmmhhh,"
"Aaahhh... sayang enak," Yori memejamkan mata menikmati, "uh... enak anginnyaaa. Sejuk banget ternyata di luar, jadi berasa damai hati."
"Iya, gerah banget kalo jendelanya gak dibuka. Mati lampuh sih, aku belum bayar listrik jadi AC gak jalan."
"Apartemen gembel." Keluh Yori membuat Tirtan terkekeh geli.
"Yaudah lanjut main lagi yuk?"
"Aku udah capek sayaaang."
"Satu ronde lagi ya, please."
"Yaudah iya. Tapi mainnya pelan-pelan ya." Yori lalu mendekati Tirtan dan duduk di samping kasur.
Merekapun mulai main ayam-ayaman, adu jempol, yang kalah harus dihukum makan samyang ditambah 13 cabe.
Satu ronde berlangsung 10 kali percobaan.
"Yey! Aku menang,"
"Ah sayang aku gak kuat lagi makan pedes." Yori merengek, ia gagal lagi mengalahkan jempol besar Tirtan.
"Yaudah aku yang abisin samyangnya, tapi kamu cium aku." Tirtan tersenyum nakal, alisnya naik turun.
Yori menghela nafas, lalu langsung mendekati wajah Tirtan. Tanpa basa-basi, Yori mencium bibir Tirtan.
"Nakal," gumam Tirtan menatap Yori yang kini melumat bibirnya penuh kelembutan.
"Kamu lebih nakal." Gumam Yori, sambil terpejam menikmati lidah Tirtan yang mulai memasuki rongga mulutnya.
Mereka saling meraba, desah Yori mulai terdengar sangat lengan Tirtan menelusuri balik bajunya.
Gubrak!
Dan seketika Tirtan jatuh dari tempat tidurnya.
Anjrit, cuma mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GOALS OF LOVE
Romance"Describe me with one word," "Mine." jawab Tirtan sambil memandang teduh wanita yang ia genggam pipinya. "Because, my metas de la relación is yours." Anggap aja: -Manu Rios as a Tirtan -You as a Yori [Completed Story] Sun, 8 October 2017 : HIGHEST...