1. MAAF (1) -NARUHINA-

3.2K 97 9
                                    

Aku akan memberikan ini pada Naruto yuhuuu kuharap ia akan senang- ucap Hinata dalam hati sambil tersenyum, ia senang karna akan memberikan Naruto kue yang ia buat dengan tangannya sendiri berharap Naruto akan memberikan senyumnya untuk Hinata.

"Kenapa kau senyum-senyum?" Ucap seseorang yang berada di samping Hinata, yaa dia adalah Neji kakanya Hinata. Hinata mendengus kesal karna lagi-lagi Neji mengganggu acara menghayalnya.

"Apasih kak Neji? Kau mengganggu ku saja" ucap Hinata tanpa menatap Neji.

"Kau yang kenapa?!, senyum-senyum sendiri" balas Neji sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Kepo sekali kakak" ledek Hinata pada kakanya.

"Jangan bilang kau mau memberikan itu pada Naruto?" Ucap Neji sambil memakai dasi pada lehernya.

"Kalau iya memangnya kenapa?" Ucap Hinata santai, Neji yang mendengarnya memelototkan matanya kaget.

"Kau?! Kau tidak ingat apa yang telah ia perbuat padamu waktu itu?!" Ucap Neji kesal, berapa kali ia harus menyadarkan Hinata agar ia bisa menjauh dari laki-laki iblis bernama Naruto itu.

"Kak, aku sudah bukan adik kecilmu yang dulu, aku tau apa yang harus aku lakukan kak, jangan anggap aku lemah, pokoknya kaka tidak perlu khawatir ya, karna aku akan baik-baik saja" ucap Hinata pada kakaknya yang super protektif itu.

Neji hanya mampu menarik dan membuang nafasnya kasar, ia tau bahwa akan percuma saja jika ia menceramahi Hinata panjang lebar, Hinata akan tetap dengan pendiriannya.

"Terserah kau sajalah, sudah ayo berangkat" ucap Neji yang di balas anggukan oleh Hinata, lalu mereka berdua menaiki motor yang sama untuk berangkat ke sekolah.


Setibanya di sekolah Hinata langsung ngacir pergi dari hadapan Neji, ia sudah tidak sabar memberikan hadiah spesialnya untuk Naruto.

Setelah sampai di depan kelasnya Hinata berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya, setelah ia merasa lebih tenang ia pun melangkah masuk dan berjalan menuju Naruto yang sedang duduk di meja belakang.

"Ehm... Naruto.." ucap Hinata, Naruto menoleh ke arah Hinata tanpa mengucapkan 1 kata pun. "Ini untukmu" lanjut Hinata sambil meyodorkan sebuah kotak yang berisi kue buatannya.

Naruto tersenyum meremehkan tapi tangannya mengambil kotak itu "hm makasih ya.." ucap Naruto "tapi aku nggak biasa makan makanan murah kaya gini" lanjutnya dan kemudian melempar kotak itu kesembarang arah.

"Kau! Apa-apaan kau!" Ucap Ino yang baru saja tiba di kelasnya, ia tidak terima dengan sikap Naruto pada Hinata, Ino adalah sahabat baik Hinata. "Apa? Aku hanya bilang yang sejujurnya" ucap Naruto santai. "Kau pikir kau siapa hah?!" Ucap Ino nyolot sedangkan Hinata terus mencoba untuk menenangkan Ino.

"Aku? Aku adalah Uzumaki Naruto dattebayo, orang yang terpandang di negara ini, bukan orang miskin yang murahan!" ucap Naruto ketus.

"Yaa dan kau Uzumaki Naruto orang kaya yang tidak punya tata krama!" Balas Ino kesal yang membuat Naruto sedikit tertohok dengan ucapannya, jika ini bukan di sekolah, mungkin Ino sudah memutilasi orang sombong 1 ini.

"Sudahlah Ino, tidak usah berdebat yaa" pinta Hinata melas, berharap Ino akan berhenti memaki Naruto. "Aku juga malas berdebat dengan orang yang tidak memiliki otak seperti dia!" Ucap Ino kesal lalu ia menarik Hinata untuk keluar dari kelas mereka.

"Pergi sana, kalo bisa tidak usah kembali lagi" teriak Naruto pada Hinata dan Ino.

"Naruto! Sampai kapan kau akan bersikap seperti itu padanya hah?! Aku bingung, memangnya Hinata salah apa sih padamu sampai kau memperlakukannya seperti itu?" Tanya Kiba sahabat Naruto bahkan Kiba berfikir bahwa sahabatnya ini sudah keterlaluan.

TOO LOVE (Naruto Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang