14

3.4K 145 0
                                    

Satu kata penuh makna. Cinta.

---

Senin adalah hari yang paling dibenci banyak siswa-siswi sekolah, termasuk Tirtan. Tirtan sangat menghormati negaranya, tapi apakah upacara harus dilaksanakan sambil berpanas-panasan?

Setelah selesai hormat, kerena bendera sudah dinaikan. Tirtan berbalik, dan berjalan santai melewati barisan anak kelasnya, OSIS, dan PMR, hingga benar-benar keluar dari lapangan itu, tanpa memperdulikan tegur sapa mereka padanya.

Langkah Tirtan sampai di kantin lalu bertemu dengan teman-teman sepermaiananya yang satu tahun lebih tua darinya.

"Belajar mulu lo, kaya orang bener." Ketus Tirtan pada Haikal, yang sedang fokus mengerjakan kumpulan soal UN di buka tebal itu.

Haikal menoleh sinis, "nakalnya tunda dulu, gue harus lulus dengan nilai bagus."

"Lo jadi kuliah di UI?"

Haikal mengangguk.

"Kenapa gak keluar negeri aja sih?"

"Maunya gitu, tapi mana berani dia nentang bokap nyokapnya yang super galak." Jawab Ciko langsung mendapat ledak tawa dari Tirtan, dan Gio.

"Bacot ah lo semua, ganggu konsentrasi gue."

Ketiganya melirik Haikal, lalu bergedik ngeri. "Kayaknya anaknya jadi keturunan galak deh," gumam Gio yang langsung mendapat pelototan dari Haikal.

Haikal menutup bukunya, lalu membereskan peralatan tulis dan dimasukan ke dalam tas ransel.

"Gak bakal bener gue belajar kalo ada lo pada." Ketus Haikal yang lanjut beranjak ke tukang jus kantin membeli sesuatu di sana.

Ketiganya terkekeh, lalu mengabaikan wajah Haikal yang kusut.

"Oia, gimana hubungan lo sama si Yori."

"Baik, makin seru kita pacarannya."

"Udah ciuman?"

"Udahlah! Lo lupa si Tirtan langsung nyosor aja pas lagi nembak Yori di panggung?" Jawab Gio dengan hati yang berapi-api.

Tirtan hanya terkekeh lalu tersenyum malu, mengingat kejadian nekadnya waktu itu.

"Udah gituan?" Tanya Ciko lagi membuat Gio tersedak minumannya.

"Anjrit pertanyaan lo, Cikooo. Nyebut nak, nyebuttt, astagfirullah."

"Yaelah kan gue kepo habisan si Tirtan kaya nafsuan sama ceweknya."

Tirtan terkekeh lalu melempar voucher ke wajah Ciko. "Bacrot ah lo, nih buat lo pada."

"Anjing, sakit weh!" Ciko mengusap wajahnya yang terkena voucher, lalu mengambil voucher itu dan membulatkan mata. "What the fuck! Voucher spa di Bali?"

Gio langsung merebut voucher itu, dan melihatnya. "Wih untuk lima orang. Ini tempat spa mahal pake banget, aaah makasih Tirtanku sayaaang." Gio langsung merangkul Tirtan dan memberikan kiss fly pada Tirtan.

THE GOALS OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang