0.1 || Meet

326K 12.3K 175
                                    

Deru motor terdengar dari sebuah rumah di suatu perumahan  yang cukup elit. Motor sport itu menampilkan seorang laki-laki yang mengenakan jaket berwarna navy kesayangannya lengkap dengan seragam putih abu-abu. Dia adalah Alfa Ghali Sanjaya.

Alfa bisa dibilang perfect. Kulit yang putih, rahang yang kokoh, dan mata berwarna hijau. Tapi orang lain hanya menganggapnya sebagai seseorang yang memiliki wajah datar tanpa ekspresi, dan sikap tertutupnya yang membuat semua orang sulit mengetahui banyak hal tentangnya. Padahal bukan itu faktanya.

------- Impressed -------

Gadis cantik itu sudah siap dengan seragam putih abu-abunya, ia menuruni tangga dan langsung menuju meja makan, hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di International Primary High School, gadis itu bernama Aletha Kyla Belvina.

"Morning Mom, Dad, and My Enemy," sapa Aletha ketika ia sudah berada di meja makan, Atha, Abang Aletha, langsung menoleh ketika adiknya menyebutnya enemy.

"Morning too darling," sahut Kila dan Andre berbarengan.

"Bang Atha, nanti anterin Aletha ke sekolah, ya. Aletha belum terlalu hafal jalan."

"Hm," sahut Atha pelan.

"Yuk berangkat Bang, nanti Aletha kesiangan," kata Aletha yang langsung menarik tangan Atha membuat Atha harus bergerak mengikutinya.

"Aletha pamit ya." Aletha mencium punggung tangan Kila dan Andre.

"Have a nice day, Darling," ucap Kila ketika Aletha sudah berada di ambang pintu. Dan Aletha hanya tersenyum.

------- Impressed -------

"Makasih, ya, Bang udah mau nganterin Aletha sampai sekolah." Aletha mencium pipi kiri Atha sebelum ia turun dari mobilnya.

"Jangan ngambek waktu Aletha bilang enemy, it just a joke." Setelahnya Aletha turun dari mobil dan menatap sebentar sekolah yang akan ia datangi selama 2 tahun ke depan.

Aletha murid pindahan dari Paris. Karena Andre dipindahkan ke Jakarta lagi, dan Aletha langsung masuk kelas 11 IPA 2, karena kemampuannya yang cukup.

Aletha berjalan memasuki IPHS. Tetapi langkahnya terhenti ketika ia menyadari sesuatu.

Gue kan gak tau dimana ruang kelas gue. batin Aletha.

Halaman IPHS sudah sepi karena sekarang sudah hampir bel, maka semuanya sudah berada di kelas, Aletha yang awalnya kebingungan akhirnya tersenyum ketika melihat seorang murid berjalan melewatinya, dengan cepat Aletha sedikit berjalan mendekat dengannya.

"Hai." Laki-laki itu menoleh dengan wajahnya yang datar.

Mungkin dia sariawan. Pikir Aletha.

"Gue Aletha." Laki-laki itu masih tetap diam tidak bersuara.

Mungkin juga dia lagi terserang penyakit telinga. Pikir Aletha lagi.

"Nama lo siapa?" tanya Aletha.

"Alfa."

Ah ternyata dia hanya kena penyakit tuli sementara. Pikir Aletha lagi dan lagi.

"Boleh minta tolong anterin gue ke Ruang Kepsek gak?" tanya Aletha lagi.

"Gak." Lalu Alfa berjalan melewati Aletha tanpa menunggu jawaban gadis itu, sementara Aletha sudah mengepalkan tangannya di depan kedua wajahnya.

"Belagu banget sih! Gue cuma nanya Ruang Kepsek doang!" gerutu Aletha.

"Hai!" sapa seorang gadis dengan menepuk pundak Aletha membuatnya langsung menoleh.

"Hai!" Aletha membalasnya dengan senyuman nya.

"Murid baru ya?" tanya gadis itu.

"Iya, gue Aletha." Aletha menjulurkan tangannya dan disambut hangat oleh gadis itu.

"Gue Vania, lo dapet kelas apa?" tanya Vania.

"11 IPA 2." jawab Aletha dengan cepat.

"Wah sama, ke kelas bareng gue yuk!" ajak Vania.

Vania langsung menarik tangan Aletha dan mulai menceritakan sedikit tentang IPHS, semua ia ceritakan secara rinci tetapi Vania sama sekali tidak menyinggung tentang Alfa. Dan akhirnya mereka berhenti di sebuah kelas, Vania langsung masuk diikuti dengan Aletha. Ternyata sudah ada guru yang menunggu disana.

"Silahkan perkenalkan diri kamu," kata Bu Dina.

"Hai semua, nama gue Aletha Kyla Belvina, panggil gue Aletha. Gue murid pindahan dari Paris. Semoga kalian bisa membantu gue untuk bersosialisasi di lingkungan sekolah ini." Aletha menghentikan ucapannya.

"Apapun akan Reno lakukan untuk seorang Aletha yang cantik jelita," ucap Reno dipojok belakang.

"GOMBAL LO GA MUTU!" teriak Siska di ujung depan.

"Si mantan gasuka tuh kalo lo deket deket cewek lain," ujar Rayhan sementara wajah Siska sudah memerah karena ucapan temannya itu. Dan Aletha hanya terkekeh pelan lalu ia mengedarkan pandangan ke seisi kelas dan kemudian...

Ini yang disebut musibah. Batin Aletha.

****

a.n

Kembali lagi bersama, Kei. New story nih, hehe.

Honestly bingung banget mau buat cerita kek gimana, tapi temen-temen sekolah pada tanya, kenapa ga buat karakter yang cowok nya dingin. Nah, karena itu gue buat cerita ini. Lucu juga sih kalo ketemu cowok dingin.

Minta komentar tentang part ini yah, plis juga jangan hanya baca ceritanya di part awal doang:) berharap bisa up setiap hari.

Semoga cerita ini ga terlalu dramatis ya dan kalian yang baca bisa terhibur.

Jangan lupa vomment.

Salam sayang, Kei.

Impressed [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang