Persiapan

37 7 0
                                    

"SELAMAT PAGI SISWA - SISWI KU TERCINTAAAA!!!!" 

Teriak Pak Teguh di tengah halaman. Pagi ini seluruh siswa-siswi SMA Adiguna dikumpulkan di lapagan sekolah untuk pengumuman mengena Ujian Nasional minggu depan.

"PAGI PAAAKKK"

Sahut seluruh siswa - siswi

"ANAK - ANAK MULAI HARI SENIN BESOK KALIAN AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL"

"DIMANA KALIAN AKAN DI UJI BAHWA KALIAN MAMPU LULUS DARI SEKOLAH INI ATAU TIDAK"

"JADI SAYA HARAP KALIAN BELAJAR DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH"

"KARENA YANG MENDAPATKAN NILAI TERTINGGI DAN ITU HASIL MURNI DIRI SENDIRI AKAN DIBERIKAN BEASISWA KULIAH DI LUAR NEGERI"

"TEPATNYA UNIVERSITAS OXFORD INGGRIS"

Tepuk tangan dan terakan dari seluruh siswa terdengar sangat menggemparkan lapangan. Pak Teguh kepala sekolah kami mengumumkan pengumuman dengan sangat semangat.

Beasiswa kuliah di Oxford, itu kan keinginanku untuk bisa kuliah di sana. Aku tidak akan menyia - nyiakan kesempatan ini, aku harus mendapatkan beasiswa itu. Lirihku dalam hati.

"Ra, aku tau kamu lagi mikirin apa. Pasti kamu mikirin beasiswa itu kan? Nah Ra, untuk saat ini kamu harus lebih belajar lagi untuk mendapatkan beasiswa itu Ra"

"Lupain dulu tentang Danil. Kamu harus membuat mama papa dan kakakmu bangga denganmu Ra" 

Sinta selalu tau apa yang sedang ku pikirkan, dan dia selalu menyemangatiku.

"Kamu kan pinter Ra, nah kamu harus memanfaatkan ini. Beasiswa itu 10%nya diambil dari rapot juga loh Ra, kebetulan kan Rapotmu nilainya bagus - bagus dan kamu ini Aura Putri Milkea juara umum di sekolah kita! you can do it baby!!

Ucapan Sinta semakin membuatku semangat untuk mendapatkan beasiswa itu, dan benar aku harus melupakan soal Danil dahulu dan fokus belajar demi masa depanku dan membanggakan keluarga.

"Iya Ta, aku pasti akan usaha semampuku" ucapku sambil tersenyum lebar pada Sinta.

**di rumah**

"Aura papa dengar dari kakakmu hari Senin besok kamu sudah Ujian Nasional ya? berarti kalau sekarang hari Rabu, waktumu cuma 5 hari nak untuk membuktikan bahwa kamu bisa membanggakan kami semua"

 Ucap papa saat berada di ruang keluarga tadi. Aku hanya bisa tersenyum dan meyakinkan diri bahwa aku bisa membanggakan keluarga terutama papa.

Malam ini aku masih sedikit santai, aku akan mulai belajar esok hari karena hari ini aku sangat kelelahan karena harus menyiapkan berkas - berkas peserta Ujian Nasional nanti. Aku di percaya guru - guru untuk ikut membantu menyiapkan berkas - berkas tersebut.

"Selamat malam Ra, maaf  menganggu aku hanya rindu padamu. Ku harap kau membalas pesanku ini" 

Seketika hp ku menyala tanda ada notifikasi, dan lihatlah siapa yang mengirim pesan ini, Danil apa yang menyebabkan dia rindu padaku.

"Malam, aku sudah membalas pesanmu"  Hanya itu yang mampu ku balas pesan nya.

"Jutek banget deh Ra, aku mau ngasih semangat nih sama kamu. Senin besok kan kita UN, kamu jangan lupa belajar ya jangan miikirin aku terus hehe"

Aku semakin bingung, sebenarnya mau dia ini apa menarik ulur perasaanku.

"Terimakasih Danil, udah ya aku mau tidur"  

Balasku singkat karena tidak ingin larut dalam perasaan yang tak menentu akan bagaimana nantinya.

"Hm iya Ra, selamat tidur dan mimpi indah"  

Dan tidak ku balas lagi. Ku sudahi percakapan yang membuatku semakin mengingatnya, aku tak ingin lagi merasakan sakit.

Malam ini penuh kesunyian, kenangan seakan datang begitu saja tanpa izin terlebih dahulu. Aku sangat - sangat merindukanmu, tapi apa yang bisa ku lakukan? hanya dapat berdiam diri melihatmu bergandengan tangan bukan denganku lagi. 

Sejahat itukah kau denganku, setelah sekian lama aku yang menemanimu hingga kau bisa menjadi dirimu sendiri. Dan kau kini bersamanya, menghapus kenangan kita yang telah sejauh ini melangkah bersama.

Semoga kau selalu terjaga dalam tidurmu, aku hanya dapat mendoakanmu dalam setiap 5 waktuku. Tak usah meragukanku, aku masih tulus mencintaimu walau kau bersamanya. Ku yakin ini tak berjalan lama, karena ku masih tetap percaya bahwa hatimu masih tertinggal disini, rumahmu yang sesungguhnya.

DnATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang