2.0 || Nyanyian

88.4K 6.2K 277
                                    

"Kak Erik. Dia ada disini, Fa."

Orang yang membuatnya hancur kini datang lagi dan disaat Aletha memeluk Alfa, Aletha bisa merasakan, tangan Alfa yang mengusap punggungnya.

"Tenang. Gue disini."

Aletha semakin mengeratkan pelukannya. Perlahan cairan itu mulai menetes dari matanya membuat kaos yang dipakai Alfa sedikit basah.

"Gue takut, Fa. Gue gamau keinget dia lagi, udah cukup waktu itu gue susah move on karena dia, gue gamau keulang lagi," kata Aletha lirih.

"Sstt...tenang." Alfa langsung melepas pelukan Aletha dan menangkup wajahnya sambil mengusap air mata yang ada di pipi Aletha.

"Alfaa...gue takut, Fa." Aletha menggigit bibir bawahnya sambil berusaha menurunkan tangan Alfa dari pipinya.

"Gausah dipikirin," ucap  Alfa ringan seringan mungkin.

"Segampang itu ya lo ngomong?" tanya Aletha kepadanya sambil memaksa untuk tersenyum.

"Harus gimana?" tanyanya membuat cairan di mata Aletha kembali turun.

"Untuk kali ini tolong jangan bersikap kayak gitu, tolong. Kali ini aja, besok lo boleh kayak gitu lagi, tapi untuk sekarang tolong, jangan," kata Aletha dengan tangan yang bergetar mengusap cairan yang membasahi pipinya.

"Maaf," kata Alfa lalu ia mengusap bahu Aletha perlahan.

"Berhenti nangis gue mohon," ujar Alfa sambil mengusap cairan yang ada di pipi Aletha itu menggunakan kedua tangannya.

"Lo kuat, Tha."

Dengan perlahan, Aletha menghentikan tangisannya itu. Aletha memaksakan untuk tersenyum walaupun sebenarnya dipaksakan.

"Pulang yuk." Ajak Aletha membuat Alfa mengangguk pelan dan langsung menuntun Prita berjalan disampingnya dan Aletha di belakang mereka berdua. Aletha pun berjalan dengan langkah pelannya dengan pandangan ke bawah, sampai akhirnya.....

"Aletha?"

Deg.

Aletha mendongak.

Kenapa harus ada dia lagi tuhan? batin Aletha.

"I-iya," sahutnya sembari menggigit bibir bawahnya.

"Lama gak ketemu, lo apa kabar?" tanya orang itu lagi.

"Em baik kok. Kak Erik apa kabar?" tanya Aletha. Iya, itu Erik. Sekarang Aletha benar-benar berusaha untuk tidak mengeluarkan sebutir cairan dari matanya.

"Baik kok baik, kaku amat kayaknya ya? Oya, soal yang dulu-"

"Dia udah lupain itu," ucap seseorang dari arah belakang Erik membuatnya menoleh dan langsung menatap tajam laki-laki yang berdiri di belakangnya.

"Alfa," panggil Aletha lirih membuat Alfa berjalan mendekati gadis yang sekarang sudah memeluknya erat di depan Erik.

"Bawa gue pergi dari sini, Fa," kata Aletha dengan harapan yang sangat besar.

"Iya, kita pergi," jawab Alfa singkat dan Aletha bisa menghentikan tangisannya sedikit.

Alfa berbalik lalu menatap Erik. "Gue cabut, jangan ganggu dia."

Setelah itu Alfa langsung menarik tangan Aletha meninggalkan Erik sendirian. Aletha tidak peduli jika tangannya akan memerah karena tarikan Alfa, yang terpenting ia bisa menghindar dari orang yang dulu pernah membuatnya merasakan patah hati.

------- Impressed -------

Sampai di mobil, Aletha hanya menatap lurus jalanan di depannya tanpa berceloteh sedikit pun membuat Alfa menghembuskan nafasnya kasar. "Gue gasuka lo diem."

Impressed [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang