27. Playground

3K 277 72
                                    


-o-o-o-

Menyadari aksinya yang tidak sopan, ia langsung panik dan menatap Rosaleen yang sedari tadi diam tanpa menatapnya sedikitpun. Ia kira, keterdiamannya merupakan hal bagus karena pasti wanita 'penuh hormat' itu tidak mau repot-repot terlibat provokasinya. Tapi sepertinya Edna salah paham dengan sikap yang diambil Rosaleen sejak tadi.

"Your grace, I'm sorry- I didn't mean to... lady Avi is the one who provoke me first— Yes she is—" Jelas Edna dengan bergetar. Tubuhnya semakin merinding ketakutan ketika Rosaleen akhirnya menatapnya. Bukan tatapan lembut yang biasa ia perlihatkan saat bersama orang lain, melainkan tatapan dingin.

"Did you just bang on the table even though you remembered that you were in front of me?" Tanya Rosaleen tidak memperdulikan penjelasan yang Edan berikan barusan.

Seketika itu pula, cangkir teh hari ini menjadi dingin.

-o-o-o-

_____________________________

Warning! A/N Part 27.

Ada pengumuman penting dibawah, tolong dibaca ya Terima kasih(˘_˘)

Dan perhatikan untuk emoji ⚠⚠ tolong dibaca A/N dan kalau berkenan untuk memberi masukan terkait grup telegram dibawah (ꈍ✿)

Thx
_____________________________

4:15 PM | Jonas Private Island – Classified location | NEAR KALANA'S LAKE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4:15 PM | Jonas Private Island Classified location | NEAR KALANA'S LAKE

Malu.

Itulah yang dirasakan wanita bernama Edna saat ini setelah aksinya yang tanpa malu menggebrak meja di depan seseorang yang mengularkan aura 'jangan membuat masalah di depanku' sejak pertemuan pertama mereka berdua.

Edna mengeratkan genggaman kedua tangannya merasakan malu sekaligus gemetar ketakutan ketika kembali merasakan hawa dingin itu menusuk kulitnya saat suara cangkir yang bergesekkan dengan piring kecil sebagai alas cangkir teh yang memiliki ornamen sama. Edna tidak dapat berpikir jernih bahkan untuk menjawab pertanyaan retoris yang sudah diberikan kepadanya malah ia abaikan begitu saja.

Ia tahu betul, seharusnya ia langsung menjawab pertanyaan sang 'Ratu' tapi lidahnya kelu dan yang ia lakukan saat ini hanya diam dan menunduk ketakutan.

Sial, sial, sial. Bukankah seharusnya ia tidak bersikap memalukan seperti ini? Bagaimanapun juga, dia ini Edna John! Istri dari Direktur Utama Perusahan medis ternama di benua Eropa yang memberikan dana pada perusahan-perusahan medis kecil juga menyuplai dari pengobatan hingga alat-alat medis untuk ribuan rumah sakit besar. Benar, seharusnya ia tidak perlu menundukkan kepala apalagi sampai terdiam seperti hewan yang terpojokkan seperti ini.

My Dear, BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang