12. Must-Do this, that.

4.2K 328 21
                                    

-o-o-o-

Previously on Brother...

"I'm on duty, Young master Richard."

"Duty? What duty? Father is not even here—"

"Hello my princes! Surprise!!" teriakan khas mamanya langsung terdengar begitu pintu mobil yang sedari tadi tidak pergi seperti mobil lainnya terbuka. Menampilkan wujud mamanya.

"Hah??"

-o-o-o-

_____________________________
Warning! A/N Part 12.

_____________________________Warning! A/N Part 12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thxx💖
_____________________________

-o-o-o-

17:03 PM | Damyang, South Korea | William's South Korea Mansion

"Hah, hah doang. Mommy ngelahirin keong ya?" Ujar Avi kesal.

"Ya engga atuh, nyonya besar." Eddy berjalan menghampiri sang nyonya besar dan memeluknya erat.

"Mom tau, kamu ngeledek kan." Sindir Avi tapi membalas pelukan sang anak.

Negative thinking banget memang Nyonya besar satu ini.

"Kalo aku iyain disangka anak durhaka, kalo aku jawab engga dikira boong. Mending keong diem aja deh." Eddy tidak ingin kalah. Ia juga ikut menyindir mamanya.

"Huh, kamu ini emang yang paling nyebelin. Udah lepas, mending meluk keong yang lain." Setelah menoyor pelan kepala Eddy, ia mendorong anaknya agar segera melepaskan pelukan mereka. Ia bergantian menyapa 'Keong' nya yang lain.

"Tteo! Anak mama generasi ketiga yang warasnya mendingan. Sini-sini."

Yang lainnya bingung. Sebenarnya itu pujian atau ledekan dari mamanya sih. Sudah kebal dengan ledekan sang mama, Tteo dengan muka menahan kesalnya tetap menghampiri mamanya.

"Kamu kurusan, lagi sakit? Makan yang banyak dong, gausah diet-diet kayak sih Eddy ah." Avi menangkup kedua pipi anaknya yang sedikit lebih tirus dari yang terakhir ia lihat. Tteo hanya tertawa menanggapi perkataan mamanya.

"Gaya apaan si mom." Gerutu Eddy dari belakang.

Itu dua bulan yang lalu omong-omong.

"Iya mom, I miss you btw." Tteo mencium kedua pipi mamanya bergantian. Tiba-tiba Tteo merasakan badannya tertarik kebelakang. Cukup kaget namun ia tahu siapa pelakunya. Ya tentu saja kembarannya yang sangat kompetitif itu. Richard.

"Mom! You're not going to greet me?" Ujar Richard sambil memanyunkan bibirnya. Dasar bayi besar. [Kau tidak akan menyapaku?]

"Richy Goddes! Of course yes, later. Gantian dong Richy." Avi memeluk sang bayi besar. Kadang ia bingung kenapa anaknya yang satu ini suka sekali bersaing dalam hal apapun. Awalnya bahkan pernah sampai berakhir bertengkar dengan saudara yang lain. Benar-benar deh. Saat itu mungkin adalah salah satu ujian terberatnya sebagai seorang ibu. Ia harus memberi perhatian penuh pada Richard dan kembarannya. Tapi untungnya, semua anak-anaknya pintar contohnya seperti anaknya Rey dan El yang ikut membantunya lalu setelah itu sifat Richard pelan-pelan mulai dimaklumi anak yang lain jika itu masih dalam konteks yang tidak merugikan sesama.

My Dear, BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang