'KETURUNAN GILA'

351 21 12
                                    

Jangan salahkan Author yang buat judulnya itu, salahkan jari Author yang ngetik..

Jangan lupa bintang agar Author lebih bersemangat lagi ngetiknya.

---------------

"Syukurlah, dia tidak apa-apa, pendarahan di kepalanya bisa teratasi.. Kalau begitu saya permisi". Bapak berjas putih itu mengangguk sekali sebelum beranjak pergi dari hadapan Arioo.

Arioo akhirnya bisa duduk sambil bernafas lega sebab gadis yang tidak diketahui namanya itu baik-baik saja.

Tak lama.. Terdengar suara langkahan kaki yang menggema di seluruh ruangan, Arioo yang mendengar suara tersebut pun menoleh ke ujung lorong.

Arioo sedikit menyipitkan matanya sebelum matanya terbuka sempurna alias terkejut, sontak ia langsung berdiri dari duduknya..

Orang yang melihat Arioo pun sama ekspresinya dengan Arioo,
"Arioo? Kok kamu bisa disini?". Tanyanya dengan tatapan tak percaya.

"Pa-pak Jong Suk? Anda kok kemari?" Balas Arioo bertanya sambil memandang Jong Suk, dan berberapa orang dibelakangnya yang berbadan tinggi nan seram semuanya mengenakan jas hitam, sekitar ada 10 orang.

"Mari pak duduk dulu". Jong Suk mengangguk dan ikut duduk di sebelah Arioo,
"Kalian boleh pergi". Ucap Jong Suk kepada para pengawalnya, mereka mengangguk hormat dan pergi dari hadapan tuannya.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan anak saya?". Tanya Jong Sung membuat Arioo mengenyirtkan keningnya bingung,
"Maksud Anda?".

Jong Suk mengeluarkan sebatang candu lalu mengapitnya di kedua bibirnya kemudian dibakar hingga menghasilkan asap kecil,
"Keadaan gadis yang kamu bawa tadi".
Arioo membulatkan matanya tak percaya,
"Apa?! Gadis itu anak bapak?". Jong Suk mengangguk santai

Arioo terdiam masih tak percaya, terlihat usia Jong Suk yang hampir seumuran dengannya ini tak mungkin telah memiliki anak yang umurnya beda dikit dengan Jong Suk, sangat tak masuk akal.

Jong Suk mengepulkan asap candunya ke udara lalu menoleh ke Arioo,
"Kamu mau rokok?". Arioo hanya menggeleng.

Jong Suk bersandar, mendongakkan kepalanya keatas sambil menghirup sedapnya batang rokok itu hingga matanya terpejam dan mengepulkannya,
"Kamu pasti berpikir kok bisa saya sudah memiliki anak". Ucapnya dengan mata yang masih terpejam .

Arioo hanya menunduk kaku.

"Jadi begini ceritanya...".

***

"Aiissshh!!! Brengsek!!". Teriak Rai yang kepalanya mulai berdenyut sambil menjambak rambutnya frustasi,
"Jangan sekarang! Aku tidak ingin terulang!!". Gerutunya lalu masuk kedalam sedan putih itu dan berbaring di dalamnya.

Tak lama mobil ambulance datang dan keluarlah dua orang yang mengenakan pakaian serba putih mendekati mobil sedan putih Rai, ralat mobil sedan putih Yoona.

Rasa sakit kepala Rai semakin menjadi, ia meringis kesakitan sambil menjambak rambutnya sendiri.. Dua petugas yang membawa bangkar itu dengan terpaksa merangkul Rai dan menggiringnya menuju mobil.

Akan tetapi entah petir dari mana asalnya datang, Rai yang sudah pasrah dengan kepalanya itu langsung menggigit salah satu leher petugas di sebelahnya dan mencabiknya hingga putus, muncratan darah meresat keluar hingga terbentuklah genangan merah.

Petugas yang digigit itu reflek menjauhkan dirinya sambil mengeram kesakitan di bagian leher sebelum ambruk di tanah tak sadarkan diri, sedangkan petugas satunya terkejut tak percaya dan langsung berlari ke mobilnya, memanggil markas.

Vampire Da LAVOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang