4. Churros and Traffic

6.3K 401 23
                                    

-o-o-o-

Previously on Brother

Suho menaruh badan Sora di depannya. Menggendong adiknya dengan gaya ibu Koala yang menggendong bayinya didepan. Ketika mendengar dengkuran halus milik adiknya, hati Suho kembali teriris. Suho benar-benar tidak tahu jika Sora benar-benar kelelahan hari ini. Seharusnya ia sadar dan mencegah Sora agar tidak pergi hari ini.

Tapi yang sudah terjadi, biarlah. Untuk lain waktu, Suho akan lebih peka dalam memperhatikan kesehatan Sora.

-o-o-o-

10:12 AM (WIB) | Menteng, Jakarta Pusat | Menteng Residence

Author POV

Setelah sarapan selesai, dan mengumpulkan niat. Sesi packing pun dimulai. Masing-masing sekretaris membantu Tuan muda mereka. Dari membawakan koper yang baru saja di beli oleh Suho dan Kris, sampai dengan membawa barang-barang yang sekiranya penting. Ada juga yang hanya bertugas memastikan bahwa barang bawaannya tidak berlebihan. Tapi berbeda dengan Sora yang mempacking semuanya sendiri, mulai dari baju sampai barang-barang yang menurutnya penting. Sora beruntung kemarin dia belum mengeluarkan baju-baju yang lain dari dalam koper, jadi sekarang dia bisa menghemat waktu.

Dan ia juga berinisiatif membuka lemari yang selama 2 hari ini tidak ia buka. Menatap beberapa baju lamanya yang bahkan ada yang belum sempat ia gunakan. Ia mengambil 1 buah kardus yang sudah disiapkan oleh kakaknya, Dyo. Lalu memasukkan beberapa helai pakaian ke dalam kardus tersebut. Mengambil spidol dan menuliskan beberapa kata di permukaan kardus itu. 'Sumbangan'.

Sora tersenyum menatap hasil kerjanya, lalu ia melakukan hal yang sama pada kedua kardus yang lain. Dia pun memanggil beberapa maid untuk membantunya membawa 3 kardus ini ke lantai bawah. Lalu ia kembali ke kamarnya.

Setelah semuanya sudah selesai, Sora menatap kopernya dalam diam. Ia kembali melamun.

Baru juga sampe kemaren, udah di suruh pergi lagi aja.. batin Sora.

Tok.. Tok..

Ketukan pintu membuat Sora kembali sadar dan menatap pintunya yang sudah setengah terbuka. Menatap Sehun yang menyelipkan kepalanya melalui celah pintu. Dasar anak ayam.

Sehun pun masuk, dan menatap sora yang sedang tiduran, mukanya terlihat kelelahan. Tanpa minta pesetujuan seperti yang ia lakukan sebelumnya, ia ikut tiduran di samping adiknya yang sedang menutup mata. Sehun tahu jika adiknya ini tidak tidur, hanya memejamkan matanya saja.

"Kamu udah selesai rapiin barang-barangnya? Temenin aku yuk" Ajak Sehun kepada adiknya, ia menatap dengan tatapan berharap. Kemarin ia sudah mengalah karena Kai tidak mengizinkannya ikut pergi dengan Sora, jadi ia sekarang bisa menggunakan alasan yang sama.

Sora membuka matanya dan menatap Kakaknya yang sudah menatapnya dengan tatapan berharap. Dalam hati, Sora bersyukur bisa memiliki Kakak seperti Sehun. Memiliki yang lain, ia juga sangat bersyukur.

Sora mengangguk sambil menatap Sehun. "Mau kemana emang?"

"Beli koper hehe, bang Chanyeol nyuruh aku buat beliin koper. Katanya sih kopernya yang sekarang gamuat buat sneakers sama topi favoritnya belom masuk ke dalam koper terus aku juga mau beli koper juga sih hehehe"

"Koper yang baru di beliin Ka Suho kurang? Sebanyak apa sih emang—" Belum juga Sora menyelesaikan kalimatnya, dirinya sudah ditarik berdiri dan di dorong kearah walk in closet oleh Sehun.

"Udah-udahh ikut aja yuk. Nanti aku beliin baskin yang gede deh" Tawar Sehun yang tidak akan ditolak oleh Sora.

"Yes! Bener ya? Sama Churros ya kak! Jangan bilang-bilang Ka Suho tapi. Kemarin aku udah makan es krim juga"

My Dear, BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang