Ramaikan ramaikannnnn
vomment juseyo (:
.
.
.
.
.Leave the lights on, I wanna remember everything clearly
🌼🌼🌼
Banyak hal dilalui Roseanne Park beberapa bulan terakhir. Dan yang paling mendesaknya adalah dia harus menghadapi Ujian Kenaikan Kelas besok pagi. Adalah Matematika dan bahasa Inggris, ujian pertamanya
"Kok anjir banget ya belajar terus," keluh Rosé kepada Junhoe yang sedang memakan popcornnya sambil menghitung fungsi.
"Lo capek? Tidur dulu. Ntar sakit," ujar Junhoe menatap Rosé lekat.
"Nanti nggak selesai-selesai,"
"Dikerjain sebisanya dulu. Nanti gue ajarin yang nggak bisa,"
Rosé mengangguk patuh dan menunduk mengerjakan soalnya. Sekitar satu jam semuanya hening. Tapi keheningan itu tersobek oleh terbukanya pintu apartemen oleh Park Chanyeol.
"Oh hai kalian," sapanya singkat lalu masuk ke dalam kamarnya yang merangkap ruang kerja.
"Dia hiatus sementara ya?"
Rosé mengangguk. "Ujian akhir,"
"Hebat dia bisa ngelewatin banyak beban,"
"Kalau aku bisa, aku hebat juga, 'kan?" tanya Rosé tidak berbobot persis seperti pertanyaan anak kecil kepada ayahnya yang melihat ibunya memasak.
"Iyalah. Sibuk jadi artis, jaga image, tugas sekolah yang seabrek, ujian akhir, belum latihan-latihannya. Kalau bisa ngatasi emosi atas banyak hal itu berarti hebat,"
"Panjang banget," komentar Rosé, tertawa.
Pemuda itu tertawa kecil. "Udah selesai?"
"Udah. Tapi kayaknya ada yang salah,"
"Yang mana?"
"Ya dikoreksi dulu lah,"
Junhoe segera mengoreksinya. Dia mencocokkan jawabannya dengan jawaban Rosé. "Bener semua kok. Gue juga udah liat pembahasannya,"
"Wah, beneran? Bisa bener semua gila gila gila," kagum Rosé sembari menyilangkan kedua kakinya di atas meja.
Junhoe tertawa. Dia menyukai tingkah gadis ini yang terkadang seperti dimata-matai ketika di luar ruangan dan langsung menjadi seorang gadis yang--begitulah--ketika masuk ke dalam apartemen tingkat duanya ini.
"Gue akhirnya ngerti kenapa gue bisa suka sama lo,"
Rosé yang masih memandangi soal Matematika itu menoleh bingung. "Apa?"
"Karena lo cantik,"
"Cantik mulu,"
"Itu fakta, Chaeyoung," jari telunjuk Junhoe menyentuh hidung mancung Rosé. Sontak hal itu menciptakan gelenyar aneh di tubuh Rosé yang membuatnya membeku.
Yah, pada dasarnya Rosé adalah orang yang mudah terbawa perasaan.
***