Aletha masih tetap diam padahal Bastian sudah memanggil namanya berkali-kali. Sampai akhirnya kesabaran Bastian habis dan langsung mencubit pipi Aletha pelan membuat Aletha tersadar.
"Apasih Bas,"
"Ye..lo yang apaan, gue manggil berkali-kali enggak dijawab," pinta Bastian membuat Aletha menyengir.
"Hehe, gue gatau. Maaf yah," jawab Aletha sambil menyatukan kedua tangannya di depan dadanya.
"Santai mah kalau sama gue, balik kelas sono, udah mau bel," ujar Bastian yang diangguki oleh Aletha.
"Sampai ketemu kapan-kapan," kata Aletha sambil berdiri dan meninggalkan Bastian yang juga langsung bangkit meninggalkan taman.
Tanpa mereka berdua sadari, ada sepasang bola mata hijau yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk dengan tatapan tajamnya.
------- Impressed -------
"Alfa, lo anterin gue pulang atau gue pulang sendiri?" tanya Aletha ketika bel pulang sudah berbunyi. Sementara Alfa masih sibuk dengan bukunya.
"Ih Alfaa!" panggil Aletha dengan kesal karena merasa diabaikan.
Alfa menoleh. "Apa?"
"Hadeuh, gue ngomong dari tadi ga di dengerin nih?" Alfa menggeleng dengan sangat santai.
Astaga, kuatkan kesabaran Aletha, Tuhan.
"Anterin gue pulang gak?" tanya Aletha lagi dan kali ini Alfa mengangguk.
Aletha bersorak dalam hati. "Yes, duit gue ga keluar buat naik angkot."
"Yaudah bukunya ditutup terus kita pulang, kerjain tugas di rumah aja. Lagian tumben banget rajin, biasanya gapeduli kalau ada tugas," kata Aletha sembari menyenderkan tubuhnya ke tembok di sebelahnya.
"Pergi sama Prita dulu," ucap Alfa membuat Aletha menegakkan tubuhnya lalu ia menatap Alfa dengan berbinar-binar.
"Kemana?" tanya Aletha pensaran.
"Festival," sahut Alfa membuat Aletha tersenyum lagi.
"Tumben kita pergi sama Prita," ucap Aletha.
"Dia kangen lo," kata Alfa yang membuat senyuman tecetak lagi di bibir Aletha. Lalu Alfa membereskan bukunya dan berjalan diikuti Aletha dibelakangnya.
------- Impressed -------
"Kak Alethaaa!" seru Prita sembari memeluk Aletha yang sekarang tengah berada di depan mobil Alfa.
Alfa mengantar Aletha dulu dengan motornya untuk berganti baju dan meminta izin kepada orang tuanya lalu ia kembali ke rumahnya untuk menjemput Prita.
"Hai cantik, kangen kakak ya?" jawab Aletha menggoda Prita.
"Iya kak. Kata bang Alfa, Kak Aletha sibuk terus jadinya gabisa main ke rumah," jawab Prita dan Aletha langsung menoleh kepada Alfa yang sekarang membuang pandangan darinya.
"Fitnah itu kejam woy!" bisik Aletha kepada Alfa sementara Alfa tidak menghiarukannya lalu ia membuka pintu mobilnya sambil menuntun Prita untuk duduk di bangku belakang. Baru saja Aletha hendak duduk di sebelah Prita, Alfa menahan tangannya.
"Gue bukan supir," katanya yang membuat Aletha dan Prita terkekeh kecil lalu Aletha mengangguk dan ia duduk di bangku depan tepat di sebelah Alfa.
Di perjalanan, Prita sudah tertidur pulas di belakang karena dengkurannya terdengar. Sementara Alfa dan Aletha sama-sama sibuk memandang jalanan di depan mereka. Hingga akhirnya Aletha membuka percakapan.
"Kapan lo mau ngasi tau ini semua ke Bastian? Dia sahabat lo juga."
"Gatau," jawab Alfa singkat.
"Tinggal kasi tau kok repot," kata Aletha.
"Yaudah."
"Yaudah apaan?" tanya Aletha bingung.
"Lo bantuin gue."
"Bantuin buat cerita ke Bastian? Gamau gue kalau itu. Denger ya kombi, Bastian itu sahabat lo, jadi dia berhak tau tentang masalah lo ini dan harus lo sendiri yang cerita ke dia. Bukan gue sebagai perantaranya," jelas Aletha membuat Alfa menoleh lalu ia mengangguk.
"Good boy."
------- Impressed -------
"Bangun," kata Alfa sembari membuka pintu mobilnya dan langsung berjalan ke bangku belakang untuk membangunkan Prita.
Aletha yang mendengar suara pintu mobil langsung merngejapkan matanya lalu ia membuka pintu mobil Alfa dan diluar sudah ada Prita yang tersenyum manis.
Kamu masih bisa senyum disaat keadaan kamu kayak gini. Batin Aletha.
"Yuk kita jalan-jalan!" seru Prita sembari menggenggam tangan Aletha sementara Alfa diabaikan.
Festival ini banyak sekali ada makanannya. Dan tempatnya pun juga indah, banyak lampu kelap-kelip yang terpasang diantara satu stand dengan stand lainnya. Aletha dan Prita langsung sibuk mencari stand makanan yang sesuai dengan selera mereka berdua saat ini. Mereka mencari penjual matcha. Sementara Alfa mengikuti mereka dibelakang.
"Mau kemana?" suara Alfa membuat keduanya menoleh ke belakang.
"Cari matcha!" seru Aletha dan Prita berbarengan.
"Gak," jawab Alfa membuat Aletha mengembungkan pipinya. Sementara Prita meraba-raba tangannya di udara berusaha untuk mencari tangan Alfa. Lalu Alfa pun langsung menggapai tangannya.
"Kenapa ga boleh bang? Kan aku sama Kak Aletha pingin makan itu," kata Prita dengan lesu.
"Bener tuh, si kombi jahat," sahut Aletha membuat Alfa menatapnya tajam.
"Makan dulu yang bener, baru kita cari itu," kata Alfa yang membuat Prita mengangguk pasrah.
"Gapapa lah kalau kita cari itu dulu, Fa," bujuk Aletha kepada Alfa.
"Makan dulu," kata Alfa datar yang membuat Aletha pasrah lalu ia kembali menuntun Prita mengikuti Alfa.
Lalu mereka sampai di sebuah stand makanan, dan mulai memesan dengan Alfa yang menyuapi Prita. Lalu setelah selesai makan Alfa menepati janjinya membelikan matcha untuk Prita dan Aletha.
Mereka berdua, memilih untuk membeli es krim cup rasa matcha dengan topping oreo diatasnya. Lalu mereka bertiga memilih duduk di bangku yang tidak jauh dari stand es krim itu.
Sesekali selama Aletha memakan es krimnya ia melihat ke sekelilingnya. Lalu pandangannya menjadi berubah, berubah menjadi sendu dan tidak percaya.
Ia langsung menarik baju Alfa. Alfa menoleh dan langsung menatapnya datar.
"Kenapa?" tanya Alfa datar.
"Dia dateng lagi, Fa," jawab Aletha membuat Alfa mengangkat sebelah alisnya.
Aletha menunduk dan es krimnya ia letakkan di tanah, tanpa aba-aba Aletha langsung menubruk dada bidang Alfa.
"Kak Erik. Dia ada disini, Fa."
****
a.n
Holaaa, kembali lagi dengan cerita ini. Udah part 19, berarti besok part 20. Bzzzz......
Jangan lupa tinggalin vote yah, komentar dan kritik kalian juga sangat-sangat Kei butuhin. Jadi usahakan di kasih komentar yah......
Salam sayang, Kei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impressed [Completed]
Teen Fiction[Sudah Terbit] Aku tau cerita tentang cowok dingin itu basi. Tapi mungkin, kalian ingin mengetahui, bagaimana perjuangan Aletha yang selalu berusaha mencairkan es yang ada di dalam tubuh si manusia jelmaannya. Dan mungkin, kalian ingin membaca, te...