Inggris - Part. 2

26 4 0
                                    

"Jadi gitu ceritanya Ra, Nil" 

Sinta menjelaskan pada Aura dan Danil, sementara Alvin hanya meng-angguk saja apa yang Sinta ceritakan.

"Sinta itu setia banget ya nunggu gue, sampe 10 tahun dia rela menjomblo cuma demi janji gue ke dia" Ucap Alvin bangga dengan Sinta.

"Pantesan ya kalau ada cowo yang deketin dia, dia tuh selalu jutekin tuh cowo-cowo. Aku juga gatau kenapa dia gitu, toh dia gapernah mau cerita, dan baru sekarang deh ceritanya. Setelah sang pangerannya kembali" Aura menggoda Sinta.

"Apaansi Ra! pangeran-pangeran segala" Sinta mendecak geram.

"Tuhkan merah lagi pipinya kaya kepiting rebus" 

Seketika semua tertawa, kecuali Sinta yang masih malu-malu karena pipinya memerah.

***

Setelah Aura dan Danil mendengarkan cerita Sinta dan Alvin. Aura dan Danil pamit pulang duluan karena hendak mengantar keluarganya yang akan kembali ke Indonesia. Tak terasa, liburan yang begitu singkat dengan 2 keluarga, akhirnya harus berakhir. Seminggu lagi kegiatan perkuliahan akan dimulai.

"Save flight ya ma, pa, om dan tante" 

Senyum Aura mengembang saat mengucapkan kalimat itu, walaupun sedikit sedih, karena keluarganya akan kembali ke Indo.

"Kamu juga ya nak, jaga diri baik-baik disini, kalau ada apa-apa langsung kabari mama atau papa" 

Ucap wanita paruh baya itu yang masih terlihat segar dan muda.

"Om titip Aura ya Nil" 

Papa Aura ikut berbicara, setelah daritadi hanya tersenyum sedih karena harus meninggalkan putri satu-satunya di negara orang.

"Iya om dan tante tenang aja, Danil pasti akan jaga Aura sebaik-baiknya" Danil meyakini.

"Awas kamu kalau sampai sakiti Aura, mama yang akan menjewermu duluan sebelum papa" Mama Danil menegaskan ucapannya.

"Tenang aja ma, she will be save with me" Danil meyakini kembali

"Belajar yang giat Nil, biar bisa melanjutkan perusahaan papa. Dan jangan sampai mengecewakan kami semua, apalagi mengecewakan calon besan" 

Ucap papanya Danil sambil mengedipkan mata pada Aura. Seketika semua tertawa bersama di bandara tersebut.

 Your attention please, passengers of *** on flight number GA328 to Indonesia please boarding from door A12, Thank you.  

Seketika pemberitahuan di bandara membuyarkan tawa mereka semua.

"Sudah ya kami masuk dulu, jaga diri kalian baik-baik" 

Ucap papa Aura, yang diikut senyum hangat dari para orang tua tersebut. Aura dan Danil memandangi punggung orang tuanya hingga masuk ke dalam.

***

"Kamu laper ga? kita makan dulu yuk" Danil mengajak Aura makan setelah mengantarkan keluarganya ke bandara.

"Mau makan apa?" Danil bertanya kembali sebelum Aura menjawab pertanyaan yang pertama.

"Roast Meats" Ucap Aura semangat jika sudah menyangkut makanan.

"Harusnya aku gausah tanya ya mau makan apa, pasti kamu pilih itu" 

Danil menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal, menyesal bertanya Aura mau makan apa sebab sebenarnya dia sudah tau apa yang diinginkan Aura untuk makan.

"Hehe lagian ngapain nanya, sok pura-pura nggatau" Aura meledek Danil.

"Yaudah yuk" Ajak Danil sambil merangkul Aura dan segera menuju ke tempat makan tersebut.

Setelah ke Restaurant terdekat dan menyelesaikan makan, Danil dan Aura langsung pulang ke Apart untuk beristirahat karena mereka seharian di luar.


Hati memang tak tau akan berarah kemana

Ia mungkin bisa saja menetap pada hati yang tak setia

Dan ia tak peduli, sesakit apapun ia menetap

Akan terus bahagia, bila selalu didekatnya

DnATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang