25. Dinner Time

3.3K 271 42
                                    

-o-o-o-

Dengan santai ia berjalan menuju lift dan memasukinya. Begitu sampai di lantai tiga, dimana dirinya menginap.Diperjalananya menuju kamarnya, Brian menghampirinya dengan tergesa-gesa. Chris menatap sekretarisnya itu dengan heran. Jarang sekali Brian bersikap seperti ini.

"Leo menghilang tuan." Ujar Brian ketika dirinya sudah bersebelahan dengannya.

-o-o-o-
_____________________________

Warning! A/N Part 25.

Surprise!

Part ini buatnya ngebut haha, semoga gak ada typo. kalo ada tolong koreksinya ya! Dan karena ini part spesial, ada illustrasinya juga hihi
(ꈍ✿)

Thx
____________________________

3:50 PM | Jonas Private Island – Classified location | Rosaleen's Greenhouse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3:50 PM | Jonas Private Island Classified location | Rosaleen's Greenhouse

"Kau tahu apa yang membuatku kesal? Kak Willis pergi meninggalkanku sendirian. Sendirian. Can you imagine that? He didn't even bother to call someone for a replacement to accompany me." Setelah menyelesaikan kalimatnya, Sarah kembali memasukkan cookies dengan isi marshmellow itu ke dalam mulutnya yang sebenarnya masih penuh. [Bisa kau bayangkan itu? Dia bahkan tidak mau repot-repot memanggil seseorang untuk menggantikannya untuk menemaniku]

Seseorang yang beberapa menit lalu baru tiba tadi hanya diam dan sesekali merespon itu menatap sepupunya sembari ikut memasukkan suapan terakhir cookies miliknya. Sejak kedatangannya hingga sekarang, Sarah tidak berhenti menuangkan keluh kesahnya pada dirinya.

Orang itu tidak lain tidak bukan adalah Jason.Karena ia orang yang 'baik hati dan juga tidak sombong' dengan sabar ia menjadi pendengar khusus hanya untuk sepupunya. Dirinya mendengarkan Sarah dengan ekspresi ingin tahu yang dibuat-buat.

Ketika dirinya masih di kamarnya tadi dan ingin berbaring serta jika beruntung dapat tertidur untuk beberapa jam kedepan harus sirna karena panggilan dengan nada ringtone khusus yang sengaja ia atur berbeda untuk satu orang kesayangannya ini. Mau tidak mau ia menerima panggilan itu dan melangkahkan kakinya menuju lift dan berjalan ke rumah kaca.

Itu niat awalnya, berjalan kaki. Yang sebenarnya terjadi adalah dia meminta salah satu penjaga untuk mengantarnya ke rumah kaca dengan mobil mini golf sampai di depan pintu masuk rumah kaca. Dia sedang terlalu malas untuk berjalan dengan kedua kakinya sendiri jadi ia memilih cara ini.

Setelah banyaknya keluhan yang dilontarkan sepupunya itu, ia bisa menarik kesimpulan kalau hari ini Sarah memang masih kesal dengannya perihal tadi pagi.

"Dengerin gasih?" Kan,apa Jason bilang. Sewot sekali.

"Iya dengerin..."

"Jason mah ga serius."

My Dear, BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang