28. Shoot the Target

3.2K 275 115
                                    

-o-o-o-

"Brian, kau tidak lupa kan?" Kali ini Rayman yang mewakili semuanya. Jika dari peraturan yang telah dibacakan oleh sekretaris sepupunya itu sih ia sudah memiliki gambaran, permainan apa yang akan mereka mainkan. Tapi kemungkin permainan lain tidak dapat dipungkiri.

"Mohon maaf atas kecerobohan saya Tuan Muda." Ada jeda cukup lama sebelum Brian kembali membuka suaranya "Nama permainan hari ini adalah Paintball. Permainan tembakan yang menggunakan cat sebagai peluru."

-o-o-o-
_____________________________

Warning! A/N Part 28.

Ada pengumuman penting dibawah dengan emoji ⚠⚠ serta jangan lupa dibaca A/N hihi (˘・_・˘) dan kalau berkenan untuk memberi masukan terkait grup telegram dibawah (ꈍ ‸ ꈍ✿)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada pengumuman penting dibawah dengan emoji ⚠⚠ serta jangan lupa dibaca A/N hihi
_˘)
dan kalau berkenan untuk memberi masukan terkait grup telegram dibawah (ꈍ✿)

Thx
_____________________________

8:10 AM | B - Side Camp WILLIAM's Island | Playground for Training

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8:10 AM | B - Side Camp WILLIAM's Island | Playground for Training

Rayman menatap jam yang melingkar di tangan kirinya, jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat sepuluh. Yang artinya lima menit lagi pertandingan babak pertama akan dimulai. Dan di babak ini ia harus menang jika tidak ingin menghabiskan waktu sepanjang hari di bawah sinar matahari yang terik.

Dirinya kembali menatap susunan strategi yang sudah dirinya diskusikan kepada timnya. Kejanggalan ia rasakan namun sudah berkali-kali ia kembali memeriksa strateginya namun tak ia temukan pula penyebab rasa ini terus menganggunya.

Tak sadar dirinya sudah terlalu larut lama di dalam pikirannya sendiri hingga pamggilan saudaranya tak ia gubris. Hingga akhirnya, pelaku yang sedari tadi memanggilnya itu menepuk punggungnya sedikit keras hingga menghasilkan bunyi yang cukup kencang.

Rayman menatap sang pelaku kesal, sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah tak bersalah.

"Tenang saja. Lakukan seperti biasanya." Ujarnya Yashe tenang. Ya bagaimanapun juga, Yashe tidak seperti Rayman yang menganggap permainan ini seperti hidup dan mati mereka. Ia sendiri sudah memiliki rencana cadangan jika rencana ini tidak berhasil.

My Dear, BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang