22

2.5K 98 0
                                    

I miss u and I wish u were here.

---

Hari liburan di Bali telah tiba. Meski beberapa masalah terjadi namun Tirtan dan kawan-kawannya tak mengurungkan niat untuk melaksanakan trip ke Bali. Meskipun tanpa Ciko dan Yori, tapi malah Gladis yang hadir ikut berlibur ke Bali, Tirtan berusaha tetap having fun, untuk sejenak menyampingkan masalah yang ada.

"Gila seru banget clubing di Bali. Gue gak nyangka lo bisa selihai itu di dance floor." Ucap Gio dengan nafas terenga-enga.

"Biasa aja, gue bukan anak klub kok." Bela Tirtan namun tak mendapat kepercayaan dari Gio, Haikal, dan Gladis.

"Eh, kita photo yuk! Gue bawa polaroid." Gladis mengeluarkan polaroidnya lalu mengacungkannya tinggi-tinggi.

"Siapa yang photoin?"

"Satpam!" Gladis langsung berlari menuju ujung lorong klub dan mendapati satpam yang sedang berjaga. "Pak, tolong photoin kita dong. Pencet yang ini ya," sang satpam mengangguk mengerti lalu merekapun mulai mengatur posisi.

"Oke. Tiga... dua.. satu."

Jprt!

Keluarlah hasil photo, dan Gladis langsung menghampiri si satpam lalu mengambil photo itu dan mengibas-ngibaskannya. "Yey kayaknya keren. Nah... jadi guys!"

"Good job!"

"Makasih ya pak, ini uang rokoknya." Merekapun berlalu untuk pergi ke penginapan.

***

Yori sedang mengantar ayahnya untuk periksa, ditemani oleh Baryu dan Ciko. Sudah beberapa hari ini, harinya dilewati bersama Ciko dan Baryu. Karena semenjak tragedi ciuman Tirtan dan Gladis di belakang kantin, Yori tak lagi mau berkomunikasi maupun berinteraksi dengan Tirtan.

"Keadaan tuan Jerry membaik, terus berusaha dan berdoa ya, Yori." Ucap sang dokter sambil memberikan beberapa hasil test pemeriksaan ayahnya. Senyum Yori memgembang diikuti senyuman bahagia Ciko dan Baryu yang berdiri di sampingnya.

Jerry keluar dari ruang pemeriksaan dengan wajah ceria seperti biasanya, "ayah... mau jalan-jalan dong?"

Yori merangkul sang ayah lalu memberikan ciuman di pipinya, "ayah mau kemana? Yori akan antarkan kemanapun ayah mau."

"Ke rumah Tirtan? Ayah kangen main catur sama dia."

"Enggak deh yah." Jawab Yori cepat, "jangan rumah Tirtan ya? Gimana kalo ke karoke?"

"Kenapa?" Jerry bingung dengan jawaban anaknya, sudah beberapa hari Tirtan tak mengunjunginya dan sekarang seperti ini respon Yori saat disinggung soal Tirtan.

Apakah mereka bertengkar?

"Gak apa-apa, yah. Yori emang lagi gak bisa ajak Tirtan main sama ayah."

"Om, gimana kalo main caturnya sama aku dan Ciko aja? Kita juga jago main loh,"

"Tapi om maunya Tirtan."

"Ayah..."

"Yori, ada apa sih? Kamu berantem sama Tirtan? Cerita sama ayah,"

"Aku sama Tirtan baik-baik aja kok. Tirtan emang lagi gak di Jakarta. Jadi, ayah main sama kita aja ya." Yori tersenyum getir, namun tak lama Jerry mengangguk mengerti.

Padahal, aku sangat merindukannya juga Yah.

***

Meski terlihat bahagia, Gio dan Haikal merasa kurang lengkap tanpa kehadiran Ciko di antara mereka. Begitu juga dengan Tirtan, yang sesekali terlihat melamun dan tak bergairah untuk menikmati liburannya.

"Sayang, di sana ada baju couple. Kita beli ya?" Gladis menunjuk butik yang ada di bawah resort penginapan, mereka. Tirtan hanya mengangguk dan tersenyum kecut.

"Kamu kenapa sih? Dari tadi fake mulu keliatannya?"

Tirtan tak langsung menjawab, karena pikirannya sedang melayang ke Yori meski raganya kini berada dalam dekapan Gladis.

"Tirtan?"

"Ya?"

"Ish! Gue ngomong gak didengerin?"

Tirtan nyengir kuda lalu menyelipkan anak rambut Gladis yang terbengkalai di telinga. "Kita ke sini mau have fun. Jadi jangan memperkeruh suasana ya, sayang."

Sayang?

"Aku have fun banget kok bisa terus ada deket kamu," Gladis tersenyum lalu memeluk Tirtan erat-erat.

Setidaknya gue harus bikin Gladis takluk, biar gue bisa lepas seutuhnya dari dia. Karena gue harus menyalamatkan Yori, apapun caranya.

"Woi!!! Mesum aja ya lo berdua di balkon." Ketus Gio saat memergoki Tirtan tengah berpelukan mesra dengan Gladis.

"Tirtan kita udah gede man. Berani jadi playboy tak berperasaan."

"Anjaaay,"

"Apaansih lo? Tirtan bukan playboy! Yori aja yang berkhianat sampe akhirnya Tirtan milih gue."

"O aja yekan!" Teriak Gio dan Haikal kompak lalu berlalu pergi karena muak melihat tingkah Gladis yang menjijikan.

"Yaudah tidur gih, besok kita jalan-jalan keliling Bali."

"Okedeh sayang, good night." Gladis berlalu, dan beranjak ke kamarnya.

Tirtan masih di balkon, menatap jauh pemandangan laut yang membentang indah gelombang ombak di malam hari. "Gue kangen banget sama lo, Yor." Gumam Tirtan dengan tetesan air mata yang jatuh bersama derasnya hujan.

---

THE GOALS OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang