Seminggu telah berlalu, Hye Kyo sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Hye Kyo nampak sangat senang karena akhirnya bisa meninggalkan ruangan berbau obat itu.
"Chagi, aku besok harus ke Eropa karena aku sudah menundanya kemarin untuk menjagamu" ucap Joong Ki seraya mendorong kursi roda Hye Kyo menuju mobil Hye Sin
"Geurae, kau berangkatlah... Aku akan menunggu mu pulang. Kalau nanti aku merindukanmu kita bisa video call bukan?" Joong Ki tersenyum lega karena Hye Kyo ternyata tidak marah ataupun menghalanginya pergi.
"Tentu bisa chagi... Selama aku pergi kau jaga dirimu, jangan terlalu lelah dan jangan lupa meminum obat yang dokter berikan. Gokjong hajima setiap aku punya waktu senggang aku akan selalu siap menghubungimu. Aku juga akan terus mengawasimu dari jauh, jadi kau jangan macam-macam dan jangan selingkuh ataupun minum bersama pria lain!! Arraseyo?" Peringat Joong Ki dengan menyipitkan matanya
"Arraseyo uri namja chingu" jawab Hye Kyo manja dan membuat Joong Ki terkekeh melihat yeoja nya bersikap manja seperti itu.
Joong Ki menyetirkan mobil Hye Sin pulang dengan Hye Kyo disamping kursi kemudi lalu Hye Sin dan Hye Na duduk di bagian tengah mobil.
"Oppa kau berapa lama di Eropa?" Tanya Hye Kyo
"Hmm... Sekitar setengah bulan, karena uri appa tak tega kalau aku meninggalkanmu terlalu lama" jawab Joong Ki
"Wahh... Sampaikan ucapan terima kasihku pada ahjussi kalau begitu"
"Geurae"
Mereka berempat tak membiarkan suasana mobil terasa sepi. Mereka mengobrol dan bercanda di mobil selama perjalanan. Bahkan tak jarang Hye Sin dan Hye Na menggoda Joong Ki dan Hye Kyo yang sedang terlihat mesra.
Tak lama setelah itu mobil yang mereka tumpangi telah terparkir di garasi rumah Hye Sin. Joong Ki hendak membantu Hye Kyo turun, namun tangannya ditahan oleh Hye Sin.
Akhirnya Hye Kyo dibantu jalan oleh Hye Na untuk masuk ke kamar. Sedangkan Hye Sin mengajak Joong Ki untuk mengobrol.
"Joong Ki-ah, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih karena kau sudah membuat Hye Kyo ku tertawa bahagia lagi. Terima kasih kau telah membuatnya keluar dari kesedihan" ucap Hye Sin tulus dengan mata yang berkaca-kaca
"Ahjumma tidak perlu bicara begitu, karena saat kami berpisah waktu itu, aku juga sama hancurnya dengan Hye Kyo. Ahjumma boleh tanyakan kepada uri eomma appa tentang seberapa kacaunya aku" ucap Joong Ki
"Ne, aku percaya kalau kalian itu saling mencintai... Imbalan apa yang dapat kuberikan padamu karena kau telah membuat Hye Kyo ceria lagi? Ahjumma sempat putus asa akan sikap Hye Kyo saat itu. Dia berubah 180 derajat dari yang tadinya ceria menjadi seorang yang sangat dingin dan mudah marah."
"Emmm... Aku punya satu permintaan untuk ahjumma sebagai imbalan karena aku bisa membuat Hye Kyo ceria lagi" ucap Joong Ki
"Apa itu? Katakanlah... Aku akan mengabulkannya selagi bisa"
"Apakah aku boleh memanggil ahjumma dengan sebutan sieomeonim?" Tanya Joong Ki ragu-ragu
"Tentu boleh, kau sudah kuanggap sebagai menantuku" jawab Hye Sin. Hati Joong Ki melonjak kesenangan mendengar jawaban Hye Sin
"Kamsahamnida sieomeonim" Hye Sin mengusap lembut kepala Joong Ki yang sedang menundukkan tubuh setelah berterima kasih.
Joong Ki membuka kamar Hye Kyo. Ia merasakan hatinya tenang saat melihat Hye Kyo tertidur tenang dan Hye Na baru saja selesai memakaikan selimut untuk Hye Kyo.
"Oh oppa, jaga uri eonnie ne... Aku mau ke dapur untuk membantu eomma memasak makanan kesukaan eonnie" bisik Hye Na pada Joong Ki, dan Joong Ki mengangguk sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny (COMPLETED)
Fanfiction[Cerita ini dibuat pada tahun 2017 (i was 17) jadi maklumi apabila bahasa, diksi, penataan, dll nya belum bagus dan beda dengan sekarang.] Sebesar apapun masalah yang menimpa, kalau memang kita ini takdir, pasti kita akan menyatu walau dipisahkan se...