Besok akhir pekannnn!!!
Vomment kuyyyI will keep you from the world outside
🌼🌼🌼
Ruang kedap suara itu hanya diisi oleh Rosé yang sedang bosan melakukan segalanya. Daritadi dia hanya memainkan gitarnya tanpa tujuan. Bersenandung tidak jelas. Berjalan keliling ruangan berAC itu hanya untuk duduk kembali di tempat semula dan memainkan gitarnya asal-asalan.Rosé bersenandung lagi tidak jelas sambil memainkan gitarnya. Dia persis orang gila yang tidak punya tempat untuk tidur nanti malam.
The current affairs of this well-mannered country of the East
So pure, the recent discourtesy was awesome
Pull the roots, it's a conspiracy, go waxin'
"Is it business or a sandal?"
What did you just say, kid?
"We've met before," you say
What? No we haven't
You say, "I'm close with Seungri" ("Hell yes I'm close with him" - Rosé)
So what?
You ask, "can you give me your number
So that we can have a drink together sometime?
I know lots of pretty girls"
But why should I give you my number?
Who the hell are you?
"Rosie?"
Begitu mendengar suara itu, Rosé langsung kembali ke keadaan normalnya. "Oh, nggak papa. Hehe,"
"Lo masih normal, 'kan?"
Rosé menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia mengangkat bahunya. "Cuma capek aja,"
"Tidur aja di situ. Daripada besok jelek tampilnya,"
Oh ya, klub vokal mengadakan konser kecil di ruang musik yang cukup besar itu. Setiap kelompok akan membawakan minimal satu lagu dan maksimal tiga. Sedangkan Junhoe dan Rosé akan tampil sebagai pembuka. Duet Ketua dan Kartu as-nya.
"Aku males banget latihan, June,"
"Lo tidur aja udah. Gue mau latihan gitar lagi,"
"Lho, gitarnya nggak jadi aku?"
"Lo nyanyi aja ya?"
Rosé mengangkat jempolnya lalu tiduran di karpet itu. Dia memandangi langit-langit yang berbentuk seperti wadah telur. Langit-langit itu berfungsi untuk mencegah suara menyelinap keluar dari ruang itu.
Pemikiran ringan itu membawa Rosé ke dalam mimpi. Apalagi suara gitar yang dimainkan Junhoe sangat halus dan membuatnya mengantuk.
Junhoe sendiri tidak ambil pusing dengan tertidurnya gadis cantik itu. Dia tetap memainkan gitarnya sambil sesekali mengerlingnya. Rambutnya yang dikepang samping, poni tipisnya yang bahkan tak sanggup menutupi jidat tidak berjerawatnya, hidung mancungnya, bibirnya. Sempurna.
Sempurna. Kecuali kenyataan bahwa gadis itu juga menangis karena komentar kasar para haters membuat Junhoe geram sendiri. Bagaimana bisa orang-orang membenci seorang gadis polos yang terbang dari Australia untuk mengikuti jejak kakaknya sebagai entertainer? Apalagi sampai mengkritik suaranya yang sudah masuk kategori suara solois yang baik. Lebih dari baik malah. Orang-orang zaman sekarang aneh-aneh.