6

4.7K 259 9
                                    

Mengapa kali ini aku berpikir, saat mengagumimu dalam diam lebih indah dan membuat hatiku melayang, ketimbang memilikimu yang malah terus mendiamiku?

---

Sepulang sekolah, Yori mengganti pakaiannya dengan seragam kerja. Setelah itu ia segera beranjak menuju Kedai Sushi, milik pamannya, di mana tempatnya bekerja paruh waktu selama ini.

"Ohayou Yori, lo tampak pucat hari ini?"

"Sudah sore, lo gak bisa lihat matahari aja udah kendur mau tenggelam?" Yori memakai celemeknya lalu berjalan melewati Baryu yang saat ini menatapnya kepo.

Baryu menaikan sebelah alisnya, ia bingung dengan sikap Yori kali ini. Dan ada apa itu di mata Yori? Kenapa mata gadis itu seperti tersengat lebah?

"Hei, Yori! Lo lupa? Motto kedai ini itu, kapanpun dimanapun, semangat pagi harus terus berkobar." Cerocos Baryu yang kini sudah membuntuti langkah Yori.

Yori yang merasa risih langsung menghentikan langkahnya dan menoleh cepat ke arah Baryu. Baryu cuma nyengir kuda, sementara Yori mendorong dada Baryu dengan satu jari.

"Jauh-jauh lo dari gue! Ntar cewek lo ngamuk lagi, kaya anak anjing yang gak mau kehilangan majikannya."

Baryu terkekeh, pasalnya Yori kerap kali menjadi korban bullying pacar-pacarnya yang merasa cemburu akan kedekatannya dengan si manis Yori. Ya, Yori memang manis, bahkan seorang wanitapun akan mengakui itu. Tapi bagi Baryu maupun Yori, mereka hanyalah sebatas sahabat.

"Kayaknya lo lagi PMS deh, yaudah deh gue ke depan ya mau elap-elap kaca."

"Hm ya ya ya, hush sana jauh-jauh." Yori mengibas-ngibas angin seperti hendak mengusir anak ayam yang mengotori halaman rumahnya dengan tai kotok.

Baryu memutar bola matanya lalu pergi.

Sekedar informasi, Yori adalah anak tunggal. Ayahnya kini sakit keras, sehingga dia harus menghabiskan waktunya untuk bekerja paruh waktu demi kelangsungan hidup. Uang ayahnya yang dulu menjulang kini terkuras habis karena biaya pengobatan yang tak berujung. Dulu Yori memiliki bunda, namun setelah Ayahnya jatuh sakit dan terhimpit hutang karena perusahaannya bangkrut, sang bunda malah menuntut cerai lalu kabur dengan lelaki mapan lain. Yori membenci bundanya, tapi dia bersyukur bahwa dirinya bukanlah anak dari sang isteri tidak tahu diri ayahnya. Ibu kandung Yori sudah lama meninggal, lebih tepatnya meninggal karena melahirkan Yori.

Paman pemilik kedai ini adalah adik dari ayahnya. Kedai yang tidak terlalu besar tapi memiliki nama di hati para pelanggannya.

Sementara Baryu, dia adalah sahabat Yori dari kelas lima SD. Mereka dulu tetangga, saat Yori masih tinggal di gedong besarnya. Namun sekalipun Yori kini sudah pindah di kontrakan kecil, Baryu masih setia menjadi sahabatnya yang menerima Yori apa adanya. Tidak seperti sahabat lainnya yang meninggalkan Yori ketika susah dan hadir hanya karena ada maunya.

Yori sekolah di SMA bergengsi karena prestasi. Tentu meskipun dia dulu anak kolong merat, untuk urusan sekolah, Yori hobi sekali mencari yang gratis. Gratis dalam artian beasiswa karena kecerdasannya yang melebihi akal sehat. Bayangkan saja, bagaimana bisa dia mendapat nilai Sosiologi 100 padahal dia hanya belajar dengan sistem kebut semalam?

Hobi lainnya adalah memandangi sosok Tirtan dari kejauahan. Tirtan adalah lelaki tampan, mapan, dan berkharisma overload. Meskipun sikapnya dingin bak es batu di kulkas. Tapi Yori selalu merasa bahagia dengan apapun yang menjadi urusannya dengan Tirtan.

Namun tidak untuk hari ini.

Yori merasa hobinya kali ini tak akan seindah dulu. Hatinya masih sakit bahkan otaknya tak mau percaya bahwa apa yang dia lihat itu adalah Tirtan tertawa 'bahagia' bersama cewek lain.

Bukankah selama sepuluh hari pacaran Yori belum mendapatkan tawa itu?

Lalu sekarang?

"Ck! Gue bisa gila karena cinta syit!"

Cinta? Dahi Yori berkerut. Apa benar yang ia rasakan pada tirtan sudah sejauh cinta? Tidak. Sepertinya baru sebatas suka, itupun karena Tirtan seorang yang perfeksionis. Bukankah cinta sendiri merupakan rasa yang memiliki tanggung jawab besar? Seperti berani ambil resiko dengan menerima kekurangan Tirtan sebagai kelebihan Yori.

Tapi,

di sini. Yori malah enggan menerima kekurangan Tirtan sebagai sosok cowok yang dingin.

Yori mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Dengan emosi, Yori mulai memotong bahan makanan untuk jualan hari ini.

Persetan dengan tawa Tirtan sama cewek lain, detik ini gue harus semangat bekerja, 45!

"Professional, Yori!" Gumam Yori menyadarkan dirinya sendiri.

***

Tirtan melambai tangan pada Gladis, lalu melajukan mobilnya menuju blok rumahnya berdiri.

Sampai di sana, Tirtan disambut hangat oleh ibu tirinya. Tanpa benar-benar mau peduli, Tirtan segera masuk lalu merebahkan diri di kamar.

Seakan tak mau dirinya diabaikan, Nadia sang ibu tiri segera menyusul Tirtan dengan sepaket makanan di nampan.

"Mamih udah buatin bubur lemu kesukaan kamu, kamu makan ya sayang."

Tirtan melirik Nadia lalu kembali tenggelam di balik selimutnya.

"Taro aja di nakas, gue belom laper."

Nadia tersenyum, lalu menaruh bubur lemu, susu kedelai, dan pisang goreng di nakas dekat ranjang Tirtan.

"Kalo gitu, mamih ke bawah ya. Kamu kalo mau apa-apa bilang aja."

"Hm,"

Nadia pergi, lalu menutup pintu kamar Tirtan dengan lembut.

Tirtan merogoh celananya lalu mendapati ponsel. Ia membuka ponselnya lalu segera mengetik nama Yori di akun instagramnya.

Selain hobi main blliard dan basket, Tirtan memiliki hobi lain yang tak banyak orang ketahui. Yakni, stalking Yori. Gadis yang kini menjadi kekasihnya.

"Gue harus apa biar lo bahagia, Yor?" Gumam Tirtan sambil menatap wajah Yori yang tertawa lepas di salah satu postingan Yori di instagtam.

"Ck! Padahal susah payah gue biar bisa jadiin lo pacar, tapi setelah jadi pacar gue, elo-nya gak bahagia?" Tirtan menunjuk-nunjuk ponselnya dengan rahang mengeras.

Gue gak mau kehilang lo, Yori. Lo cuma boleh bahagia karena gue. Karena Tirtan!

---

Perkenalkaaan inilah dia sahabatnya si Yori...

Perkenalkaaan inilah dia sahabatnya si Yori

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shawn Mendes as a Baryu.

THE GOALS OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang